Sang penjaga tak menjawab apa-apa karena seperti menjawab begitu lama. Hingga saat akan menjawab, malah menyuruh pulang saja dari pada bertanya hal ini. Safa juga Mark yang terlanjur penasaran hanya bisa menghela nafas, Lalu keduanya tanpa disadari berniat memberitahu Kak Salma dengan hasil temuannya.
Sampai di Apartemen, Kaka berlari kecil menghampiri Safa juga Mark dan saling memberitahu kalau Fabian sangat mencurigakan. Sementara itu, Salma yang sibuk menulis untuk episode terakhir berniat membuat Kaka akan main hanya untuk menjadi figuran semata. memutar otak berulang kali Salma akhirnya menemukan jawabannya.
Tak lama, Salma memanggil Safa untuk menayakan pendapatnya bagaimana jika KaKa ikut main tapi hanya Figuran. Safa kaget kalau Kak Salma masih berambisi membuat Kaka ikut di Web series ini.
"keren pasti kan ya?"
"Hmm Kak, ada yang mau gue bahas sama lo," ucap Safa hati-hati
"Ada apa?"
"Kakak masih ingat Fabian yang menurut gue aneh?"
"Iya, ada apa sama dia?"
"Hmm maaf Bu, ada yang mau saya sampaikan," potong Kaka
"Ada apa sih kalian berdua?"
"Ini soal Fabian, artis Ibu. jadi dia mata-mata dari suruhan Pak Boy Bu."
"Ha? ngarang pasti lo."
"Benar Bu, ini Mbak Safa sekarang kloning Whatshap Mas Fabian dan beberapa jam lalu Mas Fabian di telepon orang suruhan Mas Bayu."
"Nggak, mana mungkin kenal sama Bayu. Mana saya lihat whatshapnya?"
Salma lihat whatshap yang telah di kloning dan segera mendengar yang di maksud. Setelah mendegar teleponnya, Salma kaget juga segera mundur dan mengacak-acak rambut lalu menolak apa yang di dengar tapi, Salma sekali lagi mengulangi dan benar saja Salma mendengar hal yang sama.
Salma kaget juga tak percaya dengan apa yang di dengar, hingga bingung harus bagaimana. Tak lama Salma bertanya pada Kaka, apakah Ibnu tahu fabian atau tidak dan pertanyaan lainnya. Kaka pun menjelaskan jika Kaka telah memberitahu semua dengan rinci.
Ibnu pun berencana melaporkan Kaka ke Dubes agar di lanjuti dan Jessica anak Dubes pun mau membantu. Tak lama Jessica yang di bicarakan oleh Kaka datang sambil mengucapkan ke khawatiran meski tidak berlebihan.
Salma yang masih tak percaya, tiba-tiba kepikiran untuk menjebak Fabian agar lebih memiliki bukti yang kuat.
"Gimana kalau kita jebak Fabian, biar kita punya bukti yang kuat," ucap Salma kepada bodyguard yang lain.
Tak lama Fabian di hubungi lagi, tapi dari keluarganya yang bertanya kapan menikah dan kalau belum kepikiran menikah. Apakah sudah memiliki pacar?
Fabian terdiam, lalu menjawab kalau ada perempuan yang sedang dia sukai. Orang tua Fabian pun bertanya siapa dan orang mana dia? Entah apa yang membuat Fabian menjawab demikian tapi, Fabian dengan lantang juga singkat padat dan jelas kalau Fabian menyukai Safa lain mainnya sendiri di web series. Lalu berniat berhenti menjadi pembunuh bayaran dan menjadi laki-laki yang baik.
Safa maupun Salma terdiam dan saling bertatapan kemudian, menangis sejadi-jadinya. Mark yang di sebelah Safa langsung memeluk dengan erat sambil mengelus-elus rambutnya Safa. Sementara Salma di ajak duduk oleh Kaka dan di ambilkan tisu.
"Gue nggak nyangka memperkejakan pembunuh bayaran, gue kira dari polosnya Fabian. Teduh mukanya juga hangat orangnya. Nggak akan yang aneh-aneh."
"Sudahlah, mood nulis hilang juga mood mau meneruskan cerita hilang."
"Ah kak, gue ada ide buat jebak Fabian,"ucap Safa tiba-tiba
"Apa?"
"Gimana kalau pura-pura ada pers dari indonesia yang mau tayangin web series kita di tv indonesia."
"Terus?"
"Terus, kita kasih pertanyaan yang membongkar siapa sebenarnya Fabian."
"Tapi kita buat ada beritanya di indonesia. jadi, kita lihat apakah dia akan kabur atau nggak. Sambil lapor ke polisi," ucap Salma pada yang lainnya .
Malam pun tiba, Ibnu datang dan segera menemui Salma. Salma yang di ruangan keluarga segera memeluk Ibnu yang baru saja datang. Tak lama Ibnu memberitahu kalau Dubes telah bergerak dengan melaporkan ke polisi. Lalu Salma pun menceritakan rencananya agar segera di tangkap, Karena mumpung kita sudah tahu dia siapa.
"Iya kamu bener, semoga aja bisa selesai masalah ini ya,"ucap Salma pada Ibnu
Mark juga Safa menghampiri Salma dan Ibnu. Katanya Fabian mau ke sini. Mau ngobrol empat mata tapi, Safa takut untuk bertemu dengannya. Mekipun Mark bisa menjaga tapi, tetap saja masih ada ketakutan pada Safa. Fabian 5 kemudian datang, Salma juga Ibnu sudah melaporkan kedatangan Fabian kepada Dubes Indonesia di Australia.
Salma berusaha se natural mungkin untuk bertemu dengan Fabian , tapi berbeda dengan Safa yang terlihat jelas takut akan kehadiran Fabian.
"Safa, kenapa seperti tegang?"
"Gue bikin salah sama lo?" tanya Fabian pada Safa
"A-pa sih, gue nggak takut hanya saja gue lagi dag dig dug. Sesuatu akan terjadi pada hidup gue."
"Lo ada apa ke sini?"
"Mungkin gue terlalu cepat dan mungkin gue salah mengatakan sekarang, yang jelas gue suka sama lo Safa."
"Nggak mungkin lo suka sama gue, pasti ada maksud lain kan?"
"Maksud apa? gue serius suka sama lo, gue suka sama lo saat pertama kali ketemu."
"Bohong! jujur sama gue, lo siapa sebenarnya? ini apa?" ucap Safa yang menunjukkan Rekaman telepon dari whatshap yang telah Safa kloning
Fabian kaget dan raut wajahnya berubah menjadi tegang lalu pucat.Safa menjauh mendekat ke Mark yang siap melindungi Safa, Fabian berteriak kalau dia terpaksa melakukan ini dan sungguh kalau dia mau berhenti menjadi pembunuh bayaran.
Safa tak peduli dengan ucapan yang baru saja di dengar olehnya barusan. Safa langsung memberi kode pada Salma tapi, salma meminta Fabian untuk duduk tenang dan jelaskan semuanya dengan pelan-pelan.
Fabian pun menjelaskan kalau kali ini ke Australia memang untuk membunuh Kak Salma, tapi setelah bertemu juga mendapat pekerjaan yang lain. Fabian sadar kalau niat dia sudah berbeda dan iya hanya berbicara iya mau membunuh Salma tapi, tidak benar-benar ingin melakukan. Karena kebaikan Salma telah merubah Fabian dan telah membuat Fabian jatuh cinta pula. Ibnu yang melihat Salma memberi kesempatan, sekali lagi memberitahu pada Fabian kalau akan percaya jika mau memberitahu di mana persembunyian Bosnya itu. Fabian bersedia asal Safa mau menerima Fabian.
"Bawa-bawa gue segala, gue nggak mau," ucap Safa pada Fabian
"Ya sudah, gue nggak akan kasih tahu di mana tempat persembunyian bos gue."
"Kak, kok gue jadi tumbal," keluh Safa pada Salma
"Nggak akan gue biarin lo lakuin itu ke teman-teman gue. Atau ini strategi lo buat ancurin gue?" selidik Salma pada Fabian.