Chereads / In Pursuit of love / Chapter 8 - Bab 8

Chapter 8 - Bab 8

Sementara di tempat lain, salma yang tidak sadarkan diri. bermimpi awal-awal bertemu dengan boy saat pertama kali. saat itu salma akan berganti baju untuk menjadi talent acara sekolah, sementara boy adalah mc acara sekolah.

Seragam sekolah salma pun di taruh di loker sekolah, lalu salma melanjutkan untuk performnya. Di atas panggung, salma berusaha menari sebaik mungkin dan di akhir di tutup dengan tepukan yang meriah. saat di panggung salma menari modern dance, usai menari salma kembali ke lokernya untuk kembali mengambil bajunya seragamnya eyegirl. seragam ini pun di pakai lalu boy tak lama menghampiri salma yang usai menari. salma kaget boy akan menemuinya.

"hai, lo Pinter menarinya."

"Mau makan malam bareng gue nggak?"

"Kak boy! jadi malu, gue mau kak tapi gue ijin dulu sama orang tua gue ya."

"ya udah kalau di ijinkan, gue jemput ya dan no ponsel gue," ucap boy pada salma

lalu salma kembali bermimpi ke masa salma mulai menyukai boy, saat itu boy sedang bersama teman-temannya. dan pas di semester ini, ada ujian tengah semester yang mana kakak kelas duduk bersama adik kelas.

beberapa hari ujian, salma diam-diam memperhatikan boy. misalnya saat boy jam olahraga, salma melihat sambil keluar kelas. sampai-sampai salma di test guru pelajarannya mampu menjawab.

"lo kenapa sih sal? lihat luar kelas mulu?" tanya ketua kelas salma

"Oh iya? maaf gue lagi bete nih."

"bete kenapa lo?"

"Ah, bukan apa-apa kok."

~

hingga perasaan ini berlangsung lama sampai awal masuk kuliah tapi, perasaan yang pernah ada untuk boy berubah untuk orang lain. dia sahabat Salma. Tak lama salma, tiba -tiba bermimpi ketika kenapa salma sampai hampir akad nikah. yaitu boy datang sambil membawa pisau yang di tujukan untuk Ibnu tapi, boy gagal sehingga salma yang kena dan kini salma yang terbaring lemah di kasur rumah sakit ini.

Beberapa menit kemudian, mata Salma perlahan -lahan terbuka dan salma melihat masih sedikit kabur di sebelahnya ada Ibnu yang menunggunya tertidur dan ada orang tua salma yang tertidur di sofa rumah sakit.

"sayang! pulang gih," ucap Salma sambil terbata-bata

"sayang! udah sadar?"

"dokter! dokter calon istri Saya sudah sadar dok."

"sayang, tenang ya sehat lagi kok dan Kita bisa segera nikah."

"iya, itu dokter datang sayang,"ucap Salma pada Ibnu

"alhamdulilah sudah sadar, Saya periksa terlebih dahulu ya."

"setelah Saya cek alhamdulilah sudah membaik juga kalau bagus terus seperti ini, lusa sudah bisa pulang."

"Alhamdulilah, sayang setelah ini kita akan segera menikah."

"gue mau di naikkan tempat tidurnya, capek rebahan seperti ini."

"atau mau jalan-jalan aja."

"iya boleh, sama mau makan yang lain. makanan rumah sakit pasti nggak asik."

"Ah sayang,senang banget lihat lo sehat gini dan minta maaf ya, gue nggak bisa jaga lo."

"Gue juga minta maaf, sudah buat lo kayak gini.coba gue nggak main api.pasti Kita udah nikah."

"Gimana? kalau lo nggak main api? , justru dengan lo sedikit main api gue nggak akan sadar kalau lo begitu berharga ketika lo nggak di samping gue."

"Aduh, Pak Ibnu pintar gombal ya sekarang."

"terima kasih ya, sudah nolongin gue waktu gue mau di tusuk."

"iya sama-sama," jawab salma dengan tersenyum senang.

Beberapa hari kemudian, salma juga Ibnu telah menikah juga dengan segala drama yang terjadi. meskipun pernikahannya yang sangat sederhana saja, di hadiri 100 orang juga kerabat 50 orang saja. pakaian pun akhirnya memakai pakaian yang orang tua pakai saat menikah. makanan pun Kita putuskan makanan cepat saji saja, hingga bulan madu pun sebelumnya ingin ke turki tapi yang terjadi kita ke Bandung saja.

Kita berdua pun memilih art 4d, tempatnya seperti melihat lukisan tapi sungguh benar-benar nyata. Kita berdua pun aseek selfi lalu pergi makan tapi, mendadak salma pusing berat sehingga membuat tak jadi makan siang tapi pulang ke penginapan.

"udah mendingan sayang?"

"udah kok, terima kasih ya sudah ada di sisiku."

"iya sama-sama."

30 menit kemudian, ada paket datang dan Ibnu langsung membukanya di depan kurirnya. kurirnya pun kaget kalau barang yang di terimanya sebuah boneka yang berdarah-darah. entah itu darah apa yang jelas Ibnu buang jauh-jauh dari salma.

salma pun mendengar suara berisik juga Ibnu yang Tak kembali ke dalam rumah. salma pun menghampiri Ibnu yang di luar dan bertanya pada ibnu ada apa.

"Nggak ada apa-apa kok, hanya kurir yang tanya alamat orang."

"ya sudah makan malam yuk, gue bikin spaghetti."

"Duh nggak sabar makan deh,makasih ya sayang."

saat Ibnu makan, ternyata masakan salma di rasa kurang sedikit lagi enak tapi Ibnu tetap semangat makan. Di akhir makan spaghetti, Ibnu memberi tahu kalau sedikit lagi makanannya enak jadi semangat. salma sedikit kesal pada diri sendiri tapi berusaha untuk memasak lebih baik lagi.

Tak lama salma juga Ibnu jalan-jalan usai makan malam. Udara hari itu sangat sejuk dan membuat Ibnu juga salma merasa dunia milik berdua.

~

"lo perlu body guard atau gimana?"

"Kenapa gitu? memangnya ada apa?" telisik salma pada Ibnu

"soalnya feeling gue bakalan ada yang terjadi dan karena itu gue mau lo pakai body guard."

"Harus banget ya?"

"Iya harus menurut gue."

"Kenapa sih? Boy lagi ya? jujur nggak lo sama gue?"

"Gue segitu bodohnya ya sampai lo gampang banget lihat kalau gue berusaha bohongin lo?"

"Lo apa aja nggak pintar, yang pintar buat gue jatuh cinta Ibnu jelek," goda Salma pada Ibnu

"Ih tega amat sih kasar sama gue."

Tak lama Ibnu pun menceritakan semuanya yang telah terjadi dan Salma berusaha tenang kali ini. Salma pun langsung memutar otak agar bisa dapat solusi paling tepat saat ini, Salma pun teringat akan orang tua boy dan langsung menelepon orang tua boy dan jawaban orang tua boy malah membuat Salma panik sedikit meskipun kembali lagi memutar otak.

Tiba-tiba Salma teringat akan cctv yang ada di jasa pengiriman dan di cctv bukan boy tapi orang lain tapi Salma malah tetap mencurigai kalau orang yang mengirim boneka tetap Boy atas suruhan Boy. karena boy sendiri pernah berkata "kalau Boy tidak mendapatkanmu itu artinya orang lain pun tak akan bisa mendapatkanmu juga."

Dan benar saja setelah di telusuri dengan detailnya, ternyata benar orang itu suruhan boy. Salma pun makin bingung, karena Masih saja boy menggangunya dan Ibnu tak lama dapat telepon kalau Ibnu harus segera menghadapi HRD karena Ibnu harus segera pindah ke Australia.