Mulailah penggarapan web series ini, semua pemain yang ada di Australia di casting dan gue ikut menilai sambil gue menulis untuk Webnovel. Pemeran perempuan juga laki-laki tampak senang dengan ceritanya dan tak sabar memerankan kharakter di cerita ini.
Kisah ini kata Tim Penulis menarik karena menceritakan yang ringan tapi sweet. Salma yang menulis tidak merasa begitu, justru merasa serius bahkan feelnya buat Salma kaku.
Apapun itu semua, karya di sukai jadi harus di laksanakan dengan sepenuh hati. Hingga gue melihat orang biasa nggak ikut casting tapi, gesture juga semua yang Salma tulis ada padanya.
"Hei, you native Australia or?"
"Hmm I am half Indonesia, what's wrong?"
"Oh sorry brother, wait you half ? can you speak bahasa?"
"Yeah bisalah, gue lama di jakarta. Baru pindah ke Australia."
"Aww lancar banget ya, kenalin gue Salma. lo lihat kan di sana rame casting terbuka web series. Kebetualan gue yang tulis dan gue rasa lo cocok sama kharakter yang gue tulis."
"Aduh, gue nggak ada bakat jadi pemain sinetron. yang lain saja ya."
"Tapi, nama lo siapa. Mungkin lo tertarik suatu hari."
"Gue Fabian," jawabnya sambil masuk ke toserba.
"Kenapa sayang?"
"Dia cocok banget sama kharakter yang gue tulis."
"Wait ya, hmm Bos! can you help me?"
"Sweet heart of course," jawab owner Ph Positive
Salma pun menjelaskan dan meminta salah satu crew untuk menemuinya tapi, Owner menolak dan menyuruh Tim Casting saja yang melihat. Tim pun menuju Toserba yang dimasuki Laki-laki itu.
Salma melihat para Tim begitu kerja keras untuk membujuk ikut cast web series. Hingga Salma mendapat kertas yang tiba-tiba Salma dapat dari orang yang tidak Salma kenal.
Kertas itu pun tertulis jika" Selamat ya sudah sukses dengan kisah cinta kita." Salma langsung melepas kertas itu dan mundur perlahan lalu crew Ph tahu kemudian sekejab ramai membicarakan ini.
Salma langsung pulang ke Apartemen dan segera masuk ke kamar lalu menguncinya. Salma ketakutan juga bingung harus bagaimana.
"Sayang! kenapa kok di kunci kamarnya?"
"Kok diem aja, memangnya ada apa?" timpal Ibnu pada Salma.
"Nggak papa kok, lo lanjut aja aktifitas lo," jawab Salma pada Ibnu
"Yakin?"
"Buka sebentar aja ya, gue kangen sama lo."
Salma langsung membuka pintu kamar dan langsung memeluk Ibnu sekuat tenaga sambil menangis terisak. Badan Salma menjadi panas karena menangis terus, matanya yang belok menjadi lembab dan menjadi merah.
Sementara Ibnu hanya terdiam sejenak sambil memeluk erat tubuh Salma. Hingga Ibnu membawa Salma duduk di kasur sambil mengambil segelas air putih. Air putih pun membuat Salma sedikit tenang dan tak lama Kaka menelepon Salma lalu menanyakan Salma ada di mana. Karena ada yang aneh sama apartemen hari ini.
Ibnu langsung bertanya Kaka ada di mana dan akan menemuinya. Kaka berbicara kalau lebih baik kita berbicara lewat telepon karena sedikit aman. Di luar sini sedikit nggak aman. Ibnu terduduk dan berpikir, masalah apa lagi yang akan di alami. Kaka hanya bisa berkata kalau apapun yang terjadi Salma akan baik-baik saja.
Salma melihat Ibnu hanya bisa memeluk sambil meyakinkan ibnu agar baik-baik saja.
Tak lama Salma teringat akan deadline ceritanya dan Tim penulis menghubungi Salma lalu meminta sedikit kejadian nyata padaku di masukkan dalam cerita di web series ini. Salma kaget dan bingung harus bagaiamana, Salma menjadi penulis web series saja sudah menjadi masalah baru malah ini kejadian yang baru saja di alami harus di masukkan dalam cerita. Salma pun meminta waktu untuk berpikir karena takut apa yang di tulis akan berdampak pada dirinya.
"Ok , i hope you answers soon."
"Ok baby,"
"Wait! but are you ok now?"
"I am really curious with the letter."
"Notthing, just letter disturb me for now and future."
"Oh, i hope you better soon."
"Thank you baby and when you answer yes for your ask boy friend?"
"Oh no! why do you still remember?"
"I am forget for second now!".
"Why? your life will be complete with getting married."
"I am still not ready."
"Ah , forget for that. see you soon."
Percakapan antara Salma juga Tim Penulis telah usai, Salma pun fokus lagi agar bisa menulis yang di mau Tim penulis. Mengetik untuk mengawali paragraf ke dua, Salma hapus lagi lalu mengetik lagi dan di hapus lagi. begitu terus selama 5 menit. Hingga Ibnu datang dan meminta Salma tenang seperti dirinya. Keduanya pun akhirnya berbicara berdua soal Ide untuk web series dengan permintaan kejadian yang baru saja terjadi ingin Tim penulis masukkan dalam cerita.
Ibnu memberi saran kalau buat saja yang berbeda dari aslinya juga harus hati-hati agar tidak sama persis dengan aslinya, karena menurut Ibnu. Salma terkadang lepas kontrol untuk menulis. Sehingga kehidupan nyata di masukkan di cerita.
Salma memikirkan hingga memutuskan di episode lain tidak sekarang, karena jujur Salma belum siap sedikit pun. Ibnu pun memahami dan menyerahkan semua pada Salma. Salma membuat episode kali ini dengan adegan romantis versi si tokoh perempuan, yang mana si perempuan selalu membayangkan bunga setiap pagi hari di kamarnya dan bangun pagi mandi kemudian melakukan hal lainnya.
Di cerita web series ini, menceritakan Melisa yang anak kuliahan juga pekerja paruh waktu. Melisa ini merantau dari Indonesia ke Australia karena banyak universitas yang menolaknya kuliah karena Melisa memiliki kekurangan yaitu susah bersosialisasi Hampir rata-rata menyuruh kuliah di luar negeri karena di anggap mungkin lebih cocok.
Salma pun mengetik dengan riang gembira, sampai tak sadar kalau ada whatshap group casting yang masuk dan ternyata Fabian mau bertemu dengan Salma untuk menjelaskan jalan cerita yang salma buat. Salma kegirangan dan meminta ijin Ibnu untuk bertemu cast yang Salma incar dari awal, Ibnu menolak permintaan Salma dan akhirnya pergi berdua.
Salma pun janjian bertemu di cafe yang berada di taman yang letaknya nggak jauh dari manapun. Fabian ternyata datang lebih cepat dari yang Salma pikir lalu Salma datang sedikit lebih terlambat. Meskipun begitu, Fabian berusaha memaklumi akan hal itu. Fabian pun langsung berbicara tanpa basa -basi dan langsung to do point kalau mau baca ceritanya terlebih dahulu sebelum setuju ikut web series ini.
Salma pun menjelaskan peran yang di buat olehnya, kalau Fabian berperan sebagai pengagum rahasia yang akan diam -diam membantu Melisa di setiap waktu. Hingga Melisa berusaha mencari tahu apakah maksud dari setiap tindakan yang di lakukan oleh Fabian. Salma pun menjelaskan kharakter yang di tulis sudah cukup tervisualisasi oleh Fabian. Kasarnya Fabian hanya perlu menjadi dirinya sendiri saja.