Fabian berusaha mencerna yang di maksud Salma, dengan hati-hati. Tapi, fabian tak mau ambil pusing. Fabian masih bersikeras akan memikirkannya. Karena Salma nggak tahu kan siapa sebenarnya Fabian ini.
Salma dengan semangat berharap banyak pada Fabian , karena jika berhasil Fabian memerankan laki-laki di web series ini. Akan berdampak ya positive pada mentalnya kini.
Tak lama setelah Fabian menemui Salma, ada laki-laki yang meminta Fabian datang ke sesuatu tempat. Tempat itu ternyata gudang bekas barang rongsokkan milik orang paling kaya di kota ini dulu.
Fabian bertemu dengan memasang wajah pucat pasi dan tak bergeming sedikit pun lalu tak beranjak dari tempatnya berdiri satu cm. Laki-laki itu berdiri dengan santai sambil mengambil rokok dari saku depan celana jeansnya, berlanjut mengambil korek api yang di saku baju miliknya.
"Lo bilang, Salma menawari lo main web series?"
"Lakuin aja, semakin bagus kan kita bisa semakin bisa ancurin dia perlahan -lahan seperti dia ancurin bos kita perlahan-lahan." ucap laki-laki itu sambil membetulkan poni yang tertiup angin.
"Paham bang, tapi gua kan mainnya nggak gini harusnya. Gua mana bisa acting." jawab fabian dengan sedikit gemetar
"Lo tahu seberapa pengorbanan bos kita ke hidup kita kan?"
"lo mau balik lagi ke Indonesia seperti sebelum kita di Australia sekarang ini?"
"Iya gua paham, tapi harus gua ancurin dia di saat situasi seperti ini?"
"Lo punya hati sekarang? bukannya hati lo mati dari 5 tahun yang lalu."
"Dari dulu juga punya hati gua, cuman gua lebih hati-hati saja. Demi masa depan gua."
"Ya sudah lakuin saja, gua yakin nggak akan ketahuan. Bos pasti punya plan lain kalau sampai lo ketahuan."
"Lihat aja nanti." jawab fabian sambil pergi dari tempat itu lalu mengamati sekitarnya lalu pergi menjauh dari situ
Beberapa jam kemudian, Salma iseng pergi ke mall dan melihat ada perempuan manis, tinggi, kulit mirip indonesia juga rambutnya pendek sebahu. Salma merasa melihat pemeran perempuan untuk web seriesnya meskipun kata Tim Casting sudah di tentukan tapi, Salma merasa kalau perempuan ini adalah pilihan yang tepat.
Salma pun langsung mendekat ke perempuan itu, perempuan itu kaget lalu segera menghindari Salma dan salma berusaha menjelaskan tujuannya. Akhirnya, perempuan itu mau mendengarkan dan keduanya saling mengobrol.
Di ketahui perempuan itu adalah orang indonesia yang sedang lomba di sini dan ketika Salma ajak untuk main di web series. Perempuan itu menolak karena niatnya adalah ikut lomba bukannya main web series.
"Thank you ya, tapi saya tetap nggak mau ikut web series."
"Iya dan kamu bisa baca dulu cerita ini."
"Ok, baca doang kan?"
Tak lama perempuan itu membacanya dengan perlahan-lahan dan mengernyitkan dahi sambil berkata seperti pernah membaca tapi di mana. Hingga perempuan itu menyebutkan kalau dia pernah membaca di Web novel gaya tulisan Salma.
Salma kaget, ada pembaca yang tahu gaya tulisannya dan Salma pun bertanya pada perempuan itu mengapa jika Salma lah menulis. Lalu perempuan itu suka sekali akan tulisannya dan tak sabar untuk membacanya lagi di web novel.
Salma menjadi tersipu malu dan mendadak ingin mengatakan kalau memang dirinya yang menulis tapi, Salma kembali dengan rencananya kalau akan mengajak perempuan ini ikut web series. Sekali lagi Salma mencoba dan lagi-lagi hasilnya nihil. Salma kesal dan langsung membawa naskahnya itu ke dalam tas dan pamit dengan ketus pada perempuan itu. Perempuan itu terkejut lalu menjadi biasa saja.
Salma yang kesal, langsung pulang ke Apartemen dengan berjalan kaki sambil menelepon Tim Casting bertanya" Apakah Fabian sudah bersedia ikut web series Salma dan ternyata Fabian mau." Sehingga Salma merasa terobati rasa sedihnya saat perempuan tadi menolaknya.
Tak lama Salma segera ke kantor membicarakan Fabian yang mau memerankan pemeran utama, Salma yang senang sudah tidak sabar dengan web series yang akan di buat nanti.
"Terima kasih sudah datang ke sini, sekarang kita akan reading naskah," Ucapan Tim penulis yang sudah di terjemahkan otak Salma
"Silahkan pemeran utama laki-laki membaca naskahnya." ujar Salma dalam hati yang menerjemahkan Sutradara.
Fabian berusaha membaca naskah yang di minta sang sutradara tapi, kenyataan nggak bisa bohong kalau Fabian memang tak bisa dan beberapa menit kemudian Sang sutradara mengeluh dengan Salma karena merasa memaksan Fabian untuk bisa acting.
Salma pun memberikan penjelasan pada sang sutradara kalau orang di ciptakan dengan harus berusaha jadi, pasti bisa. Sang sutradara pun memberikan kesempatan pada Fabian untuk mempraktekkan dialog dan bingung pada siapa karena, pemeran perempuan masih proses casting yang masih alot.
Hingga ada ketukan pintu yang membuyarkan praktek langkah Fabian dan semua tertuju pada yang mengetuk pintu kantor web series. Pintu kayu kantor web series pun di buka oleh tamu itu, rambut belahan samping dan hidung mancung yang hanya terlihat cukup membuat salma penasaran siapa yang datang. Ternyata luar biasa di luar dugaan Salma juga Fabian, Fabian entah mengapa terdiam juga hanya matanya hanya tertuju pada Perempuan itu.
Lalu perempuan itu berbicara kalau dirinya terlambat karena ikut lomba terlebih dahulu dan menolak karena belum tahu ceritanya akan semenarik ini dan membuatnya penasaran akan apa jadinya jika dia yang memainkannya. Salma tak perduli alasanya tapi , yang jelas pemeran yang di inginkan Salma telah terwujud.
"Hai I am Safa from Indonesia and i atlet ice skating."
" Help me for acting ok."
"And then thank you for trust me for this character."
"Hmm miss Safa, actually Tim Casting still proses find out this character but if Miss Salma want to you be this character it's ok."
"I hope don't make me disappointed ok."
"I hope so, but i don't care Miss Salma or other."
"I just like this so much story."
Salma tertawa kecil mendengar ucapan Safa yang tak memperdulikan apa dan bagaimana ini semua terjadi. Tak lama Fabian pun berbicara kalau bagaimana mempraktekannya pada Safa, semua pun setuju dan semua tak sabar. Terlebih Safa buat Fabian sangat menarik sekali sebagai perempuan.
Fabian yang mendapat peran laki-laki yang mengejar cinta harus menembak Safa di depan kantin kampus. Agar Safa percaya kalau memang Fabian jatuh cinta padanya, dan Safa harus mau menerima cintanya kali ini. Karena Safa sudah menolak Fabian 4 kali.
Fabian yang seorang laki-laki romantis mencoba merayu Safa, tatapan Fabian pada Safa penuh cinta. Menatap terus bola mata Safa yang hitam dan yang teduh itu. Tangan Fabian lalu menyusuri poni depan rambut hitam pekat yang sedikit berantakan, lalu menyentuh pipi chubby yang merah karena malu.
Lalu, Safa juga menatap dalam bola mata Fabian yang sedikit masuk ke dalam. Sorot mata Fabian yang di hadapan Safa terus mengikuti kemana safa berada.