Chereads / extraordinary love / Chapter 58 - bab 58

Chapter 58 - bab 58

Rena dan Anisa saling berciuman, perlahan tangan Anisa menggenggam erat baju Rena.

Tak lama keduanya berada di kamar Anisa, Rena berada di atas anisa. Keduanya saling berciuman dengan mesra dan lembut. Beberapa saat

kepala Anisa berada di atas dada Rena. Keduanya terbalut selimut tampak tak memakai sehelai baju pun.

"Apa kakak melakukan ini karna untuk melupakan kesedihan kakak atau karna kakak menyukaiku?"tanya anisa

"Apa kamu menyukai aku?"tanya balik Rena

"Iya, aku menyukai kakak. Karna itu aku marah saat kakak pergi untuk menemui kak Kyra"ucap Anisa

"Aku belum tahu seperti apa perasaan aku sama kamu ,apa aku bisa atau tidak menyukai kamu tapi untuk sekarang aku sangat merasa nyaman di dekat kamu ,Anisa."ucap Rena

"Jika aku bilang, sekarang aku serahkan diri dan hidupku untuk kakak . Apa kakak mau menerimaku? Apa kakak mau mencoba untuk mencintaiku?"tanya Anisa

Rena diam, ia memegang tangan Anisa erat. Ia memejamkan matanya.

Paginya, Rena sudah rapih untuk pergi ke konter. Anisa masuk ke kamar Rena.

"Ada yang mencari kakak diluar"ucap Anisa

Rena keluar, Anisa mengikuti. Meraka di luar dan terlihat Deon dan Nita bersama putranya.

"Kak, kenapa kesini?"tanya Rena

"Kakak ipar kamu ingin kesini sekalian mengajak anak-anak panti untuk berlibur ke Bandung bersama kami"ucap Deon

"Jika kalian mau kesini seharusnya beritahu aku dulu, agar aku siapkan makanan"ucap Rena.

"Ini kejutan"ucap Nita

"Oh iya, kak, dia Anisa yang menjaga anak-anak panti dan kekasihku"ucap Rena

Deon dan yang lain terkejut, Anisa menatap Rena yang tersenyum.

"Ayo sapa mereka!"ucap Rena menatap Anisa

"Iya, senang bertemu dengan kakak berdua"ucap Anisa yang masih terkejut

"Jadi sekarang bukan kyra lagi?"tanya Deon

"Ayo masuk!"ajak Rena mengabaikan pertanyaan Deon

Rena yang tak menjawab pertanyaan Deon membuat Deon dan Nita saling menatap, merasa ada yang aneh dari Rena .

Nita dan Anisa mengawasi anak-anak yang sedang bermain, putra Deon pun terlihat menikmatinya .

Sedangkan Rena dan Deon duduk sambil mengawasi mereka.

"Dia sungguh pacar kamu atau hanya kamu manfaatkan untuk melupakan kyra? Aku tidak melihat ada rasa suka di tatapanmu untuknya"ucap Deon

"Aku mencoba untuk menyukai dia. Dia bilang, dia menyerahkan diri dan hidupnya untuk aku"ucap Rena

"Dengar Rena, jangan pernah memberi harapan pada seseorang yang bahkan tidak akan bisa kamu sukai. Aku mengenal kamu , aku tahu bahwa dirimu, hatimu, dan waktumu berhenti di satu orang yaitu kyra"ucap Deon serius

"Aku akan bisa menyukai Anisa kak, meski tidak akan sepenuhnya."ucap Rena

"Aku ingin kamu berfikir jernih tentang semuanya, jangan membuat diri kamu menyesal karna tindakan kamu sekarang ini. "Ucap Deon

"Iya, aku tahu kak"ucap Rena

Rena tersenyum pada Deon yang menatapnya serius.

Kyra berada di depan sebuah rumah, tak lama sebuah mobil sampai di rumah itu. Zio keluar dari mobil bersama dengan istri dan anaknya. Zio terlihat begitu terkejut saat melihat kyra yang menatap penuh kecewa dan benci.

"Sayang ,siapa dia?"tanya istri

"Dia..."ucap zio terhenti

"Aku tunangan zio, kamu sendiri siapa?"tanya kyra sambil mendekat

"Apa? Tunangan? Apa semua itu.?!"tanya istri marah

"Aku jelaskan, aku akan menikah lagi dengan wanita ini,dia kyra"ucap zio terbata-bata

Istri zio marah dan menampar keras zio.

"Kurang ajar! Beraninya Lo selingkuh dan akan menikah lagi. Brengsek!"ucap istri dengan begitu marah

Istri zio membawa anaknya masuk ke dalam rumah.

Kyra pun menampar keras zio, kyra menangis karna begitu kecewa dan terluka.

"Brengsek!!"ucap kyra

"Kyra, aku..."ucap zio terhenti saat kyra mendorongnya hingga jatuh ke tanah.

Deon dan Nita siap pergi bersama anak-anak panti ke Bandung.

"Kalian harus hati-hati dan dengarkan ucapan paman dan bibi!"ucap anisa

"Iya. Kakak juga harus hati-hati dan dengarkan ucapan kak Rena"ucap beberapa anak

Anisa tersenyum, semua anak masuk mobil yang sudah di siapkan lalu mereka semua berangkat dari sana.

"Ayo. Kita pun harus berangkat,kak."ucap Anisa

"Iya, ayo!"ucap Rena

Mereka pergi dari sana, mereka jalan kaki.

"Kak, kenapa kita selalu jalan kaki ? Padahal ada motor."ucap Anisa

"Jika kita naik motor, kita akan cepat sampai tapi aku suka jalan kaki karna lama bersama kamu"ucap Rena

"Gombal banget",ucap Anisa tersenyum

"Aku gak gombal,itu kebenaran"ucap Rena tersenyum

"Baiklah."ucap Anisa

Rena tersenyum, perlahan Anisa menggenggam tangan Rena erat.

"Boleh kan?"tanya Anisa sedikit malu

"Sangat boleh"ucap Rena

Rena menatap Anisa yang tersenyum padanya.

(Kita persingkat karna di konter gak ada yang istimewa)

Hari sudah malam, Rena sedang memasak di dapur. Anisa mendekat lalu memeluk Rena dari belakang.

"Bolehkan?"tanya Anisa

"Kamu selalu bertanya disaat kamu sudah melakukannya. Jika aku bilang tidak boleh ,apa kamu akan langsung melepaskan pelukannya?"tanya Rena

"Tidak. Aku akan semakin erat dan kuat memeluknya"ucap Anisa tersenyum

"Kyra ,aku..."ucap Rena terhenti menyadari nama yang ia sebut salah.

Anisa langsung melepaskan pelukannya, Rena membalik.

"Kyr..."ucap Rena terhenti Kembali

"Ternyata yang ada dalam pikiran kak Rena adalah kak Kyra bukan aku. Yang kakak ingat dan rindukan kak Kyra bukan aku"ucap Anisa kecewa

"Anisa tadi,,, aku..."ucap Rena bingung harus bilang apa.

"Aku kecewa dan sangat terluka karna kakak sekarang"ucap Anisa

Anisa jalan pergi dari sana, Rena mengikutinya. Anisa masuk kamar lalu menutup pintunya.

"Anisa,,, Anisa,,,buka pintunya!"ucap Rena sambil mengetuk pintu

"Anisa, buka pintunya! Anisa! Aku hanya, aku salah memanggil nama tadi. Anisa, buka pintunya!"ucap Rena masih menggedor pintu

"Tidak. Kakak merindukan kak Kyra . Kakak hanya bisa ingat merindukan kak Kyra"ucap Anisa dari dalam

Rena berhenti menggedor pintu kamar Anisa.

"Iya, kamu benar . Aku merindukan kyra. Dalam fikiranku hanya ada kyra, aku tidak berhenti untuk tidak merindukan kyra. Aku tidak bisa melupakan kyra, aku sangat menderita. Aku seperti akan gila karna begitu merindukan dia. maafkan aku ,Anisa"ucap Rena

Rena melangkah pergi, ia terhenti saat terdengar suara pintu terbuka. Rena membalik.

Anisa jalan mendekat pada Rena, mata Anisa berlinang air mata.

"Jika kak Rena terus ingat kak Kyra, bagaimana dengan aku? Apa yang harus aku lakukan?"tanya Anisa

"Aku tidak tahu , apa aku bisa suka sama kamu atau tidak. Yang pasti, sekarang aku akan berusaha menyukai kamu dan fokus padamu. Karna itu kamu jangan terlalu suka padaku Karna aku yang akan mencoba untuk menyukai kamu sekarang."ucap Rena

"Aku sangat menyukai kakak dan aku akan menunggu kakak sampai menyukaiku"ucap Anisa

"Iya. Maafkan aku, Anisa"ucap Rena

Anisa mendekat lalu memeluk erat Rena, perlahan Rena pun membalas pelukan Anisa padanya.

Di atas meja terlihat, ponsel Rena bergetar yaitu panggilan dari kyra.

Waktu sudah malam, Rena dan Anisa berada di dalam kamar. Anisa tidur di pangkuan Rena, sedangkan Rena duduk menyandar di tempat tidur.

"Kak, aku ingin kita jalan-jalan besok"ucap Anisa

"Baik. Ayo kita jalan-jalan besok. Sekarang, kita tidur."ucap Rena

Keduanya terbaring di tempat tidur, Anisa tidur di lengan Rena dan ia memeluk Rena.

Paginya, Rena dan Anisa keluar dari rumah. Langkah keduanya terhenti saat ada kyra di depan mereka.  Kyra dan Rena sama-sama mendekat pada satu sama lain, keduanya saling menatap dalam.

"Aku sedang terluka sekarang, bisa peluk aku?!"ucap kyra

Rena hanya diam menatap kyra yang berharap di peluk Rena.

Next.....