Rena berada di tengah Brian dan teman-temannya, Rena dan Brian saling menatap tajam. Sedangkan kyra yang panik dan khawatir langsung mengirim pesan pada leo dan Rio.
"Lo boleh lakukan apapun sama gue tapi jangan berani Lo sentuh wanita itu. Dia kehidupan untuk gue!"ucap tegas Rena
"Lo tenang aja"ucap Brian
Brian cs menyerang Rena, mereka berkelahi. Menyerah dan menghindar di lakukan oleh Rena.
Rio dan Leo mendapat pesan itu langsung pergi dari sana, mereka membawa mobil dengan sangat cepat.
Rena kewalahan karna lawannya banyak, sedangkan kyra terlihat terlihat khawatir. Ia menangis melihat Rena yang terkena pukul berkali-kali.
Rena melihat dua pria mendekat pada kyra dan kedua pria itu menarik kyra namun kyra berontak dan memukul salah satu pria. Pria yang terpukul marah lalu menampar keras kyra, Rena yang melihat itu marah. Rena lari kearah kyra, ia memukul dan menendang dua pria itu. Kedua pria itu jatuh kesakitan.
"Sudah kubilang jangan sentuh wanita ini!"ucap Rena tegas
Tatapan Rena tajam,ia mengambil pemukul milik salah satu pria. Rena pun menyerang Brian cs, salah satu pria memukul wajah Rena dengan tongkat kayu membuat Rena terluka dan ia merasa pusing.
Tak lama Rio dan leo datang Lalu membantu Rena.
"Sorry kita terlambat"ucap leo
"Tidak masalah"ucap Rena
"Lo baik-baik saja?"tanya Rio
"Gue ok. Hanya saja, mereka membuat gue marah"ucap Rena
"Ayo!!"teriak Rio
Ketiganya menyerang Brian cs, Rena berhasil mengalahkan beberapa orang meski ia terkena pukul beberapa kali.
Beberapa saat Brian cs tergeletak tak berdaya dan kesakitan. Rena jalan mendekat pada kyra, meski ia terlihat kesakitan. Baru beberapa langkah, Rena jatuh pingsan membuat semua terkejut dan khawatir.
"Rena,,, Rena,,,"ucap kyra sambil menyentuh wajah Rena
Rio dan leo bergegas membawa Rena ke dalam mobil, mereka pergi dari sana.
Mereka sampai di rumah sakit, Rena sedang di tangani oleh dokter. Di luar yang lain begitu khawatir dan cemas pada rena, leo menghubungi Bu Ira dan Deon soal kondisi Rena. Tak lama dokter keluar dari ruangan.
"Bagaimana kondisi Rena dok?"tanya leo
"Lukanya sangat parah, luka luar dan dalam sangat banyak. Pasien mungkin akan tidak sadarkan diri beberapa hari karna luka yang ia alami sangat parah. Bersyukurlah teman kalian tidak meninggal, untuk kondisi seperti dua sangat sulit dan kecil untuk bertahan"ucap dokter
Dokter pergi dari sana, kyra duduk lemas di kursi. Ia menangis.
"Lo baik-baik saja?"tanya leo
"Iya, tapi Rena,,,"ucap kyra terhenti
"Dia akan sadar dan baik-baik saja. Dia teman kita dan pasti akan baik-baik saja."ucap Leo
"Iya, gue setuju"ucap Rio tersenyum
Namun kyra tetap saja khawatir pada keadaan Rena.
Hari sudah malam, Anisa sampai di rumah sakit. Ia akan masuk namun terhenti saat melihat kyra duduk dekat Rena sambil menggenggam tangan Rena erat.
"Aku mohon bangun. Jangan membuatku khawatir seperti ini. Aku sangat takut sekarang, aku akan lakukan apapun untuk kamu asal kamu sekarang bangun. Rena,,,"ucap kyra menangis
Anisa pun masuk kedalam ruangan, ia menghampiri kyra.
"Bagiamana kondisi kak Rena ,kak?"tanya Anisa
"Seperti yang kamu lihat sekarang. Sebentar lagi keluarga Rena datang, aku akan kenalkan kamu"ucap kyra
"Iya"ucap Anisa singkat
Keduanya melihat Rena yang tak sadarkan diri.
Di luar, terlihat Bu Ira datang bersama Kirana dan Tama, lalu Deon bersama Nita.
"Tante"ucap leo
"Bagaimana kondisi Rena?"tanya Bu Ira khawatir
"Rena belum sadarkan diri Tante. Lukanya sangat parah"ucap Rio
"Aku ingin masuk"ucap Bu Ira
Bu Ira dan yang lain masuk ke ruang rawat Rena.
"Mah"ucap kyra berdiri
Kyra dan Bu Ira saling memeluk satu sama lain.
"Kenapa Lo disini?"tanya Kirana tak suka pada kyra
Kyra dan Bu Ira melepaskan pelukan mereka.
"Jangan bilang Lo mau kembali lagi sana Rena setelah apa yang Lo lakukan!"ucap Kirana
"Kirana gue,,,"ucap kyra terpotong oleh Kirana
"Lo gak tahu malu, sama seperti dulu"ucap Kirana
"Sudahlah. Sekarang kita disini untuk Rena bukan untuk bertengkar"ucap tama
"Siapa dia?"tanya Bu Ira melihat Anisa
"Dia kekasih Rena, mah"ucap Deon
"Sungguh? Dia cantik"ucap Bu Ira
"Terimakasih"ucap Anisa
Kyra terlihat cemburu mendengar pujian Bu Ira pada anisa.
"Tak tahu malu, iya, itu adalah diriku. Aku tidak tahu malu. Namun apa yang bisa kulakukan jika hanya Rena yang bisa aku temui dan fikiran. Aku malu tuk menemui dia,namun jika aku tidak menemui dia , aku rasa aku akan menyerah dalam hidup ini."suara kyra
Yang menemani Rena di rumah sakit adalah Bu Ira dan kyra, yang lain pulang dulu. Anisa pun kembali ke panti Karna anak-anak tak ada yang menjaga.
Kyra dan Bu Ira duduk , mereka menikmati makan malam mereka. Tiba-tiba terlihat Rena gelisah dalam tidurnya.
"Kyra,,,kyra,,,kyra,,,"ucap Rena mengigau
Bu Ira dan kyra bergegas mendekat, mereka terlihat senang berfikir Rena sadar .
"Dia hanya mengigau. Bahkan yang ia panggil adalah nama kamu, kyra"ucap Bu Ira
"Apa mamah membenciku?"tanya kyra
"Tidak. Aku hanya kecewa padamu, karna kamu meninggalkan Rena dalam kesedihan tapi sekarang kamu tiba-tiba ada disini membuatku tak mengerti"ucap Bu Ira
"Maaf mah, tapi yang bisa aku pikirkan pertama kali hanya Rena. Aku hanya bisa menemui Rena"ucap kyra
"Jika kamu datang untuk membuat Rena terluka dan sedih lagi, lebih baik kamu pulang sekarang, tinggalkan Rena!"ucap Bu Ira tegas
"Tidak. Aku datang untuk bersama dia. Aku tidak akan melukai Rena lagi, mah"ucap kyra
"Aku pegang kata-kata kamu"ucap Bu Ira
Kyra tersenyum lalu mengangguk iya.
Waktu menunjukkan pukul 23.55 wib, kyra belum tidur. Ia duduk dekat Rena dan menggenggam tangan Rena.
"Aku belum pernah cerita kisahku padamu kan? Sejak kapan aku menyukai kamu, sejak kapan hatiku bergetar karena kamu,..aku akan cerita semua tapi setelah itu, kamu harus bangun dan baik-baik saja. Aku mencintaimu saat kita jalan-jalan pada tahun baru bersama teman-teman yang lain."ucap kyra
Kyra menyentuh wajah Rena dengan lembut.
"Aku cerita sekarang semua pada kamu"ucap kyra.
Di tempat lain Anisa terlihat khawatir pada Rena yang berada di rumah sakit.
"Apa yang harus aku lakukan? Aku sangat khawatir pada kak Rena."ucap Anisa sendiri
Anisa sangat ingin ke rumah sakit namun tak bisa karna anak-anak tak ada yang menjaga .
Paginya dokter memeriksa kondisi Rena yang belum sadarkan diri.
"Bagaimana kondisi putri saya?"tanya Bu Ira
"Tanda vital pasien sudah mulai normal . Tapi saya tidak tahu kapan pasien sadarkan diri."ucap dokter
"Tapi dia akan baik-baik saja kan?"tanya Bu Ira
"Pasien akan baik-baik saja. Ibu berdoa saja yang terbaik untuk pasien. Saya permisi"ucap dokter
Dokter keluar dari kamar rawat rena, Bu Ira duduk dekat Rena.
"Aku sudah cerita semua padamu tapi kenapa kamu belum sadar juga? Kenapa kamu membuatku menderita karna mengkhawatirkan kamu? Aku mohon sadarlah Rena, aku mohon"suara kyra
Kyra menatap Rena penuh harapan Rena akan sadar dan memanggil namanya. Namun harapannya tak dapat menjadi kenyataan, Rena belum sadarkan diri.
Next....