Chereads / extraordinary love / Chapter 57 - bab 57

Chapter 57 - bab 57

Rena sampai di tempat kerja kyra, ia bertemu dengan kyra. Kyra terlihat khawatir saat melihat tangan Rena terluka.

Kyra marah karna Rena mengatakan sesuatu tentang zio.

"Putuskan zio!tinggalkan dia! Dia sudah berkeluarga."ucap Rena serius

Kyra yang tak percaya dan tak terima menjadi marah lalu menampar keras Rena. Keduanya saling menatap.

"Apa ini cara kamu agar aku kembali sama kamu?"tanya kyra marah

"Kyra, bukan seperti itu. Aku mengatakan kebenaran sekarang. Dia seorang ayah dan suami , sekarang dia sedang berlibur di Bogor bersama anak dan istrinya."ucap Rena penuh yakin dan berusaha membuat kyra percaya.

"Diam!(ucap kyra semakin marah) aku tidak akan percaya padamu. Rena, biarkan aku bersama zio. Aku mencintai dia"ucap kyra

"Kamu tidak akan bahagia bersama dia!"ucap Rena sedikit keras dan tegas

"Diam!! Kamu hanya seorang tom rendahan yang ingin membuatku kembali padamu tapi aku tidak akan pernah kembali padamu. Aku tidak akan pernah percaya pada ucapan kamu! Aku akan bahagia bersama zio!"ucap kyra dengan tegas dan begitu yakin

Rena terluka mendengar ucapan kyra padanya, ia mengepalkan kedua tangannya menahan dirinya.

"Sekarang pergi dari sini! Pergi!"usir kyra pada Rena penuh dengan amarah

"Baik. Aku pergi sekarang."ucap Rena

Rena pergi dari sana, matanya berlinang air mata, ia terluka karena ucapan kyra.

Hari sudah sore, Rena berada di depan rumah Kirana. Ia mengetuk pintu,tak lama pintu terbuka yaitu Kirana.

"Rena, kenapa kesini?"tanya Kirana

"Aku terluka Kirana"ucap Rena

"Mana?"tanya Kirana khawatir

Kirana memeriksa Rena dan melihat darah di tangan Rena , keduanya saling menatap.

Tak lama keduanya di dalam rumah, Rena membuka kemeja yang ia pakai. Terlihat luka yang cukup besar di dekat siku tangan kiri Rena.

"Kenapa jadi bisa seperti ini? Apa yang terjadi?"tanya Kirana

"Aku dari Bogor kesini untuk menemui kyra. Aku beritahu dia soal zio yang sudah menikah dan punya anak tapi dalam perjalanan aku kecelakaan ,lalu aku jatuh"ucap Rena

"Lalu kyra ,dia percaya?"tanya Kirana

"Tidak. Aku mendapat tamparan yang keras karna itu. Dia juga bilang aku rendahan"ucap Rena dengan mata berkaca-kaca

"Kamu bodoh atau apa? Kamu membuat dirimu terluka dan dalam bahaya hanya karna seorang kyra, wanita egois , kasar yang gak pantas untuk kamu"ucap Kirana kesal

"Jangan memarahiku! Aku sedang terluka sekarang"ucap Rena

Kirana selesai mengobati luka Rena. Rena tersenyum pada Kirana yang masih kesal padanya.

Waktu menunjukkan pukul 21.00 wib malam, Rena sampai panti asuhan. Ia melihat Anisa yang menunggunya di depan panti, Rena mendekat pada Anisa.

"Kakak dari mana aja? Aku dan yang lain khawatir"ucap Anisa

Rena tak mengatakan apapun, ia mendekat lalu memeluk Anisa membuat Anisa terkejut dan terlihat gugup.

"Kak rena kenapa? Ada masalah?"tanya Anisa

"Aku hanya lelah dan sangat lapar"ucap Rena

"Kalau begitu ayo masuk! Aku akan buatkan makanan yang enak"ucap Anisa

Rena melepaskan pelukannya, keduanya masuk ke dalam rumah.

"Aku akan masak, kakak lebih baik mandi"ucap Anisa

Anisa bergegas ke dapur ,Rena masuk kamarnya.

Tak lama , Rena ke dapur dan terlihat Anisa yang masih memasak.

"Apa yang kamu buat?"tanya Rena sambil mendekat

"Nasi goreng pakai telur sama sup"ucap Anisa

"Perpaduan yang aneh. Aku harus makan nasi goreng sama sup gitu?"tanya Rena

"Bukan. Setelah selesai makan nasi goreng, kakak juga harus makan nasi putih sama sup, tadi kakak bilang sangat lapar"jelas Anisa

"Baiklah. Semoga supnya gak keasinan"ucap Rena tersenyum

"Tentu tidak. Enak kok"ucap Anisa tersenyum

Anisa fokus kembali memasak.

"Apa kakak habis menemui orang yang kakak cintai?"tanya Anisa

"Iya. Dari mana kamu tahu tentang itu?"tanya Rena

"Aku cari nomor telepon teman-teman kakak dari daftar nomor di buku dan aku menemukan nomor kak Rio jadi aku hubungi dia dan tanya soal kakak"ucap Anisa

"Kamu tidak suka aku menemui kyra?"tanya Rena

"Iya, aku tidak suka. Aku sangat tidak suka kakak pergi tanpa kabar seperti hari ini. Apa kakak tahu,? Aku sangat khawatir dan takut kakak kenapa-kenapa."ucap Anisa

Rena menarik tangan Anisa membuat Anisa membalik dan menatapnya.

"Aku takut kakak tidak kembali kesini lagi"ucap Anisa

"Melihat Anisa khawatir dan sedih karna aku membuat hatiku merasakan ada hal lain yang terjadi, yang membuatku merasakan hal yang sama seperti pertama aku melihat kyra, perasaan yang sama, yang aku rasakan saat aku jatuh cinta pada kyra"suara Rena

Rena merangkul dan menarik Anisa semakin dekat dengannya, tatapan keduanya dalam . Rena perlahan mendekatkan wajahnya pada wajah Anisa,semakin dekat dan membuat Anisa semakin gugup dan tegang. Bibir mereka berdua semakin dekat, dekat namun mereka terhenti dan terkejut saat terdengar suara sup mendidih, Anisa bergegas melepaskan diri dari Rena dan mematikan kompor.

"A,,aku siapkan dulu kak"ucap Anisa gugup

Rena hanya diam, Anisa jalan pergi namun Rena menahan tangannya membuat Anisa berhenti.

Kyra berada di rumah sakit tempat kerja zio, ia bertemu dengan seorang perawat.

"Kapan dokter zio kembali dari tugasnya?"tanya kyra

"Tugas? Dokter zio izin untuk beberapa hari karna putranya berulang tahun dan mereka sekarang sedang berlibur."ucap perawat

"Putranya? Maksud perawat?"tanya kyra

"Hampir tiga kali seminggu istri dan putra dokter zio datang kesini. Sepertinya anda tidak tahu"ucap perawat

Kyra mendengar itu tak percaya, ia menangis lalu jalan pergi dari sana . Ponselnya berdering, telpon dari zio namun kyra tak menjawab teleponnya. Kyra berhenti dan terduduk menangis.

Sedangkan Rena dan Anisa masih di dapur, tangan Anisa masih di tahan oleh Rena.

"Ada apa kak?"tanya Anisa tanpa membalik

"Lupakan soal makan, temani aku jalan-jalan"ucap rena

"Iya, ayo"ucap Anisa membalik

Rena melepaskan tangan Anisa, keduanya pergi dari sana.

"Malam itu tak seharusnya aku melewati batas, malam itu karna kesalahanku sendiri, aku membuat seseorang terluka . Hari itu kata-kata yang kyra ucapkan benar-benar membuatku terluka dan sangat sedih hingga aku tak dapat berfikir dengan jernih"suara Rena

Keduanya jalan di luar, sekitar sudah sepi dan orang-orang hanya sedikit di luar .

"Apa ada masalah? Kakak terlihat sedih"tanya Anisa.

"Terjadi sesuatu yang membuatku terluka dan sedih"jawab Rena

"Apa karna kak Kyra?"tanya Anisa

Rena berhenti membuat langkah Anisa pun berhenti.

"Aku rasa, aku benar. Aku tidak mau dan tidak suka jika kakak sedih seperti ini. Sekarang, apa yang bisa aku lakukan untuk kakak? Apa yang bisa aku lakukan agar kakak berhenti bersedih?"tanya Anisa

"Maka izinkan aku melakukan hal buruk padamu sekarang dan nanti"ucap Rena

"Maksud kak Rena?"tanya Anisa bingung

Rena jalan mendekat, ia merangkul Anisa. Tatapan keduanya sangat dalam satu sama lain, tangan kiri Rena perlahan dengan lembut menyentuh wajah Anisa, perlahan Anisa memejamkan matanya .

"Cantik"suara Rena

Perlahan Rena mendekat kan wajahnya pada Anisa membuat Anisa memejamkan matanya, bibir mereka pun bersentuhan dan berciuman. Perlahan ciuman itu, ada lumatan lembut. Tangan Anisa perlahan memeluk tubuh Rena lembut, tangan Anisa memegang erat baju Rena.

Next...