Rena terkejut karna Anisa tiba-tiba mencium pipinya, Anisa tersenyum pada Rena.
"Apa ini?"tanya Rena
"Ciuman terimakasih dariku untuk kakak. Barusan kakak bilang suka ciuman di pipi untuk terimakasih."ucap Anisa
"Aku ingin jalan-jalan, ayo!"ajak Rena
Keduanya pergi dari sana, mereka pergi ke tempat-tempat indah.
"Aku lebih suka disini, karna disini pemandangan yang indah. Angin disini sejuk, kakak suka gak?"tanya Anisa
"Iya, disini indah"ucap Rena
"Kenapa kakak sedih?"tanya Anisa bingung
"Aku selalu datang ke tempat-tempat seperti ini dengan orang yang aku cinta. Dia akan sangat bahagia dan berkali-kali mengambil foto, terkadang dia selalu memaksaku untuk ikut berfoto dengannya padahal dia tahu aku tidak suka di foto."ucap Rena , matanya berkaca-kaca
"Lalu orang itu sekarang dimana? Kenapa kakak tidak bersama dengannya?"tanya Anisa
"Karna aku dan dia sudah putus, dia akan menikah dengan orang lain"ucap Rena
"Kakak pasti sangat terluka"ucap Anisa
Rena hanya tersenyum tipis pada Anisa.
Hari ke hari, Anisa dan Rena semakin dekat .
Mereka menata barang-barang di konter , Anisa menaruh beberapa barang di tempat tinggi membuat dia kesulitan. Anisa terus lompat-lompat untuk menjangkau tempat barang namun tak sengaja kakinya keseleo dan ia jatuh kesakitan.
Rena yang melihat itu langsung mendekat pada Anisa yang kesakitan.
"Anisa, kamu baik-baik saja?"tanya Rena
"Kakiku sakit kak"ucap Anisa yang kesakitan
Rena memegang kaki Anisa yang keseleo , perlahan Rena memijat kaki Anisa. Rena mencoba membenarkan kaki Anisa, Anisa menjerit kesakitan karna pijatan Rena.
"Coba gerakan! Pelan-pelan!"ucap Rena
Anisa menggerakkan kakinya perlahan dan kakinya baik-baik saja meski masih ada rasa nyeri.
Rena membantu Anisa berdiri lalu duduk di kursi.
"Jika sesuatu yang tidak bisa kamu kerjakan maka jangan kerjakan, beritahu aku saja!"ucap Rena
"Maaf, aku pikir itu tidak terlalu tinggi"ucap Anisa
"Lain kali bilang , jangan seperti tadi!"ucap Rena tegas
"Iya"ucap singkat Anisa yang masih merasa sedikit sakit
Rena melanjutkan pekerjaan Anisa tadi.
"Dia orang yang baik, orang pertama yang mau berteman dan dekat denganku, orang pertama yang peduli padaku . Dia terlalu tampan untuk seorang wanita, entah wajahnya yang tampan atau hatinya yang baik ,yang membuat hatiku bergetar."suara Anisa.
Waktu makan siang, Anisa memisahkan bawang-bawang dari makanan Rena.
"Setiap hari kamu selalu seperti itu, apa tidak bosan?"tanya Rena
"Tidak. Kalau aku tidak bantu kakak, kakak tidak akan cepat makan karna harus membuang bawang-bawang itu."ucap Anisa
"Terimakasih. Bagaimana soal anak-anak? Apa mereka nyaman dengan penjaga mereka?"tanya Rena
"Untuk saat ini mereka nyaman dan penjaga mereka baik"jawab Anisa
"Baik kalau begitu"ucap Rena
"Kak, siapa orang yang kakak cintai? Aku penasaran soal dia"tanya Anisa
"Namanya kyra, seorang wanita egois dan galak . Seorang wanita yang bisa baik namun bisa berubah jadi jahat juga."ucap Rena
"Lalu kenapa kakak cintai sama orang seperti itu?"ucap Anisa
"Entahlah. Karna hatiku yang mencintainya. Tapi sekarang dia pasti bahagia bersama tunangannya."ucap Rena
Rena tersenyum lalu makan makanannya.
Sedangkan kyra berada di tempat kerjanya, ia terus memegang ponselnya dan berusaha menghubungi zio yang tak ada kabar beberapa hari terakhir.
"Kemana dia sebenarnya? Kenapa dia tidak ada kabar?"tanya kyra khawatir
Panggilan kyra tak ada jawaban, tak lama ia mendapat pesan dari zio.
"Maaf sayang, aku lagi di Tasik. Ada pasien yang tidak bisa aku tinggalkan, besok aku pulang kok"isi pesan dari zio.
"Seharusnya dari kemarin ,jangan buat aku khawatir!"ucap kyra sendiri
Kyra terlihat lega mendapat pesan itu, ia kembali kerja.
Hari sudah malam, Rena berada di luar panti asuhan. Ia duduk sendiri sambil melihat langit tanpa bintang, sesekali ia melihat ponselnya, Rena ingin menghubungi kyra namun ia tak dapat melakukannya.
"Aku sangat merindukanmu kyra"suara Rena
Seseorang mendekat lalu duduk dekat Rena yaitu Anisa.
"Apa yang kakak lakukan sendiri diluar seperti ini?"tanya Anisa
"Mengingat dan merindukan."ucap Rena
"Maksud kakak?"tanya Anisa tak mengerti
"Dia tidak ada disini sekarang, dia jauh dariku dan tak berada di dekatku. Yang bisa aku lakukan sekarang hanya satu hal mengingat dan merindukannya "ucap Rena
"Kenapa kakak membiarkan diri kakak menderita? Belum tentu orang itu mengingat dan merindukan kakak"ucap Anisa
"Itu yang aku mau. Dia hangat mengingat dan merindukan aku karna aku tidak mau dia menderita seperti aku. Kamu sendiri, kenapa belum punya pacar?"tanya Rena
"Karna tak ada yang menyukaiku, tapi sekarang aku menyukai seseorang"jawab Anisa
"Siapa dia?"tanya Rena
"Dia orang yang baik dan aku baru kenal dia beberapa hari terakhir tapi dia mencintai orang lain dan selalu merindukan orang yang dia cintai, yang harus aku kalahkan adalah kenangan dan bayangan orang itu"ucap Anisa
"Kalau begitu kamu harus buat dia fokus sama kamu. Orang itu siapa?"tanya Rena
Rena tak menyadari orang yang di maksud Anisa adalah dirinya.
"Rahasia"ucap Anisa
Rena tersenyum begitupun dengan Anisa.
Paginya , Rena dan Anisa jalan menuju konter. Rena terlihat begitu suka suasana disana.
"Kakak suka disini?"tanya Anisa
"Iya, aku sangat suka disini karna kamu"ucap Rena
"Karna aku?"ucap Anisa gugup
"Bisa di bilang kamu bunga yang membuat kota ini indah"ucap Rena
Anisa tersenyum malu, ia jalan lebih dulu.
Langkah Rena terhenti saat melihat zio bersama seorang wanita dan anak pria. Zio merangkul wanita itu dan mereka masuk sebuah tempat makan. Rena diam-diam mengikuti zio , zio terlihat meninggalkan wanita dan anak pria itu, ia sedang menelepon.
Rena menghampiri wanita dan anak pria itu.
"Maaf, boleh saya tanya apa hubungan anda dengan dokter zio?"tanya Rena
"Dia adalah suami saya. Dan ini putra kami berdua"jawab wanita itu
Rena terkejut mendengar itu, ia langsung pergi dari sana.
Rena terlihat marah ,ia kembali ke panti asuhan lalu pergi dengan motornya .
"Kamu tidak akan bahagia kyra, kamus harus tahu semua ini kyra"suara Rena
Rena semakin mempercepat laju motornya untuk segera menemui kyra .
Rena tak fokus membawa motornya, ia tak menyadari ada mobil dari arah kiri hingga membuatnya terkejut dan langsung membanting setir motor hingga ia jatuh. Mobil itu pergi dari sana tanpa peduli pada Rena.
Rena berdiri, tanyanya terluka banyak darah mengalir dari tangannya. Rena berusaha membangunkan motor sportnya lalu jalan kembali dari sana.
Beberapa jam kemudian, Rena sampai di tempat kerja kyra. Ia jalan masuk dan mencari kyra.
Kyra melihat Rena yang baru datang, ia bergegas menghampiri Rena.
Ia terkejut dan khawatir melihat darah di tangan Rena.
"Apa ini? Kenapa luka?"tanya kyra khawatir sambil memegang tangan Rena yang luka
"Jawab aku! Kenapa ini?!"ucap kyra marah
"Putuskan zio!"ucap Rena tiba-tiba membuat kyra terkejut mendengar itu, ia melepaskan tangan Rena.
"Apa maksudmu?"tanya kyra bingung
"Putuskan zio! Tinggalkan dia! Dia sudah berkeluarga"ucap Rena tegas dan serius
Kyra tak terima dan tak percaya ucapan Rena, ia menampar keras Rena.
Keduanya saling menatap, kyra terlihat kecewa pada Rena.
Next....