Kedatangan zio di restoran membuat Rena cemburu. Rena beranjak berdiri dan melangkah pergi namun kyra menahan tangannya membuat Rena terhenti.
"Rena"ucap kyra pelan dan lembut
Rena menoleh ke arah kyra, keduanya saling menatap satu sama lain.
"Biarkan saja Rena pulang. Ada hal penting yang harus aku katakan padamu"ucap zio
"Iya, tapi Rena,,,"ucap kyra terhenti
Rena menarik tangannya dari tangan kyra lalu pergi dari sana.
"Rena,,,"ucap kyra sambil melangkah akan mengejar rena
Kyra akan mengejar rena namun zio menahan tangannya.
"Ini sangat penting"ucap zio
Kyra duduk kembali, zio pun duduk dengan kyra.
"Jadi hal penting itu apa?"tanya kyra
"Menikahlah denganku!"ucap zio sambil memberikan cincin pada kyra
Kyra terkejut karena ucapan zio.
"Jadilah istriku dan izinkan aku menjadi suami ayah Alya"ucap zio
"Aku tidak mengenal kamu dengan baik"ucap kyra
"Mulai sekarang kamu bisa mengenalku dengan baik, fokus padaku. Jauhi Rena!"ucap zio
"Tidak"tolak kyra tanpa berpikir panjang
"Aku tahu kamu mencintaiku, jangan bohongi diri kamu sendiri! Pikirkan juga Alya yang membutuhkan sosok ayah"ucap zio
Kyra hanya diam, ia terlihat bingung.
Rena sampai rumah, terlihat Cika yang sudah menunggunya.
"Cika, ada apa?kenapa Lo kesini?"tanya Rena
"Gue masak tapi terlalu banyak jadi gue bawakan untuk Lo juga"ucap Cika
"Thanks Cika"ucap Rena
Rena menerima makanan dari Cika.
"Dimana kyra? Gue lihat tadi kalian keluar bersama"ucap Cika
"Dia ada urusan jadi gue pulang lebih awal"ucap Rena
"Kalau begitu,gue pulang. Selamat malam"ucap Cika
Cika lalu pergi dari sana, Rena masuk ke rumahnya.
Rena menaruh makanan di meja lalu duduk di kursi.
"Rasa takut ini muncul kembali. Apa aku akan kehilangan dia lagi? Hatiku, kenapa begitu sulit untuk di rubah? Hatiku, kenapa hanya bisa mencintai satu orang?" Sura Rena
Rena terbaring di kursi dan memejamkan matanya.
Waktu menunjukkan pukul 02.15 wib, Rena terbaring karna ketukan pintu. Rena jalan kearah pintu lalu membukanya, terlihat kyra dalam keadaan mabuk. Rena membantu kyra jalan masuk, ia menutup pintunya.
Kyra duduk di kursi, ia menarik Rena hingga Rena berlutut di hadapannya. Keadaan kyra benar-benar mabuk parah.
"Renaku,, apa aku cantik?"tanya kyra
"Aku akan ambilkan air untuk kamu"ucap Rena akan berdiri tapi terhenti karena kyra menahan tangannya erat.
"Aku ingin bilang sesuatu padamu. Zio, dia melamarmu"ucap kyra
Rena terkejut mendengar ucapan kyra itu.
"Aku ingin menerima lamarannya tapi karena dirimu, aku belum bisa jawab. Rena, biarkan aku bersama zio! Apa kau tahu, aku menyukainya, di hatiku perlahan ada dia. Perlahan dia menghapus kamu di hatiku. Rena, biarkan aku bahagia bersama zio. Lepaskan aku!"ucap kyra dalam keadaan mabuk
Mendengar itu hati Rena sangat sakit dan terluka, matanya berlinang air mata.
"Rena, sudah cukup kamu mencintaiku. Aku pun sudah cukup mencintai kamu. Ayo kita bahagia pada kehidupan kita masing-masing. Aku akan bahagia bersama zio dan kamu cari kebahagiaan Kamu sendiri."ucap kyra
Rena hanya diam menatap kyra yang tersenyum padanya.
"Apa kamu sangat menyukainya?"tanya Rena
"Iya. Lepaskan aku ,biarkan aku bersama zio!"ucap kyra
Rena berdiri lalu pergi, ia begitu terluka dan sedih. Rena menangis di dalam kamar, sedangkan kyra tertidur di kursi.
Keesokannya, kyra yang tertidur di kursi mulai terbangun. Ia merasakan pusing, perlahan kyra bangun lalu masuk kamar dan mencari Rena tapi tidak ada siapapun.
Kyra ke dapur ,ia melihat makanan di meja. Kyra mendekat ke meja.
"Dasar Rena, dia sangat romantis."ucap kyra
Terlihat pula kertas di bawah setangkai mawar.
Kyra mengambil kertas itu lalu membaca pesan di kertasnya.
"Aku lepaskan bunga yang selama ini ada di tamanku untuk pindah ke taman lain. Yang membuatnya bahagia, teman yang ia inginkan. Aku lepaskan bunga indah yang menjadi nafas dan hidupku. Aku lepaskan bunga indah yang menjadi dasar dari tamanku. Bahagialah kyra bersama dengannya. Kamu harus bahagia, itu hal yang penting bagiku"isi kertas di meja
"Apa maksudnya? Apa ini?"ucap kyra bingung
Kyra pergi dari sana.
Rena bersama Cika di bangku taman, Rena hanya diam sejak tadi.
"Kita disini sudah dua puluh menit tapi sejak tadi Lo hanya diam"ucap Cika
"Lo gak perlu bantu gue. Itu sesuatu yang percuma"ucap Rena
"Sepertinya Lo tahu kalau Lo gak bakal bisa lupain kyra."ucap Cika
"Entah gue bisa atau enggak. Yang pasti gue harus coba untuk bahagia. Kita jadi teman baik saja"ucap Rena
"Andai saja yang Lo cinta adalah gue. Gue pasti gak bakal melepaskan Lo apapun yang terjadi"ucap Cika
Rena tersenyum tipis pada Cika yang menatapnya.
"Aku pikir itu akhir dari hubungan aku dan kyra. Karena dia memilih hidup normal, aku izinkan dan lepaskan dia namun satu hal, aku hanya ingin melihat dia tersenyum bahagia. Hatiku pastinya akan terluka, tersiksa dan menderita karna ia bersama orang lain namun jika melihatnya bahagia, luka ku tidak ada apa-apa nya karna dia bahagia" suara Rena
Kyra Sampai konter Rena, ia sudah rapih dan cantik .
"Kak kyra, ada apa.?"tanya Vina
"Dimana Rena? Apa dia kesini?"tanya kyra
"Kak Rena lagi beli minuman di toko depan"ucap Vina
Kyra bergegas pergi ke toko yang Vina katakan. Kyra melihat Rena di seberang jalan, kyra lari dan gak peduli meski banyak kendaraan. Kyra sampai di dekat Rena.
"Apa yang kamu lakukan? Tadi bahaya"ucap Rena marah alih-alih khawatir
"Apa ini? Apa maksudnya?"tanya kyra sambil memberikan surat yang Rena tulis
"Jawab aku!"ucap kyra dengan nada keras
"Itu jawaban dari pertanyaan kamu semalam. Coba kamu ingat semalam maka jawaban itu akan membuat kamu senang. Sekarang pergilah kerja dan Jangan lupa makan siang!"ucap Rena
Rena pergi dari sana, ia menahan tangisnya.
Tak lama kyra sampai tempat kerja, seperti biasa ia sibuk dengan pekerjaannya.
Kyra berhenti, ia istirahat sebentar dan memikirkan ucapan Rena tadi.
"Semalam aku mabuk, lalu pulang dan..."ucap kyra mencoba mengingat
"Aku ambilkan air minum untuk kamu"ucap Lulu jalan pergi
"Air?"ucap kyra
Kyra mencoba ingat dan ia terlihat terkejut dengan apa yang ia ingat itu.
Kyra menangis karna ingatannya.
"Maafkan aku, Rena. Maafkan aku"ucap kyra
Kyra bergegas pergi dari sana sambil menangis. Di luar ia berpapasan dengan zio.
"Ada apa? Kenapa kamu menangis?"tanya zio khawatir
"Rena, dia...( Ucapnya terbata-bata) aku harus pergi"ucap kyra
Kyra lari pergi dari sana, zio terlihat khawatir pada kyra yang pergi dengan keadaan seperti itu.
Rena sibuk di konter namun ia tak fokus pada pekerjaannya.
"Apa ada masalah kak?"tanya Vina
"Tidak ada. Kenapa?"ucap Rena
"Dari tadi kakak cuma nulis nama kak Kyra"ucap Vina
Rena melihat buku yang penuh dengan nama kyra, Rena terdiam dan menjadi sedih.
"Dasar gila"ucap Rena sendiri
Rena mencoba fokus kerja kembali.
Tiba-tiba kyra datang dan menarik Rena dari sana, keduanya berada di samping konter. Sekitar cukup sepi.
"Ada apa?"tanya Rena
Tiba-tiba kyra jatuh berlutut depan Rena membuat Rena terkejut.
Next...