Kyra melepaskan pakaiannya, Rena terkejut saat melihat banyak luka dan memar di badan kyra.
"Kenapa seperti ini? Apa yang terjadi?"tanya Rena khawatir
"Selama ini dia bukan hanya selingkuh, dia juga menyiksaku dan selalu memukuliku"ucap kyra
Rena terkejut melihat dan mendengar apa yang terjadi pada kyra, ia terlihat begitu marah. Rena jalan pergi namun kyra memeluknya dari belakang membuat langkah kaki Rena terhenti.
"Apa kamu tahu? Saat aku menerima pukulan-pukulan dari Dikta yang aku ingat hanya kamu, hanya kenangan bersama kamu. Aku tidak pernah sekali pun bahagia, aku selalu menderita dan terluka seperti ini"ucap kyra
Rena memegang tangan kyra yang memeluknya, air mata Rena menetes ke tangan kyra. Rena begitu marah dan terluka.
Beberapa saat kyra duduk di kursi dan Rena berada di hadapan kyra, ia menghapus air mata kyra yang terus membasahi wajah kyra.
"Hari ini kamu disini saja. Besok, kita selesaikan masalah ini"ucap Rena
Kyra menyentuh wajah Rena, tatapan keduanya begitu dalam satu sama lain.
"Maaf karna aku memberitahumu tentang masalahku"ucap kyra
Rena memegang tangan kyra, ia perlahan tersenyum pada kyra.
"Tidak apa-apa. Kamu bisa cerita apapun padaku, kapan pun, dimana pun dan tentang apapun. Aku akan mendengarkan cerita kamu"ucap Rena
"Kyra?"ucap Rena
"Apa?"tanya kyra
"Terimakasih karna cerita semua padaku, berbagi semua hal denganku dan terima kasih karna kamu datang padaku."ucap Rena
Rena dan kyra tersenyum satu sama lain. Mereka melengkapi satu sama lain.
Dikta datang ke rumah Bu ela lalu ia menceritakan apa yang terjadi namun ia buat seolah Rena yang salah.
"Apa yang Rena lakukan?"tanya Bu ela
"Dia memukuli saya dan sekarang membawa kyra pergi dari rumah. Ini sudah sangat keterlaluan mah"ucap Dikta
"Anak itu kurang ajar! Ayo kita ke rumah Rena !"ajak Bu ela marah
"Kalian akan kemana?"tanya pak Arip yang baru pulang
"Anakmu membawa kyra pergi dari rumah suaminya."ucap Bu ela marah
Bu ela dan Dikta pergi dari sana, pak Arip hanya diam tak peduli.
Hari sudah malam, waktu menunjukkan pukul 19.30 wib. Kyra sibuk menyiapkan makan malam di meja dan Rena hanya duduk menatapnya.
"Ayo makan. Kenapa kamu terus menatapku?"tanya kyra
"Ini mengingatkanku pada kejadian dulu. Saat kamu dan Alya menungguku pulang kerja"ucap Rena
"Iya selalu menunggumu dan Alya sangat senang saat kamu membawakan martabak kacang kesukaan dia"ucap kyra
Rena tersenyum pada kyra yang di depannya.
Terdengar suara ketukan pintu, Rena beranjak dan membuka pintu . Dikta dan Bu ela baru sampai.
"Mamah ela"ucap Rena
Bu ela mendekat dan menampar keras Rena , kyra mendekat dan menarik Rena menjauh dari Bu ela.
"Apa yang mamah lakukan?"tanya kyra
"Kamu sendiri, kenapa disini? Kenapa kamu bersama dia? Apa dia merayu kamu lagi?!"tanya Bu ela dengan nada tinggi
"Apa yang mamah katakan? Apa mamah tahu ,? Apa yang aku alami selama bersama Dikta? Aku menderita mah!"ucap kyra terdengar putus asa
"Berhenti berbohong! Dikta bawa kyra pulang!"ucap tegas Bu ela lalu pergi dari sana
Dikta menarik tangan kyra namun Rena menahan tangan Dikta yang menarik kyra. Tatapan Rena tajam padanya.
"Lepaskan tangan kyra!"ucap tegas Rena
"Apa hak Lo nyuruh gue? Lo gak punya hak untuk ikut campur urusan rumah tangga gue!"ucap Dikta
Rena mendorong tangan Dikta lepas dari tangan kyra.
"Apa mau Lo?"tanya Dikta kesal
"Tinggalkan kyra disini! Pergi Lo dari sini dan jangan berani menemui kyra!"ucap tegas Rena
"Kurang ajar"ucap Dikta
Dikta akan memukul Rena namun terhenti saat kyra berdiri tepat di depannya , melindungi rena.
"Jangan lukai Rena! Aku akan ikut kamu"ucap kyra
Rena menggenggam erat tangan kyra, keduanya saling menatap. Terlihat jelas Rena tak ingin kyra ikut Dikta .
"Aku akan baik-baik saja. Jangan khawatir!"ucap kyra
Rena perlahan melepaskan tangan kyra. Kyra dan Dikta pergi dari sana.
Rena masuk, ia melihat makanan di meja makan dan ia terlihat sedih.
Kyra sampai di rumah Bu ela dan Bu ela memarahinya tanpa henti.
"Kenapa kamu pergi dengan Rena? Sekarang kamu sudah menikah. Kamu harus pulang bersama Dikta, suami kamu!"ucap Bu ela tegas
"Aku tidak mau. Aku akan disini"ucap kyra tak mau kalah dari Bu ela
"Sebenarnya ada apa denganmu? Kenapa Rena memukuli suamimu?!"tanya Bu ela nada tinggi
"Dia yang salah dan pantas mendapat pukulan"ucap kyra menatap Dikta penuh benci
Kyra pergi dari sana dan masuk kamarnya. Dikta hanya bisa diam.
Kyra maupun Rena berada di Kamar mereka masing-masing. Keduanya sama-sama duduk dan terlihat sedih.
Rena terus ingat luka memar di tubuh kyra.
"Aku akan melindungi kamu kyra. Akan aku korbankan semua untuk kamu. Akan aku lakukan apapun untuk kamu"suara Rena
"Maafkan aku Rena. Aku membuat kamu terlibat dalam masalahku . Maafkan aku"suara kyra
Keduanya sama-sama menundukkan kepala mereka.
Keesokannya kyra menjemput Alya ke sekolah. Alya langsung memeluk kyra penuh rindu.
"Mamah, Alya sangat rindu mamah"ucap Alya
"Mamah juga. Ayo kita pulang"ucap kyra
"Mah ,ayo kita menemui pho dulu. Alya ingin bertemu dengan pho"ucap Alya
"Iya, ayo!"ucap kyra
Keduanya pergi menuju konter Rena .
Beberapa saat mereka berdua sampai konter namun hanya ada Vina dan beberapa pembeli.
"Kak kyra , ada apa?"tanya Vina
"Dimana Rena?"tanya kyra balik
"Kak Rena bilang dia ada urusan jadi pergi lebih dulu"ucap Vina
"Ya sudah, terimakasih Vin"ucap kyra
Kyra dan Alya pergi dari sana karna Rena tak ada.
Rena berada di rumah Bu ela, ia mencari kyra namun tak ada.
"Kemana Alya mah?"tanya Rena
"Untuk apa kamu mencarinya? Jauhi dia! Biarkan dia bahagia bersama anak dan suaminya!"ucap Bu ela dengan tegas dan sedikit sinis
"Dia tidak bahagia"ucap Rena
Bu ela marah lalu menampar keras Rena.
"Jaga bicaramu! Sampai kapan kamu akan menghancurkan hidup anakku?!"ucap Bu ela dengan marah dan nada sedikit tinggi.
"Aku tidak pernah menghancurkan hidup kyra!"ucap Rena tegas dan tak terima dengan ucapan Bu ela
"Tidak pernah kamu bilang? Merayunya , membuatnya mencintai kamu. Semua yang terjadi karna diri kamu!!"bentak Bu ela
Saat Rena dan Bu ela bertengkar ,kyra dan Alya datang ke rumah.
"Ternyata pho disini"ucap Alya
Rena mendekat pada Alya dan Alya langsung memeluknya erat.
"Bagaimana jalan-jalannya.? Menyenangkan?"tanya Rena
"Tentu saja. Hari ini aku mau bermain bersama pho"ucap Alya
"Ayo"ajak Rena
Alya menarik Rena keluar rumah, kyra pun mengikuti mereka berdua.
Ketiganya berada diluar, genggaman tangan Alya pada Rena tak lepas.
"Ayo kita temui nenek Ira"ajak Alya
"Mamah gak bisa ikut. Mamah harus ke rumah papah Dikta dan membawa beberapa barang" ucap kyra
"Aku temani"ucap Rena yang khawatir
"Tidak. Kamu jaga saja Alya, aku hanya sebentar"ucap kyra
Kyra pergi dari sana meninggalkan Alya dan Rena berdua.
"Apa pho masih menyukai mamah kyra?"tanya Alya tiba-tiba
Rena terkejut mendengar pertanyaan Alya yang tiba-tiba. Ia menatap Alya.
Next....