Kyra pergi meninggalkan Alya bersama Rena.
"Apa pho masih menyukai mamah kyra?"tanya Alya tiba-tiba
Pertanyaan Alya membuat Rena terkejut.
"Kenapa Alya bertanya seperti itu?"tanya Rena
"Alya penasaran saja. Pho dan mamah sudah lama tidak pernah bertemu. Apa pho masih menyukai mamah kyra?"tanya Alya
"Jika masih, apa yang akan Alya lakukan?"tanya Rena
"Kenapa pho masih menyukai mamah kyra? Sekarang mamah kyra sudah tua, dia sudah menjadi ibu-ibu dan sekarang mamah kyra gemuk"ucap Alya
"Benarkah? Di mata pho, mamah kyra tetap sama seperti dulu. Dia tetap sangat cantik"ucap Rena
"Sungguh? Ayo Alya ingin bertemu nenek Ira"ucap Alya
Rena pun pergi dari sana untuk menemui Bu Ira karna Alya merindukannya.
Bu ira sangat senang karna bertemu dengan Alya.
"Cucuku Alya, nenek sangat rindu"ucap Bu Ira memeluk Alya
"Alya juga rindu nenek."ucap Alya
"Mah , aku harus jemput kyra dulu. Tolong jaga Alya sebentar"ucap Rena
"Iya. Kamu hati-hati di jalannya"ucap Bu Ira
Rena tersenyum lalu pergi dari sana.
Rena merasa firasatnya buruk tentang kyra, ia khawatir pada kyra. Ia membawa motornya dengan kecepatan tinggi.
Kyra di rumah Dikta sedang merapihkan pakaian ke dalam tas. Dikta menghampirinya, ia baru bangun tidur.
"Apa yang kamu lakukan?"tanya Dikta di belakang kyra
"Aku dan Alya akan tinggal di rumah rena mulai sekarang"ucap kyra tanpa menoleh ke belakang
Dikta mendekat, ia berada di depan kyra lalu menampar kyra keras.
"Kenapa?! Kamu mau menjelek-jelekkan aku di depan teman-teman dan keluarga Rena?!"tanya Dikta marah
"Aku hanya ingin disana. Aku tidak akan membahas tentang dirimu"ucap kyra
Kyra pergi dari kamar, Dikta mengikutinya lalu melempar sebuah pas ke tembok depan kyra membuat kyra terkejut. Langkah kyra terhenti lalu Dikta mendekat pada kyra.
"Hei!( Bentak Dikta) kenapa kamu selalu membuatku marah? Apa hebatnya Rena? Dia hanya seorang tom yang bodoh dan rendah"ucap Dikta
"Jangan hina rena!! Dia lebih baik bahkan seribu lebih baik dibandingkan kamu"ucap kyra yang tak terima Rena di hina
Mendengar ucapan kyra membuat Dikta marah, ia menendang kursi dan melempar beberapa barang hingga hancur.
Kyra terlihat takut melihat Dikta yang marah, Dikta mendekat dan menampar keras kyra berkali-kali hingga kyra terluka dan berdarah.
Dikta mendorong kyra jatuh ke lantai dan tangan kyra terkena pecahan-pecahan barang.
"Rena"ucap kyra dalam hati , ia menangis dan gemetar takut.
Dikta perlahan jalan mendekat pada kyra , tiba-tiba Rena datang dan mendorong Dikta menjauh dari kyra. Rena mendekat pada kyra yang berada di lantai .
"Rena.."ucap kyra dalam tangis
Rena hanya diam, matanya berkaca-kaca.
Rena terlihat marah karna kyra menangis bahkan terluka.
"Untuk apa Lo kesini? Apa Lo datang buat wanita itu?"tanya Dikta dengan tenang
Rena berdiri, ia membalik menatap tajam Dikta dan Rena mengepalkan kedua tangannya dengan kuat. Rena mendekat dan memukul Dikta , keduanya berkelahi.
Rena terus menyerang ,ia memukul wajah, perut dan ia mendorong Dikta ke tembok.
Rena menekan bagian dada Dikta dengan kuat hingga Dikta kesakitan dan sesak nafas.
Rena memukul kuat perut Dikta berkali-kali lalu mendorong Dikta hingga menabrak meja dan Dikta tergeletak tak berdaya. Rena mendekat, ia mencengkram erat baju Dikta .
"Ah, jadi ini amarah seorang tom"ucap Dikta terdengar santai
Rena akan memukul Dikta kembali.
"Rena,,,"panggil kyra pelan membuat Rena terhenti tepat tinju Rena di dekat wajah Dikta.
Rena mendorong Dikta lalu mendekat pada kyra .
"Bawa aku pergi Rena"ucap kyra
Keduanya saling menatap dalam, Rena tak dapat menahan air matanya lagi. Rena memangku kyra, tangan kyra merangkul leher Rena.
"Akan gue buat kalian menyesal"ucap Dikta
Rena tak peduli, ia jalan pergi dari sana.
Beberapa saat Rena dan kyra berada di rumah Bu ira. Mereka hanya berdua karna Bu Ira membawa Alya jalan-jalan ke luar.
Rena mengobati luka kyra, ia tak mengatakan apapun.
"Rena"panggil kyra
"Ini akan sakit jadi tahan sebentar!"ucap Rena tanpa melihat kyra
Kyra menyentuh wajah Rena, perlahan Rena mengangkat wajahnya yang sejak tadi tertunduk, wajah Rena basah oleh air mata.
"Aku baik-baik saja"ucap kyra tersenyum
"Maafkan aku, maafkan aku kyra"ucap Rena
"Tidak.( Sambil menggelengkan kepalanya) untuk apa kamu meminta maaf?"ucap kyra
Rena menyentuh wajah kyra yang luka dan memar, Rena menangis kembali.
"Aku baik-baik saja sekarang. Ada kamu bersama denganku sekarang"ucap kyra
Rena memeluk erat kyra, keduanya menangis.
"Mulai sekarang aku tidak akan membiarkanmu pergi dariku. Aku tidak akan biarkan siapapun memilikimu. Kamu akan selalu bersamaku"ucap Rena
Kyra perlahan tersenyum,ia membalas pelukan Rena.
"Karna kejadian itu membuat Rena menjadi egois dan tak peduli apapun selain membuat kyra selalu ada dekatnya.ia tak membiarkan kyra jauh bahkan menjalin dengan siapapun."suara Kirana
Waktu sudah sore, Bu Ira dan Alya kembali bersama Deon dan yang lainnya. Bu Ira mengundang mereka makan malam karna ada Alya .
Semua terkejut karna melihat kyra terluka.
"Astaga kyra. Kamu kenapa? Apa yang terjadi?"tanya Bu Ira khawatir
"Kyra dan Alya akan tinggal bersama denganku mulai sekarang"ucap Rena
"Kenapa? Alya ingin bersama dengan ayah Dikta. Alya tidak mau berpisah dengan ayah Dikta."ucap Alya merengek
"Diam!!"bentak Rena membuat Alya dan yang lain terkejut. Alya ketakutan
"Kalian berdua akan tinggal denganku.! Jika kamu ingin bersama dengan ayah kamu ,maka pergi dari sini!!"ucap Rena tegas dan dengan nada tinggi
"Rena, Alya masih belum mengerti semua ini"ucap Bu Ira
Rena pergi dari sana dengan rasa amarahnya.
Rena berada di kamar, Bu Ira menghampirinya.
"Apa Dikta yang melakukan itu pada kyra? Rena, bagi Alya Dikta adalah ayah terbaiknya. Alya belum tahu dan belum mengerti dengan apa yang terjadi"ucap Bu Ira
"Apa mamah tahu? Aku sangat hancur dan sakit melihat kyra seperti itu. Aku seakan tahu seperti apa perasaan dan sakit yang kyra rasakan sekarang. Aku tidak mau kyra mengalami itu lagi."ucap Rena
"Tapi kita semua hanya orang luar yang tidak berhak ikut campur Rena"ucap Bu Ira
"Aku tidak peduli. Aku tidak peduli soal apapun lagi selain kyra berada disini, bersamaku"ucap rena tegas
"Bagaimana dengan Alya? Apa yang akan kamu katakan?"tanya Bu Ira
Rena hanya diam dengan pertanyaan Bu Ira soal Alya.
Kyra bicara dengan Alya yang masih takut karna bentakan Rena.
"Alya, pho tidak berniat membentak Alya. Pho hanya sedang banyak pikiran"ucap kyra
"Kenapa kita harus tinggal jauh dari ayah? Apa salah ayah?"tanya Alya
"Mamah dan ayah Dikta sedang bertengkar jadi untuk sementara kita tidak tinggal bersama ayah"ucap kyra
"Apa ayah yang membuat mamah terluka seperti ini?tapi kenapa?"tanya Alya sambil menyentuh luka kyra di wajah
"Mamah tidak tahu sayang. Sekarang Alya bersama Tante Nita . Mamah akan bicara dulu dengan pho"ucap kyra
"Mamah baik-baik saja kan?"tanya Alya
"Tentu saja. Mamah baik-baik saja"ucap kyra Tersenyum
Nita menghampiri Alya , kyra pergi untuk menemui Rena.
Rena berada di dalam kamarnya, ia berdiri dekat kaca.
Melihat keluar kamar, Rena berusaha menenangkan dirinya. Kyra masuk ,ia jalan mendekat kepada Rena lalu memeluk Rena dari belakang.
"Alya takut karna bentakan kamu. Tidak bisakah kamu berhenti marah?"ucap kyra
"Aku takut kyra . Aku takut kamu terluka lagi. Aku takut , aku tidak bisa menjagamu , melindungimu. Aku takut, aku melihat kamu terluka kembali"ucap Rena
"Maaf karna membuatmu seperti ini. Terbebani karna masalahku. Rena, aku tidak mau membuatmu terbebani karna itu aku dan Alya akan tinggal di rumah mamah ela"ucap kyra
Kyra perlahan melepaskan pelukannya lalu jalan pergi dari sana, Rena membalik lalu memeluk kyra dari belakang.
"Jangan pergi! Kyra, izinkan aku egois untuk kali ini. Aku tidak akan membiarkanmu pergi lagi dariku. Aku juga tidak akan pernah mengizinkanmu hidup normal lagi. Kamu akan selalu di sampingku ,bersamaku dan menerima cintaku."ucap Rena dengan mata berkaca-kaca
Kyra membalik, keduanya saling menatap dalam. Kyra perlahan mendekatkan wajahnya pada Rena
Next....