Rena mendekat pada kyra yang tergeletak, ia akan menyentuh kyra namun Dikta mendorong Rena. Semua terkejut karna sikap Dikta.
"Jauhi istri gue!"bentak Dikta
Dikta memangku kyra, Rena berdiri.
"Ini terakhir kalinya Lo ketemu kyra!"ucap tegas Dikta
Dikta membawa kyra pergi dari sana, Rena hanya diam tampak sedih.
Paginya, Rena berada di konter. Ia melihat ponselnya ,ia berniat untuk menghubungi kyra namun sesuatu membuatnya ragu dan terhenti.
Rena mendapat pesan dari kyra " aku baik-baik saja. Jangan khawatir! Boleh aku minta satu hal? Ikutilah dikta! Jangan tanya alasannya apa ,hanya ikuti saja dia!" Isi pesan kyra
"Aku senang kamu baik-baik saja kyra"ucap Rena
"Hari itu aku mengikuti Dikta sesuai keinginan kyra. Banyak pertanyaan dalam fikiranku karna aku harus mengikuti Dikta. Hari itu pula aku mengetahui kebenaran yang membuatku merasa sangat hancur." Suara Rena
Rena mengambil kunci motor lalu pergi dari sana.
Di tempat lain, Kirana bersama dengan Bu ira. Mereka berada di rumah Rena. Bu ira menyimpan beberapa makanan di kulkas untuk Rena.
"Apa Tante kesini setiap hari?"tanya Kirana
"Tidak. Tante kesini satu Minggu sekali. Rena tidak mau Tante kecapean karna dia"ucap Bu ira
Bu ira Sibuk menata makanan di kulkas. Kirana masuk kedalam kamar Rena, banyak foto kyra di kamar itu. Di dinding,meja dan lemari banyak foto kyra.
"Ini lebih mirip kamar kyra. Dia masih mencintai kyra, itu membuatku iri."ucap Kirana sendiri
Bu ira masuk ke kamar Rena, ia menghampiri Kirana .
"Kamarnya penuh dengan foto kyra"ucap Bu ira
"Kapan rena bisa melupakan kyra? Bahkan empat tahun pun tidak bisa membuat rena melupakannya."ucap Kirana
"Terkadang Tante takut. Tante takut Rena akan terus seperti ini. Yang hanya bisa merindukan, mencintai satu orang."ucap Bu ira
"Aku pun sama Tante. Rena sulit untuk di tebak dan sangat sulit untuk di ubah"ucap Kirana
Keduanya melihat foto kyra dan Rena di atas meja.
Rena berada di depan restoran Dikta, ia memperhatikan Dikta yang sibuk dengan para pelanggan. Dikta keluar, ia naik mobilnya lalu pergi dari sana. Rena bergegas mengikuti Dikta yang pergi.
"Kenapa aku harus mengikuti dia? Apa aku akan tahu alasannya nanti?"suara Rena
Tak lama mereka berhenti di depan sebuah salon kecantikan. Seorang wanita keluar ,ia merangkul Dikta dan keduanya berciuman singkat. Melihat itu membuat Rena terkejut sekaligus marah.
"Kurang ajar!"ucap Rena marah
Dikta masuk ke dalam salon, Rena turun dari motornya lalu jalan ke arah salon.
Rena masuk ke dalam dan mendapati Dikta sedang bercumbu mesra dengan wanita itu. Kedatangan Rena membuat keduanya terkejut .
"Rena,,"ucap Dikta terkejut
Rena mendekat, ia menarik Dikta dan menghantam wajah Dikta berkali-kali dengan keras.
"Beraninya Lo selingkuh!"bentak marah Rena
"Apa kyra yang menyuruh Lo kesini?"tanya Dikta
"Kyra tahu semua ini?"tanya Rena
"Dua tahun lalu dia tahu tentang ini. Dia menangis dan marah tapi dia tetap diam"ucap Dikta dengan tenang dan santai
Ia tak peduli pada kyra atau pun Rena yang memergokinya.
Rena akan memukul Dikta tapi tangannya di tahan oleh dikta, Rena mendorong Dikta hingga jatuh di atas meja kecil. Dikta terlihat kesakitan.
"Hei!! Kyra sekarang jelek, ia sudah tua. Dia tidak lagi cantik dan sexy, dia membosankan. Jika Lo mau ,ambil saja!"ucap Dikta tersenyum tipis
Rena mendengar itu membuatnya semakin marah, ia memukul wajah Dikta dengan tendangan kakinya. Rena pergi dari sana, Dikta memuntahkan dari dari mulutnya karna pukulan Rena.
Kyra berada di dalam rumah, ia terlihat kesakitan. Terdengar suara ketukan pintu, kyra jalan kearah pintu lalu membukanya. Yang datang adalah Rena.
"Rena?"ucap kyra
"Ayo!"ajak Rena tiba-tiba
"Kemana?"tanya kyra bingung
"Pergi dari sini. Ayo!"ucap Rena sambil menarik tangan kyra.
Rena tampak marah,sedih dan terluka, Matanya berkaca-kaca. Kyra menyadari bahwa Rena sudah tahu tentang Dikta yang berselingkuh.
"Apa ini ada hubungannya dengan suamiku?"tanya kyra
"Jangan panggil dia dengan sebutan itu!!"ucap Rena marah
"Rena,,,"ucap kyra
"Kenapa kamu tidak harus bilang padaku? Kenapa kamu diam saja?"tanya Rena marah
"Aku selalu menghubungi kamu. Selalu mengajak kamu bertemu tapi kamu selalu mengabaikan ku padahal aku ingin cerita semuanya padamu"ucap kyra
"Selama ini aku menderita . Kebahagiaanku hanya bertahan sangat singkat, aku membutuhkan kamu selama ini tapi kamu selalu tidak ada"ucap lanjut kyra menangis
Rena menghapus air mata kyra, ia mendekat lalu memeluk kyra dengan erat.
Rena membawa kyra pergi kerumahnya , Rena menemui Bu Ira di rumah.
"Rena ,kamu tidak punya hak untuk ikut campur urusan rumah tangga kyra dan Dikta"ucap Bu Ira
"Mah, Dikta selama ini selingkuh dan kyra tahu itu tapi dia tetap saja diam meski dia terluka."ucap Rena
"Mamah mengerti perasaan kamu sekarang tapi Rena, kamu bukan siapa-siapa kyra. Kamu orang asing, orang luar. Jika kamu ingin kyra menjalani hidup normal, biarkan dia menyelesaikan masalahnya. Jika kamu ikut campur ,itu akan menambah masalah menjadi lebih besar dan kacau"ucap Bu Ira
"Lalu sekarang aku harus apa? Apa yang bisa aku lakukan untuk kyra?"tanya Rena
"Suruh kyra pulang kerumahnya! Biarkan dia sendiri yang menyelesaikan masalahnya sendiri. Jangan biarkan orang-orang berfikir bahwa kamu menyebab semua ini. Lakukan untuk mamah!"ucap Bu Ira
Rena hanya diam, perlahan ia mengangguk 'iya'.
Rena dalam perjalanan pulang, ia berhenti di pinggir jalan. Ia bingung harus mengatakan apa pada kyra. Rena melihat Cika jalan kaki, ia mendekat pada Cika.
"Rena, darimana?"tanya Cika
"Rumah mamah. Lo darimana?" Tanya balik Rena.
"Gue habis anterin obat ria ke tempat kerjanya."jawab Cika
"Ayo naik! Kita juga searah"ucap Rena
Cika naik motor Rena , ia memeluk Rena. Mereka pergi dari sana.
Tak lama mereka sampai di depan rumah Cika. Cika turun dari motor Rena .
"Terima kasih Rena"ucap Cika
Rena tersenyum tipis lalu pergi dari sana.
Rena masuk kerumahnya, ia mendapati kyra sedang tidur di sofa. Rena mendekat dan memperhatikan kyra yang tidur pulas.
Perlahan Rena menyentuh wajah kyra dengan lembut, perlahan kyra membuka matanya dan tersenyum pada Rena
"Maaf membuatmu terbangun"ucap Rena
Kyra bangun lalu duduk, ia menatap Rena sambil tersenyum.
"Jadi apa kata mamah Ira?"tanya kyra
"Itu,,, kyra,, itu,,,"ucap Rena terbata-bata ,ia bingung harus Jawab apa
"Kamu harus kembali ke rumah Dikta!"ucap Rena
"Rena, kamu tahu seperti apa Dikta tapi aku harus kembali ke sana"ucap kyra tampak tak percaya dengan ucapan Rena.
"Kyra , mamah Ira bilang ini rumah tangga kamu dan aku tidak punya hak untuk ikut campur. Selagi Alya belum kembali dari studiturnya ,kamu harus selesai ini semua"ucap Rena.
"Sekarang kamu tidak peduli padaku"ucap kyra
"Tidak. Bukan seperti itu kyra tapi,,, untuk saat ini kamu harus kembali"ucap Rena dengan ragu
Tiba-tiba kyra membuka pakaiannya membuat Rena terkejut dan memalingkan wajahnya.
"Apa yang kamu lakukan?"tanya Rena.
"Lihat aku!"ucap tegas kyra
Perlahan Rena melihat kyra, ia terlihat terkejut saat melihat tubuh kyra penuh dengan luka dan memar. Keduanya saling menatap, perlahan kyra menangis.
Next....