Rena dan Cika diluar, Rena sudah membuang tikusnya. Cika mengeluarkan tangannya pada Rena.
"Namaku Cika,kamu?"ucap Cika
Rena diam, ia melihat uluran tangan Cika padanya.
"Rena, namaku."sambil menerima uluran tangan Cika
Rena melepaskan jabatan tangannya, ia lalu pergi dari sana.
"Sangat dingin. Dia pasti orang yang acuh dan gak peduli sama orang lain. Dia pasti menyebalkan"ucap Cika sendiri
Cika pergi dari sana,ia masuk kembali kerumahnya.
Paginya, dirumah Deon. Semua sibuk mempersiapkan berbagai hal untuk acara nanti malam. Rena sibuk menata kursi dengan rapuh ,Deon menghampirinya.
"Rena tolong ambilkan pisau!"ucap Deon
Rena pergi ke dapur, beberapa orang sedang memasak, mengurus beberapa bahan makanan. Rena mengambil pisau lalu jalan pergi dari sana.
"AW,," ucap kyra
Rena menoleh dan melihat kyra terlihat kesakitan di bagian jari tangannya. Rena mendekat, ia memegang tangan kyra dan membersihkan luka kyra dengan air kran. Kyra menatap Rena yang terlihat peduli padanya. Rena pergi darinya, tak lama ia kembali lalu memasangkan plester ke luka kyra.
"Apa terasa sakit?"tanya Rena
"Iya"ucap kyra
"Apa ini terlalu erat? Akan kulepas lagi"ucap Rena
Kyra menarik tangannya dari tangan Rena membuat Rena menatap padanya.
"Bukan tanganku tapi hatiku. Kamu tidak akan bisa selamanya seperti ini jika aku terluka."ucap kyra
"Lain kali hati-hati. jangan membuat orang susah karenamu!"ucap Rena tegas
Rena pergi dari sana meninggalkan kyra.
"Banyak luka yang harus kamu obati di dalam tubuhku Rena"ucap kyra sendiri
Rena berada di luar ,Leo dan Rio datang namun Rio membawa seorang wanita yaitu Cika.
"Lo terlihat santai. Gak sibuk ?"tanya leo
"Kenapa Lo bawa dia?"tanya Rena
"Ah, dia butuh pekerjaan. Kebetulan kak Nita butuh pekerja jadi gue bawa dia kesini"ucap Rio
"Kamu ikut saya!"ucap Rena pada Cika
Cika mengikuti Rena yang jalan menuju sebuah ruangan. Mereka berada di sebuah kamar, Rena memilih beberapa pakaian.
"Pakai!"ucap Rena singkat
"Kenapa kamu gak suka cara berpakaianku?"tanya Cika
"Wanita harus menutup auratnya tapi kamu seperti sengaja memperlihatkannya. Pakai ini dan akan lebih baik jika kamu memperbaiki cara berpakaian kamu"ucap Rena tegas
"Aku kira kamu gak peduli sama orang lain tapi ternyata aku salah"ucap Cika
"Saya tidak peduli, hanya saja kamu membuat saya tidak nyaman."ucap Rena
Rena pergi dari sana, Cika memakai pakaian yang diberikan oleh Rena .
Tak lama Cika keluar, dengan pakaian yang pantas.
"Sekarang lebih baik. Itu bagus."ucap Rena
"Apa kamu seorang tom?"tanya Cika
"Iya."jawab singkat Rena
Rena melihat Wulan yang lewat depannya.
"Wulan?"panggil Rena
"Kak rena ,ada apa?"tanya Wulan
"Ajak dia bertemu kak Cika!"ucap Rena
"Baik. Ayo!"ajak Wulan pada Cika
Wulan dan cika pergi dari sana untuk bertemu Nita.
Deon dan Rena cs sedang berkumpul di luar. Mereka asyik mengobrol sambil menikmati kopi.
"Kalian bertemu dengan Cika dimana?"tanya Rena
"Ah, jadi namanya cika. Dia sedang jalan sekitar konter Lo sambil cari pekerjaan. Gue tahu dia tetangga Lo jadi gue ajak dia kesini"ucap Rio
"Kamu tahu namanya?"tanya Deon
"Iya. Aku pernah bantu dia jadi kita sempat kenalan"ucap Rena
"Bagus tuh. Coba Lo rayu!"ucap Leo bercanda
"Dasar Lo. Hati gue udah penuh"ucap Rena tersenyum
Kirana menghampirinya mereka berempat.
"Bisa tolong pasangin gas di dapur?"tanya Kirana
"Biar aku saja. Ayo!"ucap Rena
Keduanya pergi dari sana, mereka ke dapur.
Rena memasangkan gas, Kirana pun lanjut menggoreng.
"Terima kasih ren"ucap Kirana
"Kirana ,boleh aku tanya satu hal?" Ucap Rena
"Apa?"tanya Kirana melihat Rena
"Kapan kamu menikah?"tanya Rena
Kirana membalik menatap Rena.
"Kenapa? Kamu cemburu?"tanya Kirana
"Sedikit. Itu artinya kamu tidak bisa selalu ada untukku"ucap Rena
"Aku akan selalu ada untukmu, selamanya."ucap Kirana
"Janji?"ucap Rena
Kirana mendekat dan mencium pipi Rena, dari arah lain kyra melihat mereka.
"Janji"ucap Kirana tersenyum
Rena pun perlahan tersenyum padanya.
"Seperti biasa kalian selalu mesra " ucap kyra dari belakang
Rena dan Kirana menoleh melihat kyra yang terlihat kesal.
"Kyra"ucap Kirana
"Kalian semakin mesra. Empat tahun gak lihat kalian berdua bersama , sekarang gue rasa kemesraan kalian semakin tambah"ucap kyra
"Lo sedang cemburu sekarang?"tanya Kirana
"Sekarang gue tahu, kenapa Rena gak pernah hubungin gue? Itu semua karena Lo. Sejak dulu sampai sekarang selalu Lo yang membuat Rena teralihkan dari gue"ucap kyra
"Saat itu aku tahu dan sadar bahwa kyra belum sepenuhnya melupakanku. Hal itu membuatku senang namun rasa takutku bertambah" suara Rena
"Aku pergi dulu. Sampai nanti Kirana"ucap Rena lalu pergi dari sana
Kirana dan kyra saling menatap tajam, kyra pergi dari sana.
Rena jalan kearah motornya, ia akan menghidupkan motornya namun kyra mendekat dan mengambil kunci motor Rena.
"Ada apa?"tanya Rena
"Apa hubungan kamu dengan kirana? Kenapa dia mencium kamu?"tanya kyra serius
"Itu bukan urusan kamu. Berikan kuncinya!"ucap Rena
"Tidak akan. Jawab aku dulu! Apa hubungan kamu dan Kirana?"tanya kyra kembali
Rena mencoba mengambil kunci motornya, namun kyra selalu menghindari dan lolos dari tangan Rena. Kyra menyembuhkan dibelakangnya namun Rena tetap berusaha dan akhirnya ia berhasil mengambil kunci motornya.
Kyra menahan tangan Rena erat, keduanya saling menatap.
"Lepaskan!"ucap tegas Rena
"Aku ingin kembali padamu, Rena"ucap kyra
Rena terkejut mendengar itu, ia menatap kyra.
"Aku belum bisa menerima Dikta dalam hatiku. Aku tetap ingin bersama denganmu"ucap kyra
"Hentikan omong kosong kamu kyra! Empat tahun kamu bersama Dikta, kamu harus bisa terima dia dan membuat Alya bahagia!"ucap Rena
"Bukan hanya aku tapi kamu juga ingin kembali padaku. Sekarang aku memberimu kesempatan untuk membawaku pergi jauh dari sini!"ucap kyra serius
"Aku tidak mau kesempatan itu. Jalani hidup normalmu dan jangan ganggu aku!"ucap Rena
Rena menarik tangannya dari tangan kyra,ia lalu pergi dari sana dengan motor sportnya.
Rena membawa motor dengan kecepatan tinggi, ia terganggu dengan ucapan kyra. Rena berhenti di pinggir jalan,ia tak dapat mengendalikan diri dan fikirannya. Rena akan pergi tapi ia terhenti saat melihat Cika bersama seorang pria.
Pria itu terlihat memaksa Cika untuk ikut dengannya, penolakan Cika membuat pria itu marah hingga pria itu akan menamparnya namun seseorang menahan tangan pria itu dari belakang.
"Rena,,"ucap Cika
Pria itu menoleh dan melihat Rena yang menahan tangannya, pria itu menarik tangannya. Ia dan Rena saling menatap tajam .
Next....