Sudah hampir jam dua belas siang, seluruh murid banyak yang mengeluh karena mereka tidak kuat melakukan hukuman ini, terutama Zara. Dia yang tidak bersalah, malah mendapat hukuman yang sama dengan yang salah. Rasanya sangat tidak adil untuknya. Padahal sudah sangat jelas, Zara sama sekali tidak memakai lipstik, dan dia bahkan tak bisa menggunakan lipstik yang benar. Jadi untuk apa dia membawa lipstik ke sekolah. Dia rasa, ada seseorang yang menyabotase dirinya.
Kepala Zara saat ini sudah sangat pusing, tangannya juga sudah semakin pegal, walaupun sudah ia sandarkan ditubuh Bara. Hanya tinggal tiga menit istirahat kedua akan dimulai, Zara harus bisa menahan dirinya, kesempatan tangannya untuk beristirahat pun sudah habis.
"Kau jangan mati di depanku, aku tak mau menjadi tersangka," ucap Bara.