Adzan subuh berkumandang, Alara yang menangis semalaman pun bangun dan kembali ke kamar. Di kamar, Ia menemukan suaminya masih terlelap. Ide untuk membangunkan tercetus begitu saja, persoalan nanti marah atau tidak biar menjadi urusan belakangan.
"Mas! Bangun. Sudah waktunya shalat subuh." Tidak ada respon sama sekali, bahkan Arvin seperti orang pingsan karena tidak terganggu sama sekali dengan suara Alara.
"Mas! Bangun. Sudah waktunya shalat subuh!" Alara memberanikan diri menyentuh tubuh Arvin, dan sedikit menggoyangkan badannya agar segera bangun.
"Mas!" Akhirnya setelah sekian menit, Arvin bangun dan mendapati istri pertamanya dengan senyum terkembangdi bibir.