Chereads / One Night Love With Friend / Chapter 16 - Terbongkar kebohongan Jenny

Chapter 16 - Terbongkar kebohongan Jenny

Terlihatlah Jenny sedang memadu kasih dengan seorang pria yang tidak begitu jelas terlihat wajahnya karena posisi pria tersebut membelakangi Jenny. Begitupun sebaliknya mereka berdua tidak sadar bahwa ada Nicole tanpa sudah melihat setiap perbuatan yang mereka lakukan. Hal itu sontak membuat Nicole marah dan sangat kecewa, karena dirinya telah ditipu oleh Jenny. Orang yang selama ini ia cintai.

Melangkah kedepan dengan sedikit pelan lalu Nicole tertawa seraya menepuk tangannya agar terlihat dirinya bahagia. Hal itu justru membuat Jenny ketakutan setengah mati. Dengan cepat ia mendorong tubuh pria yang sedang bermesraan dengannya. Lalu ia bergegas menghampiri Nicole dan tidak lupa mengambil selimut untuk menutupi setengah tubuhnya.

"Oh jadi ini kelakuanmu di belakangku? Lantas kenapa kamu tiba-tiba datang ke dalam duniaku setelah aku menikah? Huh! Sungguh membingungkan. Harusnya aku tidak percaya dengan ucapan yang keluar dari mulut manis itu. Ternyata kamu memang tidak pernah menghargai cintaku sejak dulu," ucap Nicole, sembari menahan emosinya.

Kala itu tubuh Jenny gemetar saat dirinya sudah ketangkap basah bersama pria yang sudah menjadi mantannya itu, siapa lagi jika bukan Hans. Ia mencoba mendekat Nicole, namun dengan spontan Nicole menepis tangan wanita itu.

"A-aku bisa jelaskan ini, Nicole! Sungguh, ini tidak seperti yang kamu lihat. Dia, dia yang telah menjebak ku. Seharusnya kamu memarahinya bukan aku," sahut Jenny dengan semua pembelaan atas dirinya.

Mendengar hal tersebut, Hans kemudian bangkit dari tidurnya. Ia memakai celana pendek dari belakang, lalu ia turun untuk bergabung bersama Nicole dan Jenny. Dirinya juga tidak terima setelah mendengar pengakuan yang Jenny ucapkan.

"Begini, Nicole. Biar aku jelaskan."

"Hey! Kamu ingin menjelaskan apa? Aku sudah bilang kan kamu yang sudah menjebak ku," geram Jenny.

"Kamu ingin membohonginya, Jen? Silahkan. Tapi aku bisa katakan bahwa kita melakukan semua ini atas dasar suka. Apalagi kamu yang tiba-tiba duduk di sampingku di saat aku sedang membutuhkan kasih sayang. Jadi ... semua ini terjadi bukan karena aku menjebak mu. Nicole, kalau memang kamu tidak percaya lihat saja cctv yang berada di tempat ini."

Jelas Hans yang sebenar-benarnya. Mata Jenny melotot saat mendengar semua kebenaran yang Hans ucapkan. Memang, mereka tidak sengaja bertemu di sebuah cafe. Kala itu Hans yang dilanda dengan kesedihan, ia berusaha menenangkan dirinya dengan pergi ke sebuah cafe. Namun, di saat itu Jenny tidak sengaja melihat mantan kekasihnya sedang sendirian hingga ia mencoba mendekati. Sampai akhirnya terjadilah sebuah adegan dewasa yang memang mereka lakukan di saat keduanya sama-sama tersadar.

Setelah mendengar perkataan dari Hans, membuat Nicole percaya. Ia juga tidak akan memeriksa cctv karena baginya semuanya sudah jelas dengan apa yang ia lihat dengan mata kepalanya.

"Baiklah kalau begitu aku turut bahagia atas kebahagiaan kalian berdua. Sekarang kalian sudah resmi kembali menjadi sepasang kekasih. Dan untukmu Hans, aku juga berterima kasih karena kami sudah membuktikan siapa wanita yang seharusnya bersama denganku. Baiklah maaf karena sudah mengganggu aktivitas mesra kalian, sekarang silahkan lanjutkan lagi, permisi." Nicole pun keluar dari kamar.

Merasa bahwa ia sudah dicampakkan oleh Nicole. Jenny berteriak setelah Nicole pergi darinya. Ia pun terburu-buru kembali memakaikan pakaiannya. Meskipun membuat Hans kesal karena Jenny meninggalkannya di saat penyatuan mereka belum selesai.

Jenny berlari mengikuti Nicole, tetapi Nicole yang sudah berada di dalam mobilnya sama sekali tidak memperdulikan saat Jenny berusaha menghentikan mobilnya itu. Tapi tanpa Nicole sadari, Jenny tiba-tiba berdiri di depan mobil yang sedang melaju hingga membuat Nicole harus mengerem mobilnya dengan cepat.

Kekesalan saat melihat Jenny seperti itu sungguh membuatnya naik pitam, lalu ia keluar dari mobil dan menyeret tangan Jenny dengan kasar.

"Hey! Jangan menghalangi jalanku wanita murahan!"

"Jaga ucapan mu, Nicole. Aku bisa buktikan bahwa aku benar-benar dipaksa oleh Hans. Itu bukan keinginanku. Aku hanya ingin bersamamu, tidur denganmu. Jujur aku be-"

Ucapannya terhenti tiba-tiba saat Nicole mencekal dagu Jenny dengan kasar, ia pun menjawab. "Berhenti menyebutkan kamu ingin bersama denganku, karena aku tidak ingin bersama dengan wanita yang tidak bisa dipercaya sepertimu. Oh ya satu lagi, kamu juga kan yang ingin menghancurkan rumah tanggaku? Sampai-sampai gambar saat kita pertama bertemu ada di tangan Anna. Kamu pikir itu sebuah lelucon, hah!"

"Oh ... aku paham sekarang, rupanya karena kamu telah memiliki perasaan terhadap Anna, dan sekarang kamu beraninya mencampakkan ku, begitu? Baiklah, Nicole. Aku mengakui memang aku yang menaruh gambar kita berdua, bukankah itu sangat romantis? Kamu memelukku, menciumiku. Jadi aku membagi kebahagiaan dengan Anna. Sungguh itu sangat menarik." Awalnya Anna ketakutan, namun sekarang ia tidak akan menyalahi dirinya sendiri apalagi setelah Jenny mendengar bahwa Nicole membela Anna di depannya.

"Kamu wanita tidak tahu malu! Aku tidak ingin melihatmu dan jangan mendekatiku lagi. Betapa bodohnya aku yang telah menaruh hati padamu, tapi tidak masalah karena sekarang aku akan memastikan bahwa aku tidak akan pernah menyukaimu lagi sekalipun kamu menggodaku dengan tubuh murahan itu."

Ucapan yang sangat pedas Nicole lontarkan, sungguh membuat Jenny sakit hati di setiap ucapan itu. Namun, berbeda dengan Nicole, ia bergegas pergi masuk ke dalam mobilnya dan meninggalkan Jenny yang masih berdiri mematung melihatnya pergi.

Dari pandangannya mobil yang Nicole bawa telah menghilang dari pelupuk matanya. Namun, hal itu membuatnya kesal dan menggepal kan tangannya.

"Aku berjanji bahwa setiap ucapan mu itu akan kamu sesali nanti. Nicole, aku tidak akan membuatmu bahagia, lihat saja kalau aku yang pantas untuk menjadi Nyonya dari keluarga mu bukan seorang pelayan seperti Anna," gumam Jenny, dengan tatapan tajam yang begitu mematikan.

Di sisi lain, Nicole mencoba menenangkan dirinya dengan memutarkan musik di dalam mobilnya, ia berharap dirinya akan tenang. Tetapi hal itu tidaklah seperti yang ia harapkan. Justru ia teringat dengan Anna yang sedang merajuk karena dirinya.

"Kenapa saat aku mendapatkan orang yang kucintai justru ia tidak bisa menghargai ku? Padahal aku sangat menyayangimu, Jenny. Tapi kamu sudah membuatku terhina. Lantas apa sekarang aku bisa hidup bersama Anna? Ya ampun ... aku bisa gila kali ini," gumamnya.

Nicole terus menjalankan mobilnya sampai akhirnya ia tiba di mansion miliknya. Saat itu ia melirik kearah jam, dirinya berpikir jika Anna pasti sudah tertidur. Namun, ternyata tidak. Saat memasuki ruang tamu, ia seperti mendengar suara tangisan wanita yang tidak jauh dari tempat itu. Meskipun ia sedikit takut karena dirinya berpikir bahwa mungkin saja ada makhluk halus yang sedang mengganggunya. Tetapi ia mencoba memastikannya terlebih dahulu.

Nicole memasuki kamarnya, ia baru ingat jika Anna pergi dengan membawa dua bantal serta selimut. Ia pun tersenyum setelah mengingat hal itu. Namun, dirinya tidak mencoba untuk mencari asal suara tangisan tersebut. Apalagi ia sedikit kelelahan dengan permasalahan yang baru saja ia hadapi. Hal itu membuatnya ingin tidur saat itu.