Chereads / Di Sampingmu Yang Paranoid / Chapter 28 - Siapa Lagi yang Akan Memanjakanmu?

Chapter 28 - Siapa Lagi yang Akan Memanjakanmu?

Ketika pikiran Qin Shu melanglang buana ke mana-mana, Fu Tingyu tiba-tiba membungkuk.

Qin Shu akhirnya tersadar kembali setelah terpesona pada pemandangan indah di depannya itu.

Fu Tingyu merasa sangat senang mendapati bahwa hasil kerja kerasnya tidak sia-sia. "Sayang, kamu itu seperti gula."

Qin Shu melihat raut muka Fu Tingyu, yang tampak seperti seekor kucing yang sangat puas. Tatapan matanya yang gelap menjadi lebih dalam dan membuat Qin Shu tertegun selama beberapa detik. 

"Apa kamu yang menangkap semua kunang-kunang itu? Di mana kamu mendapatkan kunang-kunang sebanyak itu?

"Di Danau Yancheng," sahut Fu Tingyu.

Qin Shu terdiam.

Danau Yancheng adalah tempat di mana ada begitu banyak kunang-kunang. Karena di sana ada terlalu banyak kunang-kunang, orang-orang menyebut tempat itu dengan julukan yang bagus, yaitu Hutan Kunang-kunang.

Danau itu dikelilingi rawa-rawa yang sangat rumit, hingga membuat orang yang berkunjung ke sana kesulitan menemukan jalan untuk kembali. Oleh karena itu, danau tersebut juga dikenal sebagai danau tanpa jalan keluar.

Fu Tingyu pergi ke tempat yang berbahaya hanya untuk menangkap kunang-kunang.

Qin Shu tidak berani membayangkan bagaimana jika terjadi sesuatu pada pria ini hanya demi memberinya kejutan.

"Itu adalah tempat yang sangat berbahaya. Bagaimana bisa kamu mempertaruhkan nyawamu hanya untuk menangkap kunang-kunang? Bagaimana kalau… kalau..."

Suara Qin Shu mulai bergetar.

Qin Shu tidak berani melanjutkan kata-katanya. Mengucapkannya saja membuatnya sangat takut.

Fu Tingyu sama sekali tidak peduli dengan kekhawatiran Qin Shu. Dia begitu percaya diri dan berujar dengan nada keras kepala serta seenaknya sendiri.

"Aku bisa mendapatkan apapun yang kamu suka."

Qin Shu tertegun untuk kedua kalinya.

Fu Tingyu berdiri di belakang Qin Shu. Dia memegang tangan Qin Shu dengan jari-jarinya yang ramping dan mengarahkannya untuk menangkap kunang-kunang yang terbang di depannya. Saat tangan mereka hendak menyentuh bola kaca, gerakan Fu Tingyu tiba-tiba berhenti.

Seolah kunang-kunang itu berada di luar jangkauan dan tak bisa diraih lagi.

"Lihatlah, apa menurutmu kunang-kunang itu tampak seperti lautan bintang?"

Qin Shu tidak bisa menahan air mata lagi saat mendengar Fu Tingyu, karena kata-kata itu sama seperti yang pernah dia katakan. Lautan bintang itu sangat indah.

Terlepas dari risiko bahaya saat mengambil hewan indah ini, Fu Tingyu telah menangkap begitu banyak kunang-kunang, dan semua ia lakukan sebagai kejutan untuk Qin Shu. Lautan bintang yang unik ini khusus dia persiapkan hanya untuk Qin Shu. 

Qin Shu tidak bisa menahannya lagi. Dia melemparkan tubuhnya ke dalam pelukan Fu Tingyu. Air matanya bercucuran dengan derasnya, hingga membasahi bagian depan jas pria itu. Di tengah isakannya, akhirnya dia berkata, "Kenapa kamu begitu bodoh? Kenapa? Aku sudah memperlakukanmu dengan begitu buruk, tapi kamu tetap saja masih…"

Fu Tingyu berbisik lirih, "Karena kamu adalah sayangku."

Siapa lagi yang akan menyayangimu dengan sepenuh hati selain aku?

Tangis Qin Shu semakin pecah setelah mendengar kata-kata manis itu.

Entah berapa lama Qin Shu menangis. Setelah kelelahan menangis, akhirnya dia langsung tertidur.

Keesokan harinya

Qin Shu tiba-tiba membuka matanya dan bangun dari tidur nyenyaknya. Dia reflek melihat ke sisi di sampingnya. Ternyata tempat itu kosong, tak ada siapapun di sana.

Bantal dan selimut di sebelah Qin Shu masih tertata rapi dan tidak ada kerutan, seperti tidak ditempati sebelumnya.

Qin Shu pun segera duduk. Dia juga mendapati bahwa seluruh ruangan ini kosong tanpa ada seorang pun selain dirinya. Hatinya seketika merasa hampa.

Fu Tingyu pasti sudah pergi.

Di kehidupan sebelumnya, Fu Tingyu pergi sebelum Qin Shu terbangun, bahkan tanpa pamit sama sekali.

Dulu, Qin Shu takut karena telah dikurung di pulau yang luas seperti sangkar raksasa ini.

Sekarang dia juga merasa takut, tapi takut kalau Fu Tingyu tidak akan percaya pada dirinya selamanya. Dia tidak percaya kalau Qin Shu sungguh mencintainya melebihi apapun.

Yang membuatnya lebih takut lagi, karena kali ini Fu Tingyu membuat jarak yang sangat jauh dengan dirinya.

Mengapa Qin Shu semalam harus tidur!

Jika dia tidak tidur, dia dan Fu Tingyu bisa punya waktu bersama lebih lama. Meskipun dia tidak dapat membuat Fu Tingyu percaya bahwa dirinya benar-benar mencintainya.

Setidaknya Qin Shu akan memberitahu Fu Tingyu bahwa dia tidak membenci semua sentuhannya.

Sebaliknya, dia merasa sangat bahagia setiap kali Fu Tingyu menyentuhnya.