Chereads / Di Sampingmu Yang Paranoid / Chapter 26 - Hanya Tersenyum Padaku

Chapter 26 - Hanya Tersenyum Padaku

Bagaimana Fu Tingyu bisa membuatnya dengan begitu akurat jika tidak mengukurnya dengan cermat?

Tapi, mengapa Qin Shu tidak ingat kapan Fu Tingyu mengukur tinggi badannya? 

"Apa ini juga hadiah ulang tahunku?"

Sebelum Qin Shu sempat berbalik, Fu Tingyu mengambil dua langkah ke depan dan berdiri tegak tepat di belakangnya.

Punggung Qin Shu menempel tepat di bagian di mana jantung Fu Tingyu berada. Qin Shu dapat merasakan dengan sangat jelas bahwa jantung pria itu berdetak keras dan kuat. Entah kenapa, sensasi itu membuatnya merasa nyaman.

"Apakah kamu menyukainya?" Dengan suara beratnya, pria itu berbisik di telinga Qin Shu.

Qin Shu mengangguk dengan kuat. Hatinya terasa begitu manis, seolah dipenuhi oleh madu.

"Ya, aku sangat menyukainya. Apa kamu yang mengukirnya sendiri? Ukiran ini benar-benar mirip denganku."

Fu Tingyu memegang tangan Qin Shu dan mengarahkannya ke ukiran kayu di depan mereka. Dia membawa jari Qin Shu untuk mengelus bagian alis ukiran tersebut, seolah menggambarkan bentuk alisnya, lalu turun sampai ke ujung matanya.

Bagian ekor mata ukiran itu terangkat, menunjukkan sebuah senyuman.

Permukaan ukiran kayu tersebut terasa sangat halus dan hangat saat disentuh.

Menyentuh ukiran kayu berbentuk dirinya sendiri, apalagi dipandu oleh jemari Fu Tingyu, rasanya memang aneh, tapi ia benar-benar bisa merasakan cinta yang dalam serta keseriusan Fu Tingyu dalam menciptakan pahatan kayu yang begitu sempurna.

"Sayang, terkadang aku benar-benar berpikir bahwa pahatan kayu di depanmu ini adalah kamu... yang tidak akan pergi meninggalkanku ataupun tersenyum untuk orang lain. Kamu hanya akan berada di sisiku dan hanya tersenyum padaku."

"Lihatlah, betapa manisnya senyumanmu di patung ini."

Suara rendah Fu Tingyu menunjukkan cintanya yang sangat dalam. Paranoid yang sangat kental tersembunyi di balik matanya yang suram.

Qin Shu teringat kembali akan dirinya di kehidupan sebelumnya. Dia tidak pernah tersenyum pada Fu Tingyu sama sekali. Hati Qin Shu terasa seperti dicengkeram begitu kuat, hingga membuatnya tidak bisa bernapas.

Qin Shu menarik tangan Fu Tingyu dan mengaitkan sepuluh jari Fu Tingyu ke dalam genggamannya. "Yu, aku tidak akan meninggalkanmu. Aku akan tersenyum padamu setiap hari selama sisa hidupku." 

Fu Tingyu tersenyum tipis, tapi senyumannya tidak sampai ke ujung matanya. "Sayang, apa kamu ingat apa yang kamu katakan di hari Valentine?"

Qin Shu membeku. Dalam benaknya, tiba-tiba muncul kembali ingatannya akan peristiwa di hari Valentine kala itu. Hatinya terasa sakit lagi begitu mengingat semuanya kembali.

Hari Valentine adalah hari di mana mereka mendaftarkan pernikahan mereka secara hukum.

Qin Shu sangat marah hari itu. Dia mengambil ponselnya untuk mengirim pesan suara ke Shen Yaohui dan mengatakan bahwa sebenarnya dia menikah bukan karena keinginannya sendiri, melainkan karena dipaksa oleh Fu Tingyu.

Kemudian Qin Shu juga menyatakan perasaannya pada Shen Yaohui, dan kebetulan Fu Tingyu mendengarnya.

Fu Tingyu berujar pelan dengan ekspresi suram. "Kamu mengatakan bahwa selama sisa hidupmu, kamu hanya akan..."

"Hentikan, jangan diteruskan lagi, kumohon?"

Pipi Qin Shu menempel di dada Fu Tingyu. Air matanya mulai bercucuran membasahi matanya, seperti sumber air yang tak bisa berhenti menetes ke setelan hitam Fu Tingyu, lalu meresap di dalam kainnya dan akhirnya lenyap.

Qin Shu tidak mencintai Shen Yaohui, dia hanya mencintai Fu Tingyu!

Tapi, apa yang harus Qin Shu lakukan untuk membuat Fu Tingyu percaya padanya?

Fu Tingyu menunduk dan melihat Qin Shu, yang bercucuran air mata dalam pelukannya. Sesuatu di dalam darahnya mulai bergerak dan hendak meluap keluar. Meski sangat ingin menekannya, dia tidak dapat menahannya lagi.

Fu Tingyu mengencangkan pelukannya pada Qin Shu, seolah takut Qin Shu tiba-tiba meninggalkan dirinya.

"Sayang, jangan pernah mencoba untuk meninggalkanku. Kamu hanya boleh menjadi milikku, hanya boleh menjadi milik Fu Tingyu seorang."

Qin Shu menggelengkan kepalanya di tengah-tengah tangisannya. "Tidak akan, aku tidak akan meninggalkanmu."

Jari ramping Fu Tingyu memegang dagu Qin Shu dan mendongakkan wajah Qin Shu ke arahnya. Dia dapat melihat mata Qin Shu yang dipenuhi air mata. Fu Tingyu tiba-tiba menurunkan kepalanya mendekat ke wajah Qin Shu.