Chereads / Di Sampingmu Yang Paranoid / Chapter 10 - Kalian Bercerai Saja

Chapter 10 - Kalian Bercerai Saja

Nenek memperhatikan Qin Shu dengan seksama. Dia mendapati kalau Qin Shu telah membersihkan dirinya sendiri dan bersikap lebih sopan dari sebelumnya. Hanya bekas luka di dekat mata yang mempengaruhi penampilannya.

Tubuhnya terlalu kurus dan tampaknya dalam kondisi kekurangan gizi.

Tapi, yang lebih penting lagi, Qin Shu sama sekali tidak peduli dengan cucunya yang berharga, Fu Tingyu. Selain itu, mempertahankan Qin Shu tetap tinggal di sini justru akan menimbulkan kebencian dan berbagai masalah, baik untuk Qin Shu sendiri maupun Fu Tingyu.

"Aku sudah mendengar semua tentangmu. Aku pun sangat mengerti temperamen Xiao Yu. Kamu memiliki pacar, dan kalian saling jatuh cinta satu sama lain. Xiao Yu lah yang memisahkan kalian secara paksa. Kemudian dia juga memaksa untuk mendaftarkan pernikahan kalian secara hukum."

Nenek menghela napas berat saat bicara sampai sini. "Xiao Yu dan kamu tidak ditakdirkan untuk bersama. Jadi, sebagai nenek Xiao Yu, aku akan bertindak sebagai penengah hubungan kalian kali ini. Lebih baik kamu dan Xiao Yu bercerai untuk kebebasan hidupmu."

Nenek sudah hidup selama tiga generasi di Keluarga Fu. Dia sudah banyak mengalami pahit dan manisnya kehidupan. Oleh karena itu, dia berbicara langsung pada intinya tanpa berbasa-basi.

Tidak peduli dari segi kata maupun nada bicaranya, Nenek memiliki aura yang bermartabat sebagai kepala keluarga. Tampak jelas kalau Nenek adalah wanita berpendidikan tinggi.

Entah kenapa, Qin Shu justru merasa sangat gundah saat tiba-tiba mendengar Nenek menyuruh dirinya untuk bercerai dengan Fu Tingyu.

Qin Shu terlahir kembali bukan untuk bercerai.

Ia pun buru-buru menanggapinya. "Nenek, aku..."

"Aku tidak akan bercerai dengannya."

Suara dingin terdengar dari ruang tamu dan memotong kata-kata yang hendak diucapkan Qin Shu.

Pandangan semua orang tertuju ke pintu ruang tamu, tepatnya pada sosok bertubuh ramping yang berdiri di sana.

Kepala pengurus rumah dan pembantu seketika bernapas lega begitu melihat Tuan Muda mereka telah kembali. Untungnya, Tuan Muda Fu Tingyu kembali tepat waktu. Jika tidak, konsekuensinya tidak dapat dibayangkan.

Fu Tingyu melangkahkan kaki panjangnya ke sisi Qin Shu dan berdiri tepat di samping wanita itu.

Qin Shu menoleh dan menatap pria di sebelahnya, yang tiba-tiba sudah kembali. Dia ingat kalau Fu Tingyu tadi keluar dengan terburu-buru.

"Yu, kenapa kamu tiba-tiba pulang lagi?"

Fu Tingyu menurunkan pandangannya. Sudut mulutnya terangkat menunjukkan senyuman mencela. "Kamu tidak ingin aku cepat-cepat pulang? Kamu sudah tidak sabar untuk menceraikanku, kan?"

Qin Shu menggenggam tangan Fu Tingyu dan buru-buru menjelaskan, "Tidak. Aku tidak ingin melakukannya."

Nenek pun menengahi mereka berdua, "Xiao Yu, biarkan Nenek yang memutuskan masalah ini. Bercerailah dengan Qin Shu."

Mata gelap Fu Tingyu menatap wanita tua yang duduk di sofa itu. Dia berbicara dengan nada yang masih tegas. "Nenek, dia sekarang adalah istriku. Bukan hanya sekarang, tapi juga sampai seterusnya. Aku juga sangat yakin bahwa dia adalah istriku. Jika Nenek benar-benar menyayangiku, jangan pernah ikut campur dalam urusan pernikahan kami."

Setelah selesai mengatakan ini, Fu Tingyu menunduk dan menatap Qin Shu. Dia tersenyum tipis, lalu berujar dengan suara tinggi, terdengar egois dan sangat mendominasi. Dia tak mau mendengarkan omongan orang lain.

"Hanya dialah yang membuatku jatuh cinta. Tidak ada wanita selain dia yang dapat membuatku tertarik. Aku menyukai cintanya yang seperti ini. Cinta yang membuat orang lain sampai tidak tahan dengannya."

Saat Fu Tingyan mendengar kalimat ini, dia sampai lupa menggerakkan jarinya untuk mengontrol permainan di ponselnya.

Pikirannya baru terfokus kembali setelah karakter game tersebut langsung dibunuh oleh musuh. Dia melempar ponselnya begitu saja dan berhenti bermain.

Tapi, dia tidak bisa menahan diri untuk menggerutu di dalam hati. 'Kak, memang tidak ada yang salah dengan kesetiaan. Tapi, bukankah setidaknya kamu harus memilih wanita yang paling baik untuk kau beri kesetiaanmu?'

Qin Shu masih mencintai pria lain di luar sana, padahal dia sudah menikah. Apakah wanita seperti itu layak diberikan kesetiaan?

Qin Shu tercengang mendengar apa yang Fu Tingyu katakan.

Detak jantungnya juga melambat.

Nenek sudah tidak punya pilihan lain lagi lagi menghadapi Fu Tingyu yang keras kepala ini. Dia kembali meyakinkan cucunya itu, "Xiao Yu, kamu dengarkan kata-kata Nenek. Jika kalian memang tidak ditakdirkan bersama, tidak ada gunanya memaksakan diri untuk tetap bersama dalam pernikahan yang tidak bahagia ini. Untuk apa terus dilanjutkan kalau semua ini hanya akan mempersulit dirimu sendiri dan juga Qin Shu?"

"Nenek, dia sekarang adalah istriku. Tidak peduli kehidupan rumah tangga kami harmonis atau tidak, aku, Fu Tingyu, akan tetap memperjuangkan pernikahan ini dengan senang hati."

Ketika Fu Tingyu mengatakan ini, dia memegang erat tangan Qin Shu dengan tangannya yang besar. Genggamannya begitu kuat, seolah hendak melekatkan tangannya ke telapak tangan Qin Shu, supaya Qin Shu tidak akan pernah bisa melarikan diri darinya selamanya.