(Melihat kakakku sedang jalan-jalan bersama Shen Yaohui, kurasa Tingyu sudah melepaskannya).
Sesaat, Fu Tingyu telah terkena tipu daya karena terlalu senangnya. Bagaimana bisa dia lupa jika Qin Shu pernah mengatakan bahwa berciuman dengannya adalah hal yang paling menjijikan bagi Qin Shu.
Jadi, Qin Shu rela melakukan hal yang dibencinya demi menemui Shen Yaohui?
"Aku baru memberi kepercayaan padamu sekali, tapi kamu malah menipuku begini?" Sorot mata Fu Tingyu tampak sangat menakutkan.
…
…
Setelah menyingkirkan Shen Yaohui, Qin Shu berjalan melewati pintu sebuah toko hewan. Dia menemukan sepasang mata berwarna hijau tua sedang menatap dirinya dari dalam kandang.
Sepasang mata hijau tua itu adalah milik seekor kucing yang seluruh tubuhnya berwarna hitam. Bulunya yang sehitam tinta itu memantulkan cahaya yang menyilaukan karena terkena sinar matahari.
Qin Shu berjalan beberapa langkah, lalu menoleh kembali ke kucing itu. Dia mendapati bahwa kucing itu masih tetap menatap dirinya.
Qin Shu pun berbalik dengan penuh rasa ingin tahu, lalu dia berjongkok di depan kandang kucing hitam itu. Dia memperhatikan kucing tersebut dengan seksama.
Postur tubuh kucing itu tidak jauh berbeda dengan kucing pada umumnya. Bulunya mengkilap dan tampak tidak ada masalah saat disentuh.
Kucing itu terus menatap Qin Shu ke mana pun ia melangkah. Kucing yang sangat aneh.
Kebetulan, saat ini pemilik toko keluar dan melihat ada seorang pelanggan yang tertarik pada kucing hitamnya. Dia berkata, "Kucing ini telah mencakar beberapa pembeli hingga membuat saya harus kehilangan banyak uang untuk membayar kompensasi. Jika ingin membeli, lebih baik Anda kucing lain saja. Saya sungguh sudah tidak punya uang lagi untuk membayar ganti rugi kalau kucing itu mencakar Anda."
Di kehidupan sebelumnya, Qin Shu menyukai hewan kecil yang jinak.
Sekarang?
Dia masih menyukai segala jenis hewan kecil, termasuk kucing yang suka mencakar.
Qin Shu berkata pada penjaga toko, "Berapa harganya? Saya akan membelinya."
Penjaga toko mengibaskan tangannya. "Kucing ini tidak dijual… tidak dijual. Saya tidak punya uang lagi untuk membayar ganti rugi kalau kucing ini mencakar Anda."
Setelah Qin Shu berjanji tidak akan meminta ganti rugi jika nanti terjadi sesuatu, pemilik toko akhirnya menjual kucing itu padanya.
Qin Shu sudah selesai membayar, lalu dia pergi sambil membawa kandang hewan peliharaan, sekotak pasir, makanan kucing, dan barang-barang lain yang berhubungan dengan kucing.
…
…
Qin Shu kembali ke Shengyuan. Suasana di Shengyuan sangat mencekam dan tidak enak, seperti ada tanda-tanda akan ada badai besar.
Situasi ini hanya bisa terjadi ketika Fu Tingyu marah besar.
Tangan Qin Shu memegang kandang kucingnya erat-erat, dan keringat dingin membanjiri telapak tangannya. Dia memiliki firasat buruk bahwa kemarahan Fu Tingyu ada hubungannya dengan dirinya.
Semalam dia tampak baik-baik saja. Jadi apa yang salah dengan dirinya kali ini?
Qin Shu berjalan ke pintu kamar tidur. Dia berdiri diam di sana dan ragu-ragu untuk sementara waktu. Kemudian dia mengulurkan tangannya untuk membuka pintu. Dapat jelas terasa ada aura dingin yang menusuk dan rasa penindasan yang tak terlihat...
Tirai tebal menghalangi sinar matahari dari luar jendela dan membuat cahaya di dalam ruangan sangat gelap.
Pria bertubuh ramping dan tegap sedang berdiri di sana dengan mengenakan setelah hitam, yang tampak tidak pernah berubah selama bertahun-tahun. Seluruh tubuhnya memancarkan aura suram yang sangat menakutkan, seperti seekor binatang yang bersembunyi di malam hari dan sedang mengintip mangsanya untuk menunggu kesempatan menerkam saat mangsa bergerak.
Jantung Qin Shu berdetak lebih cepat di luar kendali. Tebakannya memang tidak salah. Pria itu benar-benar marah karena dirinya.
Mungkinkah Fu Tingyu marah karena tahu bahwa tadi Qin Shu dan Shen Yaohui tidak sengaja bertemu?
Ataukah ada seseorang yang memberitahunya?
Dia menekan rasa takut di dalam hatinya dengan sekuat tenaga. Dia berjalan ke sofa di kamar tidur untuk meletakkan berbagai barang bawaannya.
Begitu Qin Shu berdiri, dia langsung dapat merasakan napas khas Fu Tingyu yang mengelilinginya. Punggungnya jelas bersentuhan dengan dada kokoh pria itu. Dengan tekstur tubuh mereka yang jelas berbeda, seketika punggung Qin Shu pun menegang di luar kendali.
Tekanan udara di kamar tidur cukup rendah hingga dapat membuat penghuninya merasa tidak bisa bernapas dengan baik. Suhu ruangan itu pun tak tentu, hingga tidak bisa dibedakan antara dingin atau panas.
Fu Tingyu merendahkan tubuhnya agar sejajar dengan tinggi Qin Shu. Pada saat yang sama, tangan besarnya menggenggam tangan ramping gadis itu. Jari-jari lembap Fu Tingyu menyentuh telapak tangan Qin Shu, yang mengalirkan kesejukan.
Bibir berukuran sempurna itu berbisik ke dekat telinga Qin Shu dengan membawa hawa dingin. "Apa kamu sudah merasa bersalah?"
Telapak tangan Qin Shu dipenuhi keringat dingin karena takut, bukan karena merasa bersalah.
Qin Shu buru-buru menggelengkan kepala dan menyangkal. "Aku tidak melakukan kesalahan apapun. Aku hanya keluar untuk membeli hewan peliharaan. Kemudian aku tidak sengaja bertemu dengan Shen Yaohui. Aku dan dia..."
Belum selesai Qin Shu menjelaskan, dia langsung disela oleh suara rendah Fu Tingyu.
"Kamu rela melakukan hal-hal menjijikkan seperti menciumku hanya demi bertemu dengannya, bukan?" Bibir Fu Tingyu terangkat menunjukkan senyuman mengejek.