Chereads / Di Sampingmu Yang Paranoid / Chapter 4 - Bagaimana Kalau Dia Melarikan Diri?

Chapter 4 - Bagaimana Kalau Dia Melarikan Diri?

Qin Shu melangkah masuk ke dalam ruang ganti dan mengambil sebuah gaun berwarna hijau army. Dia mencoba mengenakannya, dan ternyata ukuran baju itu sangat pas di tubuhnya.

Kulit Qin Shu yang sudah putih jadi tampak semakin cerah karena kontras dengan warna baju ini.

Kerah pakaian ini dapat benar-benar menutupi tulang selangkanya yang terlalu menonjol.

Desain bagian pinggangnya menonjolkan lekuk pinggang Qin Shu yang sempurna.

Gadis itu mengenakan rok dengan panjang di atas lutut, yang membuat kedua kakinya semakin tampak ramping dan panjang

Dia mengambil sepasang sepatu kets putih dan memakainya. Ukuran sepatu itu juga sangat cocok di kakinya.

Kemudian dia mengambil tas selempang berwarna putih.

Rambut panjangnya yang seperti rumput laut itu dia ikat tinggi dengan model ekor kuda.

Qin Shu berjalan ke depan cermin ganti yang berukuran besar. Ia bercermin sambil berputar-putar.

Di cermin, penampilannya terlihat sangat bersinar, menyegarkan, penuh energi, dan juga sangat cantik.

Kekurangannya adalah tubuhnya yang terlalu kurus. Selain itu juga ada bekas luka di sebelah matanya, yang sangat mempengaruhi penampilannya.

Jadi, sebelum keluar rumah, Qin Shu memakai kacamata dengan bingkai hitam untuk menutupi bekas luka di sebelah matanya.

Qin Shu berjalan menuruni anak tangga, lalu keluar dari ruang tamu. Ketika sosoknya menghilang di balik pintu, para pengurus rumah dan pelayan langsung berkumpul untuk bergosip.

"Nyonya Muda tiba-tiba berdandan sangat cantik. Ini sungguh tidak biasa."

"Mungkinkah dia merasa kalau melakukan mogok makan tidak ada gunanya, dan dia berusaha menggunakan cara lain?"

"Tuan Muda sangat mencintai dan memanjakannya. Tapi kenapa Nyonya Muda tetap saja tidak menyadari hal itu? Huft!"

  …

  …

Qin Shu sedang duduk di dalam mobil sambil menikmati pemandangan pepohonan di luar jendela. Ini terasa seperti mimpi dan sulit untuk dipercaya.

Dia bisa terlahir kembali.

Bodoh?

Pengecut?

Penindas yang cerdik?

Semua itu tidak akan ada lagi di kehidupan ini.

Mulai sekarang, Qin Shu akan menjadi seseorang yang baru.

Tepat setelah Qin Shu masuk ke dalam mobil...

Qin Ya berjalan keluar dari balik pohon. Dia menatap kepergian mobil yang ditumpangi Qin Shu. Fu Tingyu tiba-tiba melonggarkan pengurungannya terhadap Qin Shu. Mungkinkah Fu Tingyu mulai kehilangan minat pada Qin Shu? 

Qin Shu memang tidak pantas mendapatkan pria yang tidak bisa Qin Ya dapatkan.

Qin Ya masuk ke dalam mobil dan mengikuti mobil Qin Shu dari kejauhan tanpa terburu-buru.

Sampai akhirnya mobil Qin Shu berhenti di tempat parkir. Setelah melihat Qin Shu keluar dari mobil, Qin Ya perlahan memarkir mobilnya ke tepi jalan. 

Bukannya segera turun dari mobil dan mengikuti Qin Shu, Qin Ya malah mengeluarkan ponselnya dan mengirim pesan ke Shen Yaohui.

Setelah pesannya terkirim, Qin Ya baru membuka pintu dan turun dari mobil. Dia kembali membuntuti Qin Shu.

Pada saat yang sama...

Di sebuah ruangan hotel bintang lima,

"Kak Yu, bagaimana kamu bisa tenang membiarkan dia pergi keluar sendiri?"

Orang yang berbicara ini adalah Mo Chengxu, pria yang berumur satu tahun lebih muda dari Fu Tingyu.

Mo Chengxu duduk di kursi dengan punggung dan satu siku bersandar di sandaran kursi, serta salah satu kakinya bertumpu di atas kaki yang lain.Ia menatap Fu Tingyu sambil tersenyum, seolah menunggu jawaban pria di depannya ini.

"Yu sudah melepaskannya?" Awalnya Yun Qichen menatap Mo Chengxu, lalu pandangannya beralih pada Fu Tingyu. Sorot matanya yang dalam menunjukkan rasa tidak percaya bahwa Fu Tingyu melakukan hal itu.

Fu Tingyu mendekat gelas anggur ke bibirnya dan menyesapnya. Dia seolah tidak mendengar perkataan kedua orang di depannya itu. Yang ada di dalam benaknya hanyalah gambaran Qin Shu yang menciumnya semalam.

Mo Chengxu mendapati Fu Tingyu tidak menanggapi pertanyaannya. Dia melambaikan tangannya di hadapan Fu Tingyu. "Kak Yu, aku sedang bertanya padamu?"

Fu Tingyu mendongak dan menatap mereka dengan sorot mata yang dalam dan dingin. "Aku senang."

Mo Chengxu menghela napas berat melihat teman baiknya yang bersikap tidak normal ini. "Hah, aku tahu kamu ini sedang bicara omong kosong. Bagaimana jika dia melarikan diri bersama orang lain?"

Perkataan Mo Chengyu barusan membuat Fu Tingyu meragukan keputusannya melepaskan Qin Shu. Sosoknya yang tinggi dan tegap seketika berdiri dari tempat duduknya dan menendang kursi yang menghalangi pergerakan kaki panjangnya.

Dia berjalan ke sebuah sofa dan duduk di sana dengan kaki bersilang. Kemudian dia mengeluarkan sebatang rokok dan menghisapnya. Begitu dia menurunkan rokok itu dari bibirnya, asap putih keluar dari mulutnya.

Yun Qichen memelototi Mo Chengxu. "Kamu jelas-jelas tahu kalau Qin Shu adalah wanita yang sangat berarti bagi Yu, bahkan sampai melebihi apapun. Bisa-bisanya kamu masih mengomporinya?"

Yun Qichen lebih tenang dan terkendali dibandingkan Mo Chengxu, yang selalu tidak bisa mengendalikan ucapannya.

"Aku mengatakan yang sebenarnya. Bukankah wanita itu juga pernah melarikan diri?"

Begitu Mo Chengxu mengucapkan kata-kata ini, Fu Tingyu langsung berhenti merokok. Tatapannya menjadi dalam dan gelap. Sifat posesif yang tersembunyi di dalam darahnya terus meluap dan membeludak.