Sorenya di acara temu fans.
Fans yang melebihi kapasitas membuat petugas keamanan ditingkatkan hingga berkali lipat.
"Verss!!"
Suara teriakan fans tak ada hentinya, masing-masing membawa poster hingga segala jenis souvenir dengan photo wajah Verss besar, fans yang sudah memenuhi ruang konferensi gedung Starshot sejak pagi seperti tidak ada lelahnya, tapi walau lelah bagaimanapun seketika hilang saat melihat Verss lewat di samping mereka.
"Akkh Verss!!"
Gale berjalan sangat dekat dengan Verss.
Petugas keamanan gedung membentuk lorong panjang untuk Verss dan lainnya lewat, Edwin di depan bersama humas Agency Starshot, ada Gale dan Mimin di belakang Verss bersama satu lagi perwakilan dari kantor pusat Starshot, hari ini temu fans sekaligus untuk merayakan ulang tahun Versa yang ke sembilan belas tahun, masih muda tapi seluruh perhatian kini tertuju padanya.
Gale berdiri tepat di belakang Verss selama temu fans berlangsung, Verss adalah seorang pendiam, yang biasanya tengelam dalam dunianya sendiri dan tidak memperdulikan sekitarnya, tapi di depan fansnya ia berusaha sebaik mungkin untuk selalu tersenyum, bertegur sapa dan tak lelah melambaikan tangannya.
Tiba di akhir acara, waktunya sesi tandatangan souvenir yang dibagikan untuk para fans yang datang, satu persatu mengantri begitu panjang hingga membentuk spiral sampai di depan pintu.
Gale tak melepaskan pandangannya pada setiap fans yang mendekat, kebanyakan wanita muda, ada yang membawa anak kecil juga, beberapa fanboy, hingga seorang fanboy mendekat dengan wajah yang ditutupi topi hitam, agak mencurigakan, pikir Gale yang bersiap saat giliran fans itu.
"Hallo, siapa namamu?" Tanya Verss saat fansnya itu menyerahkan sebuah photobook Verss ke atas meja, tapi fansnya itu tidak segera menjawab, hanya menundukkan kepalanya dalam.
Verss hanya menandatangani photobook itu tanpa menulis nama, ia hendak menyerahkan kembali pada pemuda di depannya saat pemuda itu tiba-tiba mengangkat kepalanya.
"Aku suka padamu!" Serunya begitu keras, seketika ruangan yang ramai menjadi hening, tapi siapa yang tidak suka pada Verss, dasar fans aneh, pikir fans lainnya.
Verss tersenyum, pemuda di depannya mengangkat kepalanya, melihatnya dengan mata berkaca-kaca di balik kacamata tebalnya, kulit wajah berminyak, dengan beberapa jerawat besar di pipinya, ia juga terlihat gagap, Gale sudah bersiap maju melihat apa yang akan pemuda itu lakukan, ia merogoh sesuatu dari dalam jaketnya, Gale maju ke depan antara Verss dan pemuda itu, melihat dengan waspada apa yang hendak dikeluarkan pemuda itu dari balik jaketnya.
Dan ternyata, itu sebuah amplop putih.
"Verss aku menyukaimu! Sangat menyukaimu, ini hadiahku untuk hari ulang tahunmu, aku sudah bekerja keras untuk mengumpulkan semua ini untukmu! Untuk Verss tercinta!"
Pemuda itu mengulurkan amplop itu ke depan Verss dengan dua tangan, berharap Verss menerimanya, tapi Gale tidak boleh lengah, isi amplop itu bisa saja berbahaya, ia meraih amplop itu dari tangan pemuda itu.
Pemuda itu segera menjatuhkan kepalanya membungkuk di depan Verss yang masih menganga bingung.
"Tolong terima cinta saya!"
"Eh.."
Edwin mengangkat tangannya meminta petugas keamanan mendekat, ia hanya memberi aba-aba dan dua orang petugas sudah mendekat dan menarik pemuda itu menjauh.
"Verssa! Aku menyukaimu! Aku cinta padamu! Tolong terimalah cintaku!" Seru pemuda itu walau dalam penahanan petugas keamanan yang menariknya keluar.
Verss menarik lengan baju Gale yang masih berdiri di depannya menghalangi fans yang lain lewat.
"Eh Gale, tolong agak minggir sedikit"
Gale membalikkan badannya melihat Verss lama, wajah pemuda di depannya memang sangat menarik, padahal Sue penata rias wajah hanya memberi sentuhan ringan pada wajah Verss yang sudah sempurna dari sananya.
Gale menarik tisue di atas meja dan tanpa Verss duga ia mendekatinya dan membersihkan bibirnya dengan secarik tisue tadi, perlahan tapi lembut membersihkan pewarna bibir mengkilap yang memang membuat bibir Verss agak lengket.
"Eh"
Verss terdiam, ia hanya bisa menunggu diam sementara Gale menghapus makeupnya, flash kamera selalu tertuju padanya.
"Ceklek ceklek" setiap gerakan yang dibuatnya akan menjadi topik majalah keesokan harinya.
Gale melihat wajah Verss kembali, pemuda itu tidak perlu makeup berlebihan, ia jauh lebih menarik dengan wajah polosnya, walau sebenarnya alasannya lebih kepada Gale yang tidak menyukai pandangan orang lain seperti pria muda tadi pada Verss, melihatnya seolah ingin menelannya bulat-bulat karena terlalu menariknya Verss.
Gale menyerahkan amplop itu pada Mimin yang duduk di sebelah Verss dan kembali pada posnya semula, berdiri di belakang Verss.
Acara tandatangan dilanjutkan.
+-+-+-