*Java City, 12:15*
Sebuah mobil sedan berwarna hitam berhenti tepat di depan sebuah cafe di pinggiran Java City. Dari dalam mobil sedan itu keluar seorang wanita yg memakai setelan jas hitam segera memasuki cafe. Dia adalah Agent Haruna.
Kliing..
Bunyi bel pertanda bahwa ada seseorang masuk ke dalam cafe tersebut, Agent Haruna langsung disambut oleh seorang wanita yg memakai baju maid lengkap dengan serbet menempel di badannya. Wanita itu nampak terkejut melihat kedatangan Agent Haruna.
"Selamat datang.. Agent Haruna?"
"Selamat siang. Jangan terlalu formal begitu, Aiza."
Ternyata maid tadi adalah Aiza Yuki alias Hunter Girl. Setelah dunia cukup damai sampai tidak ada kerjaan, Aiza memutuskan untuk bekerja sementara di cafe ini.
Aiza mempersilahkan Agent Haruna untuk duduk dan disuruh menunggu sebentar. Setelah menunggu, Aiza datang dengan membawa dua buah cangkir berisi kopi.
Gluk..
Agent Haruna meneguk sedikit kopi itu, "Jadi, bagaimana rasanya bekerja disini? Apakah membosankan?"
"Tidak, justru aku senang karena memiliki sebuah pekerjaan selain menjadi seorang Hero walaupun hanya untuk sementara waktu," ucap Aiza sambil tersenyum.
"Kau memang aneh, Aiza."
"Ehehe, tidak usah memujiku. Ngomong-ngomong, ada urusan apa kesini dengan setelan jas hitam seperti itu?"
"Baiklah, langsung saja ke intinya. Di masa depan, keselamatan bumi sedang terancam. Dan ancaman tersebut berasal dari luar angkasa."
"Luar angkasa? Maksudmu meteor?"
"Tidak, ini lebih seperti.. sebuah serangan alien."
"Alien..?"
"Apa kau dengar tentang seseorang yg melawan monster aneh dari luar angkasa?"
"Penyerangan monster di Javaville, orang yg melawannya adalah Fire God dan hampir mengalahkannya, tapi entah kenapa dia berhasil lolos. Sesuatu seperti itu?"
"Benar, saksi mata melihat kalau monster itu berlari ke Phantom Forest. Tapi saat kami menyelidik Phantom Forest, tidak ada tanda-tanda mayatnya kecuali darah."
"Begitu, ya.."
"Jadi apa kau mau membantu kami?"
Aiza terdiam. Dia melihat ke sekeliling ruangan cafe. Dan matanya terhenti saat seorang wanita tua yg sedang menerima pesanan pelanggan di meja pesan. Aiza kemudian sedikit tersenyum.
"Setelah keluargaku terbunuh, dengan bekerja disini, walau tidak lama. Aku seperti menemukan keluarga baru disini selain di organisasi. Tentu saja aku ikut, aku tidak ingin kehilangan ini semua."
Agent Haruna tersenyum, "Terima kasih, Aiza. Kalau begitu, bersiaplah untuk rapat setelah semuanya berkumpul."
"Apakah ada orang lain selain aku?"
"Tentu saja ada, dan bukan hanya kau perempuan yg akan masuk kelompok ini. Aku akan segera menjemputnya."
"Selain aku? maksudnya.."
"Ya, siapa lagi kalau bukan dia," ucap Agent Haruna sambil menaruh uang di meja dan kemudian pergi keluar cafe.
"Orang lain selain aku, berarti.."
***
*Metrokarta, 20:46*
Di sebuah gedung tinggi, sebuah gedung yg bernama Ayasaki Industries Tower. Seseorang sedang merakit sebuah robot setengah jadi di lantai dua puluh.
Tiing..
Tiba-tiba lift sebagai salah satu jalan masuk dan keluar di gedung ini selain tangga darurat terbuka. Di dalamnya, keluar seorang Agent level 6 dari organisasi S.E.I.D menghampiri orang itu.
"Tuan Techno-Man, kami dari organisasi S.E.I.D mengundang anda untuk bergabung dalam tugas yg sangat penting ini," ucap Agent level 6 itu.
"Hmm.. sangat penting? Memangnya seberapa penting?" ucap orang yg bernama Techno-Man itu sambil menaruh peralatan kerjanya.
"Sangat penting. Karena menyangkut kehidupan seluruh umat manusia."
"Hah? Seluruh umat manusia? Apa kau bercanda?"
"Sayangnya itu benar, menurut kekuatan penglihatan tuan Ryuzaki, akan ada sebuah serangan monster yg sangat besar yg akan membuat kehidupan umat manusia dalam bahaya."
"Hmm.. Ryuzaki, ya? Ya dia memang punya kekuatan seperti itu, sih. Begini, dengarkan aku.."
"Baik."
"Aku akan ikut bergabung dalam kelompok itu, tapi untuk sekarang tolong tinggalkan aku sendiri dulu. Aku masih punya pekerjaan yg harus diurus," ucapnya sambil mengelus robot yg baru setengah jadi tadi.
"Baiklah, aku akan sampaikan kepada mereka. Dan satu lagi, akan diadakan rapat dalam beberapa hari setelah para Hero berkumpul. Itu saja, saya permisi," ucapnya yg langsung pergi lewat lift yg tadi.
"Mengancam kehidupan manusia? Hehehe.. kedengarannya bahaya sekali. Sebelum itu, mari kita selesaikan mainan ini dulu."
Dua Hero lagi menyatakan diri bergabung dengan kelompok penyelamat bumi. Dengan begini, tinggal beberapa Hero lagi dan kelompok ini akan lengkap.
Bersambung...