"Pagi sayang !" sapa lembut seorang perempuan, Jack terbangun dan melirik kesampingnya seorang perempuan cantik tersenyum menatapnya.
"Oh, eh .. pagi !" jawabnya tidak nyaman dengan sapaan mesra perempuan itu, baru membuka mata sudah bad mood abis. Lalu bangun dan turun dari tempat tidur sementara perempuan cantik, seksi dan telanjang itu menatap tajam dan tertegun dengan sika lelaki yang sudah menidurinya itu.
"Menyebalkan !" maki Jack di kamar mandi sambil mengunci kamar mandi. Dia pun menuju ruang shower. Dia merasa benci ketika seorang perempuan baru awal bertemu sudah menyebutnya sayang, itu menyatakan bahwa dia sudah terikat dan merasa mereka sudah resmi menjadi pasangan padahal ini hanya seks semalam saja. Hal ini selalu saja terjadi, ketika datang ke pesta atau pun ke klub malam kelas atas yang selalu di kunjunginya bila ada waktu luang dan bertemu perempuan yang mengantre mendekatinya
Jack memakai handuk dan keluar dari kamar mandi dan seperti dugaannya, Perempuan itu menampakan ekspresi wajah marah.
"Sorry, kita hanya melakukan one night stand tak lebih! dan kamu dan aku sudah sepakat tentang hal itu! mungkin ada lelaki lain yang lebih cocok denganmu !" Jack menjelaskan dengan cuek dan memakai bajunya dengan santai.
"F**k you ....!" maki perempuan itu marah.
"Ayolah, lo juga sering begitu kan !" jawab Jack sambil melempar beberapa ratus dolar ke tempat tidur di mana perempuan itu berdiri marah. Dan langsung pergi. Perempuan itu masih memaki marah dengan menyebutnya berbagai kata kasar seperti di kebun binatang.
Jack sudah tahu sifat dan keinginan perempuan seperti itu, entah bila sudah berpacaran nanti semakin membuatnya ingin mengontrol dirinya. Ancaman perempuan seperti itu sudah sering dia dapatkan dan semua dapat dia selesaikan dengan baik. Resiko dengan perempuan atau saingan bisnis sudah pernah dia dapatkan. 'Kemafiaan' dalam dirinya membuat dia mawas diri dan selalu siap sedia apa pun yang terjadi. Awalnya tidak perduli dengan status hal itu sebagai bagian darah dari keluarganya itu, tapi ternyata hal itu terbukti membantu.
Perjodohannya dengan seorang perempuan, membuatnya menyadari posisi dirinya pusat perhatian media massa terkait kiprah ayahnya yang seorang senator terkenal. Setiap langkahnya setelah menjadi pengusaha tak lepas dari media massa. Apa pun yang dilakukannya menjadi berita, bahkan berjalan bersama dengan peempuan saja menjadi santapan gosip panas. Pada akhirnya memaksa Jack untuk memebeli saham majalah gosip sampah untuk bisa menghentikan semuanya.
Ketika Jack menikah dengan wanita yang di jodohkannya, banyak sudah meramalkan tak bertahan lama. Dan benar saja Jack memergoki perempuan itu berselingkuh, padahal dia adalah putri senator yang vokal terhadap gay, aborsi, perselingkuhan, seks bebas dan sederet kampanye yang kontroversial dia mengaku dari keluarga pastor yang taat. Entah bagaimana dia bisa di jodohkan seperti itu.
Maka tak lama mereka bercerai, dan berita perceraian itu menjadi head line di media massa bahkan mengalahkan para berita selebriti. Sejak itu Jack Marshal menjadi duda yang palihg banyak di cari perempuan. Tampan, gagah dan kaya raya. Dia di undang ke berbagai pesta kelas atas di seluruh dunia. Hadir di pesta Hollywood walau bukan aktor bahkan tidak ada hubungannya demgan indrustri film kelas dunia tapi kedekatan dengan beberapa selebriti wanita, kiprahnya sebagai pengusaha.
Baru-baru ini dia menjadi orang terkaya di Amerika mengalahkan pengusaha senior yang sudah dulu pernah duduk menempati puncak dan nomor 50 besar orang terkaya di dunia. Karena hal itu membuatnya di wawancara sejumlah stasiun televisi terkenal dan menjadi sampul beberapa majalah atsu pun koran. Salah satunya TIME sebagai 'Person of the year' mengalahkan politikus, selebrity.
Perkenalannya dengan seseorang telah membuatnya berubah dalam segala hal. Bastian pemuda dari Indonesia yang berdarah campuran, mengingatkan dirinya ke masa lalu. Bastian yang di temuinya ketika di penjara. Jack mengikuti pesta yang di adakan temannya di sebuah klub ternama New York, sekaligus pemilik klub bernama John. Klub Milenium sebuah klub eksklusif di New York. Berada di di rooftop sebuah gedung, dengan latar belakang gedung-gedung tinggi Mahattan. Sebenarnya ada saham Jack di klub malam ini, jadi ini hanya kunjungan biasa.
Selain Klub ini dia berinvestasi dan bekerja sama dengan berbagai teman di belahan dunia lain hal yang sama, New York, Las Vegas, Miami, Hollwood dan lainnya di Amerika, Ibiza, Paris, Milan dan Monako. John Mack namnya putra aktor terkenal di jaman dahulu, ibunya pun begitu. Sayang ketika mengikuti jejak keduanya dia gagal total hanya menjadi aktor kelas tiga, yang membintangi film murah, pernah menjadi aktor blue film atau porno, wajahnya memang tampan dan gagah tapi itu belum cukup.
Dia pun terjerumus narkoba dan seks bebas dan pernah mencicipi penjara karena aksi bad boynya, menghabiskan uang keluarganya. Jack dan John pernah satu sekolah yang sama. Dia pun kabur ke New York dan Jack menolongnya dengan memberi modal dan membuat klub eksklusif yang sukses seperti sekarang.
"Hello brother ...!" John menyambut Jack turun dari Porsche hitam yang di kendarainya di depan pintu klub, banyak para paparazi yang bergerombol di depannya dengan kamera yang tak henti berkilat, karena ada beberapa selebriti dunia yang di undang dan para kelas atas.
Sementara tidak jauh di sana ada antrian panjang pengunjung baik lelaki dan perempuan yang ingin masuk dan berharap ada dari mereka menjadi pendamping para kalangan atas. Semua berteriak mencari perhatian.
Keduanya berpelukan saling tepuk punggung dan John membawanya masuk. Ada 4 lantai di klub Milenium, ada ruangan dangsa besar, private dan out door. Para pelayan lelaki dan perempuan berpakaian seksi. Para cowok tampan dan kekar dan rata-rata punya roti sobek, bertelanjang dada, celana hitam dan dasi kupu-kupu di leher. Sedang perempuan rok mini dan kaos ketat dan belahan dada terbuka, mereka melayani para tamu apa pun itu.
Yang datang dari berbagai kalangan, di sini bebas siapa pun itu. John membawa Jack yang sedikit lebih tinggi darinya. Jack datang hanya kemeja putih, dengan jas biru, kancing terbuka dua, memperlihatkan bulu halus dadanya, bulu kasar di dagunya, Membuat dia berkesan jantan dan macho. Semua perempuan dan lelaki menoleh kepadanya.
Jack menjadi pusat perhatian dan berusaha bersikap mengenalnya tapi lelaki itu bersikap cuek, dia hanya menyapa orang-orang yang benar-benar di kenalnya. John membawa ke ruangan private dan khusus yang lebih tenang di banding di lantai dangsa yang ramai dan suara musik yang keras di sini dan sampai ke rooftop suasananya sangat nyaman, makanan dan minuman yang mewah di sajikan. John berhasil menggaet mereka dengan baik dan pelayanan yang nomor satu.
John memperkenalkan Jack dengan para tamu yang datang, ada seorang rapper dengan membawa pasukannya dengan gaya yang berlebihan, memakai aksesoris semua emaa dari topi, kalung, cincin dan lainnya. Termasuk gadis seksi nyaris telanjang, hanya memakai pakaian dalam saja di luar hanya mantel bulu yang menutupi ketika datang,
Seorang desainer terkenal lelaki yang agak kemayu, mengobrol dengan para model cantiknya, aktor terkenal, sutradara dan para sosialita dan atas lainnya, semua bersenang-senang dengan caranya masing-masing dan berbeda dengan yang nampak di luar yang selalu baik dan menjaga imej mereka di mata publik.
Bersambung ....