Suasana klub malam mulai terasa panas dan ramai, para pengunjung yang mayoritaa ciwok dan transgender, berdangsa saling berdempetan dan bergesekan, rata-rata mempunyai fisik gagah kekar dan berotot tak perduli tua dan muda. Semua bertelanjang dada penuh keringat mengikuti alunan musik yang menghentak serta membuat tubuh ingin bergoyang.
Jeff hanya bergoyang sendiri di pinggir, tak berani maju ke tengah yang penuh sesak dan cukup hanya memperhatikan dan berbahagia berada di antara kaumnya sendiri. Sementara ada sepasang mata yang memperhatikan tidak jauh dari situ. Tak lain dan tak bukan Uncle John bodyguardnya. Dia tegap berdiri tidak perduli orang lain yang menyenggolnya atau menatapnya. Di antara semua hanya dia yang masih mengenakan baju kaos dan jas.
Tiba-tiba seseorang lelaki mendekat kearah Jeff yang sedang menggoyangkan tubuhnya, dia sedikit mabuk karena memesan minuman yang alkoholnya tinggi. Dia membertelanjang dada, tubuhnya termasuk atletis, berkulit mulus dan memakai celana ketat sehingga 'bokongnya' terlihat seksi menggoda. Jeff tertegun didekati seorang 'Bear' lelaki bertubuh gempal dengan bulu lebat di dada dan brewokan. Si lelaki memberi kode, tapi tanpa di duga ada sebuah tangan menyentuh pundaknya, lelaki itu melirik ternyata uncle John menatap tajam seakan melarang mendekati Jeff, lelaki itu mundur dan menjauh. Ini adalah lelaki kesekian yang di usirnya.
Jeff mendekatinya, dia memeluk lelaki yang sama bertubuh gempal. Uncle John hanya diam.
"Kenapa uncle selalu mengusir setiap lelaki yang mendekatiku ?" tanya Jeff menatap John sambil tetap menggoyang pinggulnya, sementara sang bodyguard hanya diam berdiri, lelaki itu tetap cool menatap tuan mudanya tanpa berkata apa pun. Jeff merapat tubuhnya, seperti menggoda lelaki itu, perlahan sepasang tangan membalas memeluknya. Tubuh Jeff kini menyatu, dia kembali menatap Uncle John, tangannya mengusap dadanya dan kini merangkul leher lelaki gagah itu. Tingginya sedikit lebih dari Jeff. Walau gempal perutnya termasuk rata.
"Aku tak ingin tuan muda kena masalah seperti waktu lalu !" katanya dengan suara berat. Jeff menghela nafas, walau tidak di marahi oleh kedua orang tuanya tapi tetap terlihat dia selalu di awasi.
"Oh begitu, kalau begitu biarkan aku menikmatinya bersamamu !" ucap Jeff tersenyum menggoda. Semakin lama dia mulai berani menggesekan tubuhnya ke tubuh Uncle Johnnya.
"Uncle tidak keberatan kan ?" bisiknya, tubuhnya semakin menyatu. Uncle John tidak menjawab tapi juga tidak menolak, dia membiarkan tubuhnya di gerayangi oleh Jeff. Hasrat Jeff sudah tak terbendung lagi, karena situasi dan dalam kondisi mabuk. Jeff mencium bibir Uncle Johnnya dengan lahap, walau lawannya hanya diam tidak membalas.
Perlahan Jeff melepas ciumannya, toh tak ada yang melarang atau memperhatikan karena yang lain pun sama, semua pada akhirnya saling peluk dan cium dan setelah tensi tinggi, mereka menuju dark room yang ada di belakang. Di sini semua bebas melakukan apa pun termasuk berhubungan seksual, dari pasangan hingga orgy alias bersama-sama tanpa peeduli apa pun.
Nafas Jeff memburu, kini tangannya merayap ke bawah tubuh Uncle John dan bermain-main di situ. John sebenarnya lelaki normal, dia sudah beberapa kali berpacaran dengan perempuam. Dia lahir di daerah kumuh Hongkong, kedua orang tuanya serta adik dan kakaknya harus hidup berhimpitan di apartemen sempit. Walau bekerja sebagai penjual di pasar tetapi hasilnya tidak seberapa, karena hidup di sini sangat tinggi. Mereka berasal dari cina daratan dan mengadu nasib di Hongkong yang penuh gemerlap.
Kehidupan dan masa kecil John yang sulit membuatnya sering berkelahi, mencuri dan akhirnya menjadi pencopet. Di tambah dia tidak sekolah lagi. Pada masa remaja untuk pertama kalinya di penjara, di sinilah kehidupannya berubah. Di penjara dan di luar sama kerasnya. Untuk pertama kalinya dia membunuh seseorang dan harus menambah masa hukuman menjadi lama. Setelah bebas dia pergi ke Taiwan karena kedua orang tua serta saudaranya ada di sana. Tapi betapa terkejutnya dia karena kehidupan keluarganya yang sudah berubah, kakak perempuannya sudah menikah dan tinggal di Hongkong, sedang adik lelakinya bekerja di ibu kota. Ya mereka tinggal di desa di Taiwan sana. Ayahnya menjadi petani begitu pun ibunya. Mereka pasrah melihat keadaan putra dan putri mereka yang kehidupannya tidaklah berubah.
Kakak perempuannya ternyata menjadi pegawai di sebuah klub malam di Hongkong, bertemu dengan seorang lelaki kaya sayang dia sudah menikah dan hanya menjadi simpanan saja. Tak lama berpisah kini menjadi seorang penghibur di klub malam kembali. Adiknya tak jauh berbeda dengan dirinya tapi kini menjadi menjadi seorang bandar narkoba dan terkenal di semenanjung indo china, dari Vietnam, Kamboja hingga Thailand.
Jack kembali ke Hongkong dan bertemu seseorang rekan sepenjara yang memasukannya kelingkaran kehidupan mafia disana yaitu kelompok bermarga Lee. Begitulah kehidupan masa lalunya. Mafia keluarga Lee tidak seperti lainnya, mereka tidak pernah menampakan diri ke publik tapi kekuasaan mereka luas. Termasuk mengatur jalur perdagangan narkoba tapi tidak menyentuhnya secara langsung. Begitu pun perjudian, mereka mendirikan hotel di pusat perjudian yang legal di berbagai belahan dunia dari Makau, Malaysia, Hongkong dan merambah ke Las Vegas, serta Monaco.
Jack berhasil menyelamatkan kakak perempuannya serta putrinya, dan juga adik lelakinya, mereka kini sudah jauh lebih baik kehidupannya.
"Tuan muda ..." bisiknya, tubuhnya mengejang merasakan dirinya terangsang. Tangannya menahan lengan Jeff yang sedang bermain dengan benda pusakanya.
"Punya Uncle ternyata ... besar dan panjang !" balas Jeff terengah. John menatap tuan mudanya, sudah lama rasanya dia tak merasakan hal seperti ini. Karena terakhir pacaran dia harus kecewa berat karena perempuan yang di sukainya ternyata diam-diam mata-mata dari pihak musuh dan berhasil menggali beberapa informasi dari dirinya. Tak lama di ketahui perempuan itu tewas terbunuh. Kini dia sadar bahwa mempunyai pacar, kekasih atau istri sangat riskan dan berbahaya. Sejak itu dia tidak menjalin hubungan dengan siapa pun.
"Aaahhh ..." dia melenguh pelan dan mendesah memejamkan mata, di bawah Jeff mulai menunjukan aksinya, ini untuk pertama kalinya remaja tampan itu melakukannya, mereka kini di toilet di dark room. Bukan hanya mereka tetapi banyak terdengar suara-suara birahi dan erotis dari segala penjuru.
"Tuan ... aku ... mau ... Aaarrrhhhh !" tubuh Jack mengejang matanya terbelalak dan tangannya menekan kepala Jeff, rupanya dia sudah tiba di puncak. Jeff merasakan sesuatu semburan di mulutnya dan mencicipi sesuatu menurutnya enak dan lezat. Tangan Jack melepaskannya, nafasnya terengah tubuhnya berkeringat. Jeff pun bangun dia terlihat puas dan mengusap bibirnya sambil tersenyum. Jack menatap pemuda itu tajam dan kemudian menarik tubuhnya dan mencium bibir itu dengan buas. Jeff terkejut tapi tidak menolaknya.
Mobil melaju di jalanan kota LA, Jeff menatap jendela mobil melihat ke luar pemandangan pagi hari. Pantatnya terasa panas dan sedikit sakit. John beberapa kali melirik ke arah tuan mudanya dia merasa bersalah. Mereka tiba di Mansion kediaman Jeff kembali. Jeff turun dari mobil setelah pintu di bukakan oleh bodyguardnya.
"Uncle, aku tidak apa-apa !" ucapnya tersenyum, tapi dia berjalan aneh. Tanpa di duga John memangku tubuhnya dan menggendong bridal style Jeff dan membawanya ke atas. Tangan pemuda itu memeluk erat lehernya karena terkejut. John tersenyum, begitu pun dengan Jeff Lee ....
Bersambung ....