Warning ! ada adegan dewasa ...!!
"Oh yeah baby ...!"
"Aaaahhhh .... lebih cepat lagi ... ssaaayang ...!"
Aaaarrrggghhh ... aku ... mau keluar .....F**k shit !"
"Aaaaaaahhhhh .... oooohhh sshhiitt ...!" seorang lelaki tampan berkulit hitam menggeram hebat, tubuhnya berkedut tanda sudah mencapai klimaksnya. Sementara lelaki di bawahnya terbelalak matanya sambil mencekram erat pundak lelaki berkulit hitam di atasnya, keduanya sudah mencapai puncaknya. Yang kemudian ambruk di atas tubuhnya, tubuh lelaki itu menggeliat dan mengejang kemudian memeluk tubuh yang basah oleh keringat. Lelaki di atasnya mencium bibir seksinya dengan bibir tebal dengan penuh nafsu tanda dia puas.
Tak lama lelaki diatasnya, mencabut kejantanannya dari lubang kenikmatannya. Nafasnya masih naik turun, itu terlihat dari dada kekar berotot serta roti sobeknya.
"Plop ..." sebuah bunyi terdengar. Lelaki tampan berkulit kuning langsat itu mendesah dan melirik ke arah pasangannya yang kini terbaring di sampingnya sambil memejamkan mata, dan matanya menatap ke arah ke kejantanan lelaki itu yang cukup panjang dan besar sekitar 16 cm. Dia bangun.
"Plak !" sebuah tangan menampar pantat mulus membulat itu, dan kemudian meremasnya.
"Mau kemana ?" bisiknya sambil menariknya lagi ke pelukannya. Lelaki tampan berkulit kuning langsat itu tersenyum, Lelaki berkulit hitam tak kalah ganteng dengan bulu kasar didagunya itu bertanya dan melumat bibirnya kemudian di balasnya dengan tak kalah panas.
"Aku harus pergi !" bisik Jeff Lee sambil mengecup bibir lelaki itu dan kemudian turun menuju kamar mandi dengan tubuh telanjang. Sementara pasangannya hanya menatap terdiam.
Jeff Lee mengunci pintu kamar mandi. Dia menatap wajahnya di cermin. Mempunyai fisik sempurna, tampan, bertubuh atletis, kekar dan punya abs fourpack cukup membuatnya seksi, berkulit kuning langsat dan mulus. Tapi aset utamanya pantatnya yang membulat sempurna, bahkan wanita pun kalah seksi. Jeff Lee adalah 'Botty sejati'.
Dia menyukai lelaki straight, tak perduli lajang atau sudah menikah. Baginya Menaklukannya adalah sebuah tantangan. Jeff Lee masih mempunyai keturunan darah Indonesia di tubuhnya. Dalam dirinya punya darah keturunan yang panjang terutama dari ayahnya yang seorang Chinese. Di mulai dari Shianghai Tiongkok, menyebar ke berbagai negara. Dari Hongkong, Makau, Taiwan, Malaysia, Singapura sampai Indonesia.
Mereka datang ke Indonesia tahun 50 an dari Jakarta, menyebar ke kota lainnya. Sayang tahun 1998 ketika terjadi kerusuhan semua kabur termasuk keluarga papanya yang menikahi wanita keturunan jawa dan sunda. Awalnya ke Singapura, kemudian ke Shianghai dan berakhir di Makau. Waktu itu Jeff masih berada di dalam kadungan mamanya sebagai bungsu, dari 4 bersaudara.
Di Makau inilah, ayahnya bertemu pamannya, yang kemudian merubah dirinya menjadi pengusaha ternama dan kaya raya. Perusahaannya sukses dari jaringan hotel di Makau, Hongkong, Taiwan serta Malaysia. Dan kemudian merambah ke bisnis lainnya, membuat keluarganya menjadi milyuner.
Sebenarnya banyak rumor dan gosip mereka adalah keturunan Mafia. Tapi itu hanya sebatas berita tak jelas dan tak lebih. Jeff di sekolahkan di sebuah sekolah elit di Singapura, di usia muda 12 tahun, wajahnya yang tampan dia menyadari perbedaan seksualnya. Jeff memang sedikit kemayu tapi tetap sebagai seorang lelaki. Dia pun sudah come out kepada keluarganya di usia 14 tahun sebagai seorang gay. Dan secara mengejutkan keluarganya menerima itu. Dia punya satu kakak lelaki dan dua kakak perempuan.
Sejak kecil sudah di manjakan dengan berbagai kekayaan berupa materi oleh kedua orang tuanya. Yang terlalu sibuk dengan urusannya. Waktu SMP keluarganya pindah ke Amerika dan menetap di Los Angeles California. Kota yang di juluki dengan Hollywood inilah mereka tinggal.
Karena ayahnya Jhosef Lee baru membeli sebuah kasino tua di Las Vegas, yang kemudian di rubahnya menjadi Hotel dan Kasino Lotus berbintang lima yang mewah dan megah yang berbeda dari yang lainnya dan mempunyai konsep budaya Asia. Mereka pindah karena kakaknya yang perempuan ingin kuliah di Amerika. Dan memang ingin suasana baru.
Mereka tinggal di kawasan elit di sana. Yaitu Bel Air, merupakan kawasan mewah di kaki bukit hijau pegunungan Santa Monica, dua gerbang masuk yang megah dari Sunset Boulevard, mengarah ke jalan-jalan berliku dengan penuh dengan rumah-rumah yang mewah serta properti luas dengan tanaman subur dan beraneka warna. Menjadi tempat populer di kalangan para Selebriti dan elite indrustri hiburan Amerika dan Dunia.
Jeff masuk ke sekolah elit di sana, dia berteman dengan para putra dan putri aktor, aktris serta produser terkenal lainnya. Jeff memang pandai bergaul dan tak sungkan mengakui dia seorang gay dan mereka tak keberatan justru senang berteman dengannya karena lucu dan membuat ramai. Kehidupan seksualnya di mulai ketika datang ke sebuah pesta di rumah sahabatnya Karen putri seorang produser film terkenal di usia 16 tahun. Ayahnya sedang ke luar negeri menghadiri fesitval film Cannes, karena filmnya masuk nominasi. Rumah pun sepi sehingga Karen membuat pesta mewah di rumahnya.
Pesta yang awalnya biasa menjadi liar, itu karena ada beberapa cowok iseng mencampur berbagai minuman menjadi satu. Dan itu membuat semua menjadi mabuk serta tidak terkendali, beberapa perabotan jatuh dan pecah, musik pun di bunyikan keras-keras, bebera pasangan mulai tidak perduli apapun. Mereka berciuman dan akhirnya bermain seks dimana pun.
Sebagian lain berbuat onar, dengan melompat ke kolam renang dari balkon rumah. Sementara si tuan rumah sedang mabuk dan di cumbu di sebuah kamar dengan pacarnya tanpa tahu, rumah besar dan mewahnya sudah berantakan dan hancur. Entah apa tanggapan kedus orang tuanya bila pulang nanti.
--------------------
Sementara Jeff berdiri di pojokan kepalanya terasa pusing. Padahal baru dua teguk dia minum minuman yang diberikan entah oleh siapa. Sebenarnya kalau minum bir biasa bisa dia atasi, tapi kalau sudah di campur? dia memutuskan untuk cuci muka dan menuju dapur dengan langkah agak oleng, Jeff terkejut karena disana ada beberapa pasangan sedang asyik bercinta. Membuat Jeff kemudian pergi mukanya memerah karena baru pertama kali melihat seperti itu seperti di film bokep dan kemudian memutuskan ke lantai dua, tapi kondisinya sama saja, bahkan dia bertenu dengan Karen sedang bercinta. tapi semua berubah ketika datang beberapa polisi datang karena adanya laporan tetangga yang merasa terganggu dengan kegaduhan yang sedang terjadi.
Mereka pun saling pada kabur sedangkan sisanya dibawa polisi, termasuk Jeff. Satu persatu kedua orang tuanya datang untuk membebaskan mereka. Kecuali Kedua orang tuanya dan juga Karen yang terpisah sel. Jeff melirik ke arah lelaki tinggi besar dan bertato yang memperhatikannya, di sel itu hanya ada dia dan lelaki itu. Jeff merasa ketakutan. Lelaki itu bangun dan menuju toilet tak lama kemudian membuka celananya, Jeff tanpa sadar sudah berada di pojokan karena takut, sambil memejamkan mata. Tapi itu tak lama, ketika membuka mata dia tertegun sambil menatap lelaki itu yang sedang memainkan sesuatu benda yang panjang dan besar di bawahnya, mukanya memerah ....
"Kamu suka ?" tanya lelaki tinggi besar, brewokan cukup tampan dan gagah itu, tersenyum ke arahnya.
Bersambung ....