Chereads / Hujan Matahari / Chapter 26 - Tentang Youngdo

Chapter 26 - Tentang Youngdo

"Gakyoung-a"

Panggil Seojin yang notabenenya ibu dari Gakyoung membuat gadis cantik itu dengan cepat duduk disamping ibunya "Kenapa kau lama sekali, dan kenapa dahimu merah seperti itu. Apa terjadi sesuatu padamu?"

Pertanyaan Seojin membuat anak sulungnya yang sebelumnya tengah sibuk berunding dengan beberapa kru itu menoleh pada sang adik.

"Jangan bilang kau membuat masalah" tuding DoKyoung pada Gakyoung.

"Aniyo Eomma. Karena terburu-buru mengambil ponsel Eomma yang tertinggal dimobil tadi, aku menabrak pintu sehingga dahiku memerah seperti ini" elusnya pada dahinya yang masih terasa sedikit nyut-nyutan itu.

Seojin mendekatkan dahi anak gadisnya pada bibirnya lalu meniupnya pelan sambil mengelusnya "Lain kali berhati-hatilah sayang"

Beberapa kru wanita disana memekik gemas melihat keromantisan antara ibu dan anak itu.

"Jadi bagaimana dengan hasil meetin hari ini, apa sudah jelas atau ada yang ingin ditanyakan" tanya produser yang sering dipanggil PDnim itu pada Seojin dan kedua anaknya.

Ditolehnya kedua anaknya secara bergantian lalu tersenyum "Kami sudah sangat jelas"

"Syukurlah"

"Gakyoung-a, apa kau tidak memberi tahu pacarmu itu jika kita akan ada acara reality show dirumah" tanya DoKyoung sebelum dirinya masuk kedalam mobil ibunya.

"Untuk apa aku memberi tahunya" sahut Gakyoung sambil masuk kedalam mobil mendului DoKyoung.

Seojin yang baru saja selesai memakai seatbeltnya itu pun menoleh pada anak sulungnya yang baru saja masuk dan duduk disamping kursi kemudinya itu "Kenapa Gakyoung harus memberi tahu Youngdo, bukankah dia sedang ada di Geochang tempat keluarganya"

Gakyoung mengangguk ketika sang ibu bertanya kepadanya.

"Aku hanya takut saja dia tiba-tiba datang saat kita sedang syuting, itu akan membuat geger media sosial"

Seojin menggigit bibirnya lalu melirik kaca yang ada diatasnya memperlihatkan anak gadisnya yang duduk dikursi belakang "Gakyoung-a"

Gakyoung menoleh "Ehmm, kenapa Eomma?"

Seojin menoleh kebelakang karena anak gadisnya itu tidak melirik kearahnya melalui kaca depan "Gakyoung-a" panggilnya sekali lagi.

"Kenapa Eomma" sahut Gakyoung sambil menolehkan kepalanya kedepan.

"Apa tidak sebaiknya kamu memberi tahu Youngdo lebih dulu jika kita akan ada syuting dirumah beberapa hari ke depan"

Gakyoung melirik ibunya sekilas lalu membuang pandangannya keluar lagi "Untuk apa aku memberi tahunya Eomma, lagi pula dia sedang berada di Geochang jadi dia tidak akan mungkin datang kerumah"

Dokyoung menghela napasnya "Sebenarnya aku tidak ingin mengatakan ini padamu karena aku tidak mau membuatmu bersedih, namun sepertinya aku harus mengatakannya padamu agar acara kita tidak hancur karena kekasihmu itu" lelaki berumur 20 tahun itu menekankan kata 'kekasih' sambil melirik sang adik menggunakan ekor matanya.

"Apa yang ingin Oppa katakan tentang Youngdo Oppa, aku tidak mau kau terus-menerus mengatakan hal yang tidak-tidak tetangnya didepanku terlebih didepan Eomma"

Dokyoung membuang napasnya kasar "Aku tidak bermaksud mmengatakan yang tida-tidak tentang Youngdo didepanmu apa lagi didepan Eomma, tapi apa yang ingin aku katakan ini adalah sebuah fakta. Lagipula untuk apa aku berbohong tentang Youngdo" lelaki itu menatap sang adik dengan tatapan sinisnya, ia heran kenapa adik perempuannya itu selalu berprasangka buruk padanya setiap membahas tentang Youngdo.

Membuat Dokyoung semakin kesal saja pada kekasih dari adik perempuannya itu.

"Sudah-sudah jangan bertengkar" lerai Seojin yang mulai menangkap gerak-gerik kedua anaknya yang sepertinya akan bertengkar "Dokyoung-a apa yang ingin kau katakan pada adikmu tentang Youngdo, jangan mengulur waktu jika tidak ingin Gakyoung berprasangka buruk kepadamu"

Lee Seojin melirik anak gadisnya melalui kaca kecil yang ada diatasnya "Gakyoung-a kau tidak boleh berprasangka buruk seperti itu pada kakakmu, siapa tahu apa yang ingin kakakmu katakan itu benar"

Belum sempat Gakyoung ingin membalas perkataan ibunya justru wanita cantik itu sudah lebih dulu menggelengkan kepalanya dan menyuruh Gakyoung untuk diam dan tidak membalas perkataannya.

Melihat itu Gakyoung langsung menyandarkan punggungnya pada kursi yang didudukinya sambil melipat kedua tangannya didepan dada.

"Kau benar-benar ingin mendengarnya Gakyoung-a?" tanya Dokyoung yang kini sudah menoleh ke arah Gakyoung didikuti oleh Seojin.

"Katakan saja apa yang ingin kau katakan tentang Youngdo Oppa" jawab Gakyoung sekenanya karena gadis itu sudah terlanjur malas saat sang ibu menyuruhnya untuk diam saja, gadis cantik itu berpendapat bahwa ibunya memihak pada kakak lelakinya yang sangat menyebalkan itu.

Seojin yang sedari tadi menyimak kedua anaknya yang tengah mengobrol itu akhirnya mengeluarkan suaranya "Baiklah, Dokyoung-a sebaiknya kau segera mengatakannya"

Sebelum memulai bercerita, lelaki itu mengutak-atik ponsel miliknya sebentar lalu melirik sang adik dan sang ibu secara bergantian "Tadi malam sepulang aku dari agensi, aku tidak melihat Youngdo sedang menunggu seseorang didepan kafe yang letaknya tidak jauh dari apartemen Gakyoung"

Suasana didalam mobil mendadak hening, Seojin melirik anak gadisnya dengan hati-hati.

DEG

Kedua mata Gakyoung mengerjap "Mwo? Kau membohongi aku bukan. Jelas-jelas kemarin Youngdo Oppa mengatakan padaku jika dia masih berada di Geochang dan hari ini dia ada acara pertemuan dengan beberapa teman-temannya disana jadi aku tidak akan mempercayai omong kosongmu itu"

"Yak! Aku tidak berbicara omong kosong!" sentak Dokyoung.

Lelaki itu menoleh saat lengannya dielus dengan lembut oleh sang ibu, terpaksa lelaki itu menghela napasnya saat ibunya menggeleng dan itu artinya Dokyoung tidak boleh marah-marah pada Gakyoung, mau tidak mau Dokyoung harus menata hati lagi agar sedikit lebih sabar menghadapi adiknya.

"Gakyoung membuang pandangannya keluar jendela mobil "Jelas-jelas yang kau katakan itu omong ksoong, Youngdo Oppa sedang berada di Geochang sekarang dan kau mengatakan dia ada di Seoul, kau sedang berusaha untuk membohongi aku agar aku berprasangka buruk pada kekasihku sendiri"

Dokyoung terkekeh lalu menunjukkan ponsel miliknya pada sang adik "Apa foto ini bisa berbohong"

Kening Gakyoung sedikit mengerut ketika kakak lelakinya itu ingin menunjukkan sesuatu padanya "Gakyoung-a, lihatlah aku tidak membohongimu"

Gadis cantik itu perlahan menolehkan kepalanya pada sang kakak lalu diiraihnya ponsel milik Dokyoung yang menampilkan foto lelaki tampan yang sangat Gakyoung kenali terlihat sedang berdiri didepan kafe dan terlihat seperti sedang menunggu seseorang "Apa Youngdo Oppa benar-benar membohongi aku?"tanyanya dalam hati.

"Dia Youngdo bukan?" tanya Dokyoung sambil menaikkan alisnya.

Merasa penasaran dengan foto yang ditunjukkan oleh anak lelakinya itu, Seojin langsung meraih ponsel milik Dokyoung "Ah benar ini Youngdo, Dokyoung-a" ujarnya saat melihat wajah kekasih dari anak gadisnya itu.

Dokyoung tersenyum dan menganggukkan kepalanya mantap "Benar bukan, dia Lee Youngdo" ucapnya setengah geram "Jika dia memang benar-benar berada di Geochang, tidak mungkin aku bisa memotretnya" ujar Dokyoung sambil mengambil kembali ponselnya yang berada digenggaman tangan sang ibu.

"Aku hanya tidak ingin dia merusak acara Eomma jika dia tiba-tiba datang ke rumah kita" lanjutnya.

Gakyoung berusaha keras untuk menahan airmatanya agar tidak jatuh saat ini, ia tidak mau terlihat cengeng didepan ibu dan kakaknya.

"Kita langsung pulang saja ya" ujar Seojin berusaha mencairkan suasana, ia tahu bahwa hati Gakyoung sedang tidak baik-baik saja setelah melihat foto yang diperlihatkan oleh anak lelakinya itu.