Chereads / Hujan Matahari / Chapter 31 - Cantik dari lahir

Chapter 31 - Cantik dari lahir

Gakyoung tersenyum pada beberapa staff perempuan yang ia ketahui usianya berada sedikit lebih tua darinya itu melihat kearahnya, "Silahkan menikmati makanannya." ujar Gakyoung yang langsung diindahkan oleh beberapa staff tersebut.

Sedetik kemudian antensi Gakyoung tertuju pada kakak lelakinya yang sebelumnya, "Diamlah." ucapnya penuh penekanan.

"Sebaiknya kita sarapan lebih dulu, sebelum memulai aktivitas kita hari ini."

Artis cantik itu mempersilahkan para staff untuk makan masakannya yang terlihat sangat enak itu setelah menaruh roti yang penuh dengan selai stroberi itu pada piring anak gadisnya.

Beberapa staff lelaki dan staff perempuan itu memakan masakan Lee Seojin dengan lahap, bahkan tidak sedikit dari mereka yang memuji masakan artis cantik itu.

Acara makan pagi pun berjalan dengan lancar, serta beberapa pembicaraan yang membuat mereka semakin dekat dan nyaman.

Karena komunikasi yang baik dan lancar akan mempengaruhi jalan tidaknya suatu acara. Baik dari pihak artis ataupun pihak penyelenggara acara harus ada komunikasi yang baik dari kedua belah pihak.

Kini dimeja makan hanya tersisa Gakyoung dan beberapa staff yang ia pilih untuk mendampinginya kemarin.

"Setelah ini kamu harus melakukan syuting ditempat yang sudah kami setting sebelumnya." ucap staff bernama Shiyoung itu.

"Ehmm... Eonni, apa yang harus aku lakukan?."

Shiyoung bersama temannya yang bernama Nara dan Eunha itu terkekeh gemas mendengar pertanyaan Gakyoung, persis seperti seseorang yang baru pertama kali melakukan syuting.

"Kamu tidak harus melakukan apapun, hanya saja ehmmm kamu harus menjawab beberapa pertanyaan yang akan kami ajukan secara spontan. Bagaimana, apa kamu siap?."

"Pertanyaan tentang apa, Eonni?."

Nara menunjukkan beberapa lembar kertas berisi beberapa scrip itu pada Gakyoung, "Pertanyaannya sudah kami tulis dikertas ini, tenang saja kami tidak akan bertanya macam-macam padamu."

"Kalian tidak akan bertanya tentang pelajaran bukan?."

Ketiga staff cantik itu sontak tertawa mendengar pertanyaan polos dari seorang Lee Gakyoung, "Tentu saja kami tidak akan bertanya tentang pelajaran kepadamu, Gakyoung-a. Ahh kamu ini menggemaskan sekali."

Gakyoung tersenyum sambil mengusap tengkuknya sedikit canggung, "Aku kira kalian akan menanyakan tentang pelajaran, jika kalian bertanya tentang pelajaran aku mungkin tidak dapat menjawab semuanya dengan benar karena aku belum sempat belajar."

Ketiga staff perempuan tersebut tertawa gemas mendengar perkataan Gakyoung, "Kau ini menggemaskan sekali, Gakyoung-a." ujar Shiyoung sambil mencubit gemas pipi tembam Gakyoung, "Kami tidak akan bertanya tentang pelajaran, memangnya acara kita ini adalah acara cerdas cermat kkk kamu ini ada-ada saja." imbuhnya guna mencairkan suasan agar Gakyoung tidak gugup.

Ketig staff perempuan itu memang sudah resmi menganggap Gakyoung sebagai adik mereka dan Gakyoung pun tidak keberatan dengan hal itu.

Kini Gakyoung tengah melihat dirinya yang sedang dirias oleh seseorang yang memang ahli pada bidangnya, helaan napas berat tidak berhenti gadis cantik itu lakukan untuk menetralkan rasa gugupnya membuat MUA itu menoleh padanya.

"Apa kamu sedang gugup sekarang?." tanya staff yang bertugas sebagai penata rias itu pada Gakyoung.

Gakyoung melirik wanita yang sedang mengolesi bibirnya dengan liptin itu, "Iya, Eonni. Ini adalah pertama kalinya aku tampil didepan kamera, aku takut."

Wanita itu tersenyum, "Apa yang kamu takutkan, hm? Mereka tidak akan menggigitmu jadi kamu tidak perlu takut Gakyoung-a."

"Aku takut tidak bisa menjawab pertanyaan yang akan diberikan oleh Shiyoung Eonni."

"Kamu tidak perlu takut akan hal itu karena Shiyoung sunbae (senior) tidak akan memberi pertanyaan yang macam-macam padamu. yang harus kamu lakukan hanyalah tetap tenang dan membuang semua kemungkinan buruk yang sedang kamu pikirkan saat ini. Syuting itu sangat mengasikkan jika nanti kamu sudah terbiasa." ujarnya sambil menutup liptin yang tadi ia gunakan untuk memberi warna pada bibir Gakyoung yang sudah berwarna pink alami itu.

"Ehmm baiklah."

Wanita cantik bernama Hiya itu tersenyum lalu melanjutkan perkerjaannya dalam merias wajah Gakyoung.

Tidak lama kemudian wajah Gakyoung sudah selesai dirias dan gadis itu terlihat sangat cantik dengan make up yang simple dan terkesan natural, "Gakyoung-a, Eonni sudah selesai merias wajahmu." ucap Hiya sambil menepuk pelan pundak Gakyoung karena gadis itu tengah sibuk dengan ponselnya.

Gakyoung langsung meletakkan ponselnya pada meja rias yang didepannya lalu melihat pantulan wajahnya pada kaca lalu berdecak kagum pada hasil olah tangan dari Hiya, "Wahhh Eonni benar-benar pandai merias wajah." gadis cantik itu menoleh ke belakang tepat dimana Hiya berada, "Lihatlah, wajahku terlihat sangat cantik setelah dirias olehmu." pujinya.

Mendapat pujian dari Gakyoung membuat Hiya tersenyum senang, "Ahh kamu ini bisa saja, kamu memang sudah cantik Gakyoung-a jadi riasanku tidak berpengaruh apa-apa pada wajahmu."

"Eonni~ jangan menggodaku seperti itu." rengeknya pada Hiya membuat wanita itu langsung mengusap kepala Gakyoung gemas.

"Hahaha Eonni tidak berniat menggodamu, Gakyoung-a. Kau memang sudah cantik sedari lahir. Sekarang persiapkan dirimu, sebentar lagi Shiyoung sunbae pasti akan memanggilmu untuk pengambilan gambar."

Gakyoung tersenyum serta menganggukkan kepalanya, "Hmmm terimakasih, Hiya Eonni."

"Semangat! Gakyoung-a." ucap Hiya memberi semangat pada Gakyoung yang hendak melakukan tugasnya.

"Terima kasih, Eonni." ucap Gakyoung lagi.

Setelah itu Hiya mengundurkan diri dari hadapan Gakyoung karena tugasnya sudah selesai.

Gadis cantik itu pun keluar dari ruang make up dan menuju ruang tamunya yang sudah disetting sebagai tempat pengambilan gambar untuk dirinya nanti.

Gakyoung dapat mendengar jika diruangan sebelah Dokyoung sedang melakukan pengambilan gambar dengan beberapa staff yang mendampinginya.

Gadis cantik itu hendak mengintip apa saja yang dilakukan oleh sang kakak, namun Gakyoung mengurungkan niatnya ketika melihat punggung sempit ibunya yang tengah berdiri membelakangi dirinya.

"Eomma~~." rengeknya.

Seojin yang tengah fokus dengan beberapa skrip yang ada ditangannya itu menoleh ketika mendengar suara anak gadisnya, "Aigoo,,, kamu cantik sekali sayang." ujarnya.

Wajar saja jika ia mengatakan anak gadisnya itu sangat cantik, rambut yang sebelumnya diikat asal kini sudah rapi dilengkapi dengan jepit rambut berwarna putih gading disisi kanan dan kiri kepala Gakyoung.

Menambah kesan elegan pada anak gadisnya itu, jangan lupakan setelan mini dress berwarna hitam yang digunakan oleh Gakyoung membuat penampilan Gakyoung terlihat semakin sempurna.

Sepertinya para staff produksi itu sangat memperhatikan penampilan anak gadisnya dengan sungguh-sungguh.

"Eomma aku takut." dipeluknya tubuh sang ibu dengan manja sambil bergelayut pada lengan ibunya.

Seojin menepuk pelan punggung sempit Gakyoung "Jangan memeluk Eomma seperti itu sayang nanti tatanan rambutmu akan rusak."

Gakyoung semakin mengeratkan pelukannya pada tubuh sang ibu, "Biarkan saja aku tidak peduli, Eomma. Aku takut."

Seojin mengelus kepala Gakyoung dengan hati-hati lalu tersenyum saat mengetahui bahwa anak gadisnya itu sepertinya tengah gugup karena akan berbicara didepan kamera, "Apa yang kamu takutkan?."

"Ini pertama kalinya aku tampil didepan kamera dan aku takut tidak dapat menampilkan yang terbaik, Eomma."

"Tidak ada yang perlu kamu takutkan, sayang." Ucap Seojin mencoba menenangkan.