Chereads / Hujan Matahari / Chapter 34 - Minjae merusak suasana

Chapter 34 - Minjae merusak suasana

"Yak!."

Chonlo menoleh kebelakang dan melihat Donghyuk yang sedang menunjuk beberapa bungkus ramen yang terletak diatas meja makan dengan wajah malasnya, lelaki itu lantas menyengir, "Ahaha ternyata disitu, aku lupa." Ucapnya sembari berjalan mendekati Donghyuk.

"Lain kali gunakan mata jika mencari sesuatu."

"Mianhae, Hyung~~(Maafkan aku bang)."

Chonlo selalu meminta maaf jika lupa menaruh barang-barang miliknya.

"Echan-a." entah dapat angin darimana tiba-tiba Mark memanggil Donghyuk dengan nama itu.

Chonlo pun ikut menengok pada Mark ketika lelaki itu memanggil nama Donghyuk dengan nama lain.

Chonlo dan teman-temannya yang lain memang sudah mengetahui jika Donghyuk mempunyai nama lain sebelum ia tinggal di Geochang, namun Mark jarang sekali memanggil Donghyuk dengan nama itu.

"Mwo?." atensi lelaki berkulit tan itu tidak lepas dari layar ponselnya ketika ada yang mengajaknya berbicara.

"Bagaimana dengan tantangan yang diberikan oleh Lucas, apa kau benar-benar akan menerimanya?."

Pergerakan jari Donghyuk dilayar ponselnya terhenti, "Jika aku tidak menerima tantangannya, kita tidak mungkin ada disini, Hyung."

Chonlo menoleh, "Kenapa kau tiba-tiba bertanya seperti itu, Hyung? Bukankah dari awal kau sudha mengetahui tujuan kita pergi ke Seoul.?"

"Entah kenapa tiba-tiba aku merasa ini bukan hal yang baik jika kita menerima tantangan Lucas dan teman-temannya." Jawab Mark.

"Kau takut? Aku yang akan melawan Lucas."

Tangan Mark berhenti mengaduk sup, "Donghyuk-a sekali ini saja dengarkan aku, jangan menerima tantangan Lucas. Kita tidak tahu apa yang akan dia rencanakan untuk mengalahkanmu."

"Aku tidak akan kalah, Hyung. Kau tenang saja, aku akan melawannya sendiri tanpa melibatkan kalian semua. Dari awal memang semua ini adalah masalahku dengan Lucas, aku tidak tahu kenapa dia juga melibatkan kalian kedalam masalah ini. Aku harus segera menyelesaikannya sebelum dia juga melibatkan orang-orang terdekatku."

"Aku tahu ini memang masalah antara kau dan Lucas namun kami tidak akan tinggal diam begitu saja jika sampai Lucas menyakitimu, Donghyuk-a. kita tidak akan tahu apa yang akan terjadi jadi aku mohon padamu untuk tidak menerima tawaran Lucas kali ini." Mark memperhatikan perubahan wajah Donghyuk, "Jika kalian ingin menyelesaikan masalah bukan seperti itu caranya, Donghyuk-a. kalian bisa menyelesaikannya dengan kepala dingin, jika kalian terus menerus saling menantang seperti ini maka masalah kalian juga tidak akan selesai."

Chonlo yang sedari tadi menyimak pembicaraan Mark menganggukkan kepalanya setuju dengan apa yang lelaki itu katakan pada Donghyuk, seperti yang kalian ketahui Mark sendiri juga takut jika sesuatu terjadi pada Donghyuk karena mereka semua tidak tahu apa yang ada diotak jahat Lucas.

Chonlo yang awalnya sangat mendukung Donghyuk untuk menerima tawaran Lucas, kini berbalik arah mendukung Mark yang memberi tahu Donghyuk agar tidak menerima tantangan Lucas.

Tak apa jika kedatangan mereka jauh-jauh dari Geochang tidak membuahkan hasil dengan mengalahkan Lucas dan teman-temannya, namun keselamatan tetap nomor satu bukan?.

Kini Chonlo setuju jika masalah diantara Donghyuk dan Lucas diselesaikan dengan cara yang baik.

"Dari dulu hingga sekarang bahkan kau tidak pernah mengatakan masalahmu dengan Lucas, Hyung." Celetuk Chonlo mengundang atensi Mark dan Donghyuk, "Sebenarnya ada masalah apa diantara kalian berdua sehingga menjadi seperti ini?." Tanyanya pada Donghyuk.

Yang ditanya justru membuang pandangannya kearah lain sembari menghela napasnya berat, "Maaf karena aku, kalian semua menjadi terseret kedalam masalahku dan Lucas-."

"Aku tidak ingin mendengar permintaan maafmu, Hyung. Aku ingin kau menceritakan tentang masalahmu dan Lucas yang sebenarnya."

Donghyuk menggelengkan kepalanya, "Ini bukan saat yang tepat untuk aku menceritakannya pada kalian."

Melihat Donghyuk yang nampaknya enggan untuk bercerita memilih menepuk pundak Chonlo, "Sudahlah jangan dipaksa, jika waktunya sudah tepat dia pasti akan menceritakannya pada kita." Ucapnya pelan.

Lelaki berkulit putih pucat itu menganggukkan kepalanya lalu menyibukkan diri dengan membuka beberapa bungkus ramyeon itu.

"Lalu bagaimana dengan Youngdo hyung? Apa kau tidak berniat untuk memberi tahunya?." Tanya Mark memecah keheningan.

Setelah Chonlo meminta Donghyuk untuk menceritakan tentang masalahnya dengan Lucas, suasana mendadak hening dan sangat tidak asik menurut Mark.

Sebagai yang tertua, ia harus berlaku semestinya.

"Aku rasa kau harus memberi tahukannya pada Youngdo Hyung, aku takut Lucas berbuat nekat dan mencelakai kita." Imbuh Chonlo.

Donghyuk meletakkan ponsel yang sedari tadi ia mainkan pada meja lalu menatap kedua temannya yang tengah sibuk dipantry, "Jika aku mengatakannya pada Youngdo hyung, maka dia tidak akan mungkin meminjamkan motornya untukku. Mustahil dia akan meminjamkan motornya setelah mengetahui apa yang akan aku lakukan."

"Benar juga." Ucap Chonlo sambil menganggukkan kepalanya.

"Lalu kapan kau akan menemui Lucas?."

Donghyuk memangku dagunya dengan tangan kanannya seraya berpikir, "Mungkin hari ini aku akan menemui Lucas tanpa kalian."

"Kenapa kita tidak ikut untuk menemui Lucas bersamamu?." tanya Chonlo.

"Karena ini adalah urusanku dengan Lucas, jadi aku rasa kalian tidak perlu terlibat."

"Lalu apa gunanya kita disini, Hyung?!." sentak Chonlo, "Teman-teman Lucas bahkan menantang kita juga untuk menemui mereka disini. Lalu kau bilang kita tidak perlu terlibat, jelas-jelas hyung sudah melibatkan kita."

Mark menahan tangan Chonlo ketika lelaki itu hendak berjalan mendekati Donghyuk, "Sudah-sudah, mungkin Donghyuk harus menyelesaikan masalahnya hanya berdua dengan Lucas."

"Apa yang dikatakan Mark hyung benar, aku hanya ingin menyelesaikan masalahku dengan Lucas. Dan tentang tantangan balapan itu, kita memang harus menerima tantangan itu karena dia sudah menantang kita semua. Aku tidak bisa apa-apa tanpa kalian."

Chonlo menghempas tangan Mark dengan kasar, "Kalau begitu aku baru setuju, kita semua akan mengalahkan Lucas dan teman-temannya. Aku yakin itu."

"Aku juga akan ikut balapan kali ini."

Donghyuk langsung menatap Mark tajam, "Aku sudah bilang jika kau tidak boleh ikut balapan, hyung. Aku ada alasan untuk itu." lelaki itu segera menyambung perkataannya saat melihat Mark hendak berbicara.

Donghyuk beranjak dari tempat duduknya dan berjalan menuju pantry mendekati Chonlo dan Mark, "Chonlo-ya, kau sudah memasak nasi?." tanyanya pada Chonlo.

"Belum, Hyung. Astaga aku lupa" ujarnya sambil menepuk pelan keningnya.

"Yasudah biar aku saja yang memasak nasinya." Putus Donghyuk.

Lelaki berkulit tan itu dengan lincah mencuci beras lalu memasaknya.

"Donghyuk-a, Lee Seojin mengunggah foto bersama anak-anaknya!" teriak Minjae dari arah kamar membuat Donghyuk yang baru saja selesai menekan tombol cooking pada magicom itu tersentak kaget.

"Akhh anak itu, selalu Lee Seojin Lee Seojin Lee Seojin terus yang dia bicarakan. Apa tidak ada hal lain." ujar Mark yang terlihat kesal dengan Minjae karena setiap kali membicarakan Lee Seojin, artis terkenal itu.

Sambil menaruh panci berisi sup tahu yang sudah matang itu dimeja makan, Mark menatap tajam Minjae yang sedang berjalan menuruni tangga.

"Donghyuk-a, kau harus melihat ini." Ucap Minjae lagi setibanya didapur.

"Yak, Minjae."

Langkah buru-buru Minjae terhenti saat Mark memanggil namanya, "Ada apa, hyung?."

"Kau tidak lihat kita semua sedang sibuk memasak sarapan, ini masih pagi dan kau sudah membicarakan Lee Seojin."

"Ini tidak kalah pentingnya, hyung. Oke, nanti aku akan masak sarapan untuk kalian." Minjae berjalan mendekati Donghyuk, "Donghyuk-a, kau gunakan untuk apa ponselmu itu." ucap lelaki itu kesal.