"Lalu dimana yang lain?."
"Mereka semua ada didalam dan apa kau tahu hyung, mereka sedang mengintrogasi Youngdo hyung."
Mark menolehkan kepalanya ke kanan, untung saja Songji sudah lebih dulu menjauhkan wajahnya dari Mark jika tidak maka hidung lelaki itu akan menyentuh sisi wajah Songji yang sebelumnya mendekatkan wajahnya pada Mark, "Apa terjadi sesuatu?." tanyanya pada Songji.
"Ah sebaiknya kau segera masuk kedalam, hyung. Dengan begitu kau akan mengetahui apa yang sedang terjadi. Wahhh rupanya kau juga membeli makanan untuk kita, hyung." ujar Songji ketika netranya tidak sengaja melirik kantong plastik yang ditenteng oleh Mark.
"Hmm... Aku yakin kalian belum makan siang, jadi aku membelikan makanan ini untuk kalian meskipun tidak banyak."
"Ahh sebenarnya sebelum datang kesini kami sudah makan, tapi tidak apa-apa perut kami masih muat untuk menampung makanan." Songji segera mengambil alih kantong plastik berisi makanan itu dari tangan Mark, "Aku lihat dari wajahmu sepertinya kau kelelahan sekali, hyung jadi aku akan membantu membawakan barang-barangmu kedalam."
Mark menatap bingung pada Songji yang mengambil alih kantong plastik yang sebelumnya ia tenteng, "Seharusnya kau membawakan tasku, karena tasku ini sangat berat."
Songji memutar tubuhnya jadi membelakangi Mark, "Aku lihat kau bisa membawanya sendiri, jangan lupa untuk menutup pintunya hyung"
Mark hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat tingkah Songji, "Dasar bocah" gumamnya sembari terkekeh dan menutup pintu itu sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh Songji tadi.
Saat Mark benar-benar sudah masuk kedalam apartemen milik Youngdo, suasana hening menyapa.
Kemana suara teman-temannya yang biasanya selalu bising itu?.
Biasanya jika Mark datang ketika DREAM sedang berkumpul maka keenam teman-temannya itu akan sangat berisik, namun apa yang terjadi sehingga suasana menjadi hening seperti ini. Tidak seperti biasanya.
"Mark hyung membelikan makanan untuk kita." ujar Songji memecah keheningan itu disusul oleh Mark yang berjalan dibelakangnya.
Atensi semua orang yang semula tertuju pada Youngdo kini beralih pada Mark yang sedang berdiri mematung didepan pintu.
"Hyung~~" Chonlo langsung melompat dari sofa dan menghampiri Mark yang masih dengan kebingungannya, "Kau datang~." Chonlo langsung memeluk Mark sebentar.
Mark juga membalas pelukan Chonlo dengan menepuk pantat lelaki itu sebanyak tiga kali.
Bagi Chonlo berpelukan seperti ini adalah suatu hal yang wajar karena Chonlo sudah menganggap Mark seperti kakak kandungnya sendiri begitu juga dengan Mark yang sudah menganggap Chonlo sebagai adik kandungnya sendiri.
"Apa yang sedang terjadi, kenapa kalian semua diam?." tanya Mark kebingungan melihat teman-temannya yang tidak memberi respon seperti biasanya.
Mark melirik Donghyuk yang seolah-olah acuh akan kedatangannya, biasanya lelaki itu langsung heboh saat dirinya datang seperti apa yang dilakukan oleh Chonlo tadi namun kenapa Donghyuk hanya diam saja?.
"Apa terjadi masalah yang serius?." tanya Mark dalam hatinya.
Chonglo langsung melepas pelukannya pada Mark begitu lelaki itu membuka suaranya, "Youngdo hyung mengatakan pada kami bahwa dia sedang menjalin hubungan dengan anak gadisnya Lee Seojin, artis terkenal itu hyung." ujarnya setengah berbisik.
Mark menaikkan kedua alisnya seolah berkata, "Mwo?."
Chonlo menggelengkan kepalanya lalu merangkul bahu Mark dan mengajak lelaki itu untuk bergabung dengan teman-temannya yang lain, "Sebaiknya kau diam dan menyimak saja hyung, kepalaku mendadak pening jika harus menjelaskannya padamu."
Lagi-lagi Mark bingung dengan ucapan Songji dan Chonlo yang sama-sama tengah pusing setiap ia bertanya tentang apa yang sedang terjadi, "Apa terjadi sesuatu yang rumit sehingga mereka sulit untuk menjelaskannya padaku?." tanya Mark lagi dalam hatinya.
Lelaki itu menurut ketika Chonglo menggiringnya untuk duduk disofa, seperti apa yang dikatakan oleh Chonglo tadi bahwa dia hanya perlu diam dan menyimak jika ingin tahu apa yang sedang terjadi terjadi.
Donghyuk yang sebelumnya menatap tajam kearah kakak lelakinya kini menoleh ketika Chonlo menuntun sahabatnya yang baru saja datang itu untuk duduk disampingnya, "Hyung, kau sudah datang. Aku kira kau akan tersesat dan tidak tahu dimana alamat apartemen ini." ucapnya begitu Mark sudah sepenuhnya duduk disebelahnya.
"Aku tinggal di Seoul sudah hampir 2 tahun ini jika kau lupa, jadi tidak mungkin aku tersesat." jawab Mark seadanya.
"Ahh iya aku lupa, hyung.."
"Hyung, bagaimana kau bisa menjalin hubungan dengan anak dari artis idolamu itu?." tanya Minjae pada Youngdo yang sedari tadi hanya diam, bahkan lelaki itu memberi sedikit penekanan pada pertanyaannya.
Minjae geram dengan omong kosong yang dikatakan oleh kakak lelaki dari sahabatnya itu.
Lelaki itu bahkan tidak menghiraukan kedatangan Mark yang membuat acara mengintrogasi Youngdo tadi sempat berhenti karena Minjae tengah mengolah informasi yang baru saja ia dengar tentang Youngdo yang menjalin hubungan dengan anak gadis dari Lee Seojin, aktris idolanya.
Perkataan Minjae membuat semua atensi teman-temannya kembali tertuju pada Youngdo, tidak terkecuali dengan Mark yang baru saja datang dan tidak tahu apa-apa.
Lelaki yang memiliki paras wajah tampan itu menghela napasnya sebelum menjawab pertanyaan dari teman adik lelakinya itu, "Aku sering bertemu dengannya diacara fanmeet yang beberapa kali digelar oleh Lee Seojin. Aku tertarik dengan wajahnya yang sangat cantik, karena penasaran aku memberanikan diri untuk mengajaknya berkenalan. Awalnya aku memang tidak yakin dia akan bersedia berkenalan denganku atau tidak." Youngdo melirik Minjae yang tengah memperhatikan dirinya yang tengah berbicara, "Kau tahu bukan jika dia adalah anak dari seorang artis tentu saja dia tidak akan mau berkenalan dengan sembarangan orang."
Minjae menganggukkan kepalanya setuju dengan apa yang dikatakan oleh Youngdo.
"Aku tidak menyangka jika dia mau berkenalan denganku yang notabenenya adalah penggemar dari ibunya dan lama-lama kita dekat. Cukup lama kita kenal dan sering menghabiskan waktu bersama, aku mulai nyaman dengan dia dan akhirnya kita resmi berkencan setelah aku menyatakan perasaanku padanya."
Donghyuk kembali dibuat pening ketika kakak lelakinya itu menyinggung tentang kekasihnya, "Apa kau tidak bisa menunjukkan foto kekasihmu itu pada kami, hyung?."
Youngdo menggelengkan kepalanya, "Bukankah tadi aku sudah mengatakannya pada kalian bahwa aku tidak bisa untuk menunjukkan fotonya, ini menyangkut tentang privasi keluarganya terlebih privasi dari ibu dan ayahnya."
"Kalau begitu aku belum bisa percaya 100% padamu." ujar Donghyuk lalu ikut melahap paha ayam yang dibeli Mark.
Terlihat sangat enak membuat Donghyuk beberapa kali meneguk salivanya sendiri ketika melihat teman-temannya menyantap paha ayam tersebut.
Tidak mau kehabisan, dengan cepat Donghyuk menimbrung teman-temannya yang sedang makan paha ayam itu.
Lelaki tampan yang memilki sifat introvert itu kini sedang mengkerutkan dahinya dalam guna memikirkan sesuatu dikepalanya, "Kalau kau memang benar-benar sedang menjalin hubungan dengan anak gadis dari Lee Seojin lalu bagaimana ceritanya kau bisa tinggal di apartemen ini, hyung? Kita sudah memastikan bahwa apartemen ini adalah apartemen milik Lee Seojun."
Mark hampir tersedak setelah mengetahui sebuah fakta yang baru saja ia dengar tersebut, tentu saja Mark sangat tahu siapa nama yang baru saja disebut oleh sahabatnya itu, "Apa maksud dari perkataan Minjae? Lee Seojin? Lee Seojun?" tanyanya dalam hati.