Chereads / Hujan Matahari / Chapter 24 - Gadis aneh

Chapter 24 - Gadis aneh

"Maka dari itu aku menyuruh kalian untuk bertanya pada resepsionis tentang apartemen yang sekarang kalian injak ini"

Chonlo menggelengkan kepalanya sedikit tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh kaka lelaki dari sahabatnya itu, Chonlo lalu menaruh jari telunjuknya pada dagu "Tapi jika apartemen ini bukan milikmu, lalu apartemen ini milik siapa hyung?"

Pertanyaan Chonlo seakan-akan mewakili pertanyaan teman-temannya.

"Lee Seojun-"

"APA! LEE SEOJUN?!" teriak Donghyuk yang membuat teman-temannya kaget termasuk Jeno yang sedang menyantap makanan yang dibelinya dijalan tadi, lelaki berkulit tan itu langsung mendapat jitakan dikepalanya dari oknum yang bernama Jeno Lee.

"Akhhh! Kenapa kau memukul kepalaku" sentak Donghyuk pada Jeno.

"Salahkan saja mulutmu yang tidak bisa diam itu, kenapa tiba-tiba berteriak begitu saja membuat aku kaget dan hampir menjatuhkan makanan yang dibelikan oleh Chonlo-"

"Yak Jeno-ya! Aku juga membelikannya untuk kalian" ucap Ronjun tidak terima karena teman-temannya tidak melihat kebaikannya, justru yang terlihat hanya Chonlo yaa meskipun memang lelaki itu yang sering mentraktir makanan namun sesekali Ronjun juga ingin dipandang oleh teman-temannya bahwa dia pernah mentraktir teman-temannya.

"Baiklah-baiklah aku akan mengulangi lagi perkataanku" Jano memilih untuk menelan makanannya lebih dulu sebelum meneruskan perkataannya "Karena teriakanmu itu aku hampir menjatuhkan makanan yang dibelikan Chonlo dan Ronjun, puas?"

Ronjun terkekeh ternyata temannya itu benar-benar meralat perkatakaannya. Haha

"Kenapa kau sekaget itu, Donghyuk-a" tanya Minjae yang mengabaikan Jeno dan Ronjun.

Lelaki berkulit tan itu menoleh "Yak apa kau lupa siapa Lee Seojun"

"Tentu saja aku tidak lupa, suami dari Lee Seojin bukan" Minjae melipat kedua tangannya diatas sofa lalu menyantap paha ayam sebelum kedua matanya terbuka lebar setelah menyadari sesuatu "Itu artinya apartemen yang sedang kita injak ini adalah milik Lee Seojun, hyung?" tanyanya beralih pada Youngdo.

Lelaki jakung yang memiliki wajah tampan itu menganggukkan kepala "Ya, Lee Seojun suami dari Lee Seojin" ucapnya.

Suasana kembali hening karena tidak ada yang menyahuti perkataan Youngdo.

Donghyuk dan Minjae saling bertukar pandang dan tidak ada satu diantara keduanya yang ingin menyudahi adara tatap-tatapan itu.

Ke-enam remaja lelaki kecuali Youngdo terdiam setelah mendengar perkataan kakak dari Donghyuk itu.

"Kau tidak sedang bercanda bukan?" tanya Donghyuk untuk kesekian kalinya.

Donghyuk hanya takut kakak lelakinya akan mendapat masalah jika mengaku sebagai pacar dari anak gadisnya Lee Seojin.

Lelaki itu tidak habis pikir dengan pemikiran sang kakak yang dengan dengan beraninya menyeret nama artis terkenal dinegaranya.

Lee Seojin dan Lee Seojun, nama pasangan Seo-Seo itu adalah nama besar dan tidak boleh digunakan oleh sembarang orang apa lagi kakaknya yang mengaku sebagai kekasih dari anak gadis dari pasangan Seo-Seo itu.

Lee Seojin dan Lee Seojun adalah artis besar sehingga membuat Donghyuk takut jika penggemar kedua artis kondang itu sampai mengetahui hal ini maka Donghyuk tidak bisa membayangkan apa yang terjadi pada kakak lelakinya itu.

Youngdo menganggukkan kepalanya "Tentu saja aku tidak berbohong Donghyuk-a, lagi pula untuk apa aku berbohong pada kalian"

"Lee Seojun aktor terkenal itu bukan?" tanya Songji yang sedari tadi hanya menyimak pada Minjae yang duduk tepat disampingnya.

Minjae mengangguk lalu menaruh tulang paha ayamnya pada plastik yang ditetapkan sebagai tempat sampah dan beranjak dari sofa, lelaki itu menatap Youngdo dengan sorot mata yang tidak dapat diartikan "Aku tidak akan tinggal diam jika kau sampai berbohong tentang hal ini, hyung"

Melihat keraguan dari sahabat adik lelakinya itu, Youngdo menanggapinya dengan santai karena tidak ada gunanya jika dia berusaha membuat mereka semua percaya dengan perkataannya "Jika kau tidak percaya, maka kau bisa menanyakannya pada resepsionis yang ada dilantai dasar tentang siapa nama dari pemilik apartemen ini" ucapnya enteng sambil melipat kedua tangannya didepan dada.

Tanpa menunggu lama Minjae langsung melangkahkan kakinya keluar dari apartemen milik Youngdo untuk menuju ke resepsionis disusul oleh Chonlo dan Ronjun yang juga penasaran tentang kebenaran dari apa yang dikatakan oleh kakak lelaki dari sahabat mereka itu.

Kepergian ketiga temannya itu membuat Donghyuk kembali mencerna perkatan sang kakak jika dia memiliki kekasih anak dari Lee Seojin, artis terkenal yang sedang hangat dibicarakan oleh semua orang itu termasuk dirinya sendiri.

Donghyuk mulai mengolah kepingan bukti yang ada didepan matanya itu, mulai dari apartement mewah yang sedang dirinya injak saat ini.

Bahkan semut saja tahu jika harga apartement ini bisa mencapai ratusan juta, tidak mungkin jika kakaknya itu mampu membelinya.

Memang awalnya Donghyuk tidak menaruh curiga pada sang kakak yang tinggal di apartement megah seperti ini, namun saat ini dirinya mulai curiga dengan barang-barang yang selama ini kakaknya sering pakai yang terbilang barang-barang branded yang harganyanya mencapai ratusan jutaitu.

"Apa benar jika Youngdo hyung berkencan dengan anak gadis Lee Seojin? Jika itu benar, maka apa yang di dapatkan olehnya saat ini adalah pemberian dari kekasihnya?" tanya Donghyuk dalam hati.

"Kau percaya dengan perkataanku bukan?"

Donghyuk memilih untuk melanjutkan penyelidikkannya ketimbang meladeni kakak lelakinya itu.

>

Minhyun menghentikan motor ninja berwarna hitam miliknya tepat didepan restoran yang biasa ia datangi untuk membeli makanan untuk adik perempuannya.

Namun yang membuat Minhyun heran, kenapa restoran yang biasanya ramai itu terlihat sepi dan tidak banyak yang datang.

"Apa restorannya tutup?" tanyanya sambil melepas helm dikepalanya dan menaruhnya diatas tangki motornya.

"Tapi kenapa di lantai atas ada banyak orang" ujar Minhyun sambil melihat-lihat kedalam restoran tersebut.

"Tapi sepertinya restoran ini buka" lanjutnya ketika netranya tidak sengaja membaca papan kecil bertuliskan 'OPEN' yang tergelantung didepan pintu restoran.

Minhyun memutuskan untuk turun dari atas motornya dan sedikit merapihkan rambutnya sebelum mulai melangkahkan kakinya memasuki area restoran itu.

"Apa tidak masalah jika aku langsung masuk begitu saja..." Minhyun bimbang saat tangannya sudah memegang gagang pintu dan siap untuk membukanya.

Minhyun merasa tidak enak jika masuk kedalam restoran yang nampak sepi maka dari itu membuat Minhyun bimbang apakah dia harus masuk apa tidak "Ah sudahlah" Minhyun perlahan membuka pintu restoran itu sebelum seseorang menabrak pintu kaca yang baru saja ia buka tersebut.

BUGH

"...Akh"

Minhyun langsung menolehkan kepalanya dan netranya menangkap seorang gadis yang tengah meringis kesakitan sambil memegangi dahinya, karena tidak tega Minhyun memutuskan untuk mengambil langkah dan mendekati gadis itu "Jeogiyo (permisi)" ujarnya untuk menarik perhatian orang yang hampir menabraknya tadi jika tidak ada pintu yang lebih dulu menyelamatkannya.

Gadis itu berhenti mengusap dahinya dan mendongakkan kepalanya begitu mendengar suara seseorang yang berdiri didepannya "Joesonghapnida (Maaf), saya benar-benar tidak sengaja tadi" katanya meminta maaf sambil menundukkan kepalanya singkat begitu melihat Minhyun.

Minhyun terdiam ketika meliat paras cantik yang dimiliki gadis yang berdiri didepannya itu "Wow" serunya secara tidak sadar, begitu sadar dengan apa yang baru saja dia katakan Minhyun langsung menutup mulutnya.

"Jeogiyo?" gadis itu melambaikan tangannya tepat didepan wajah Minhyun sehingga lamunan lelaki itu buyar "Maafkan saya karena sudah menabrak anda" ucapnya meminta maaf pada Minhyun membuat lelaki itu kebingungan.

"Dia bahkan sama sekali tidak menabrakku, kenapa dia meminta maaf?" tanya Minhyun dalam hatinya.