Minjae menepuk tangannya sekali membuat atensi semua orang tertuju padanya "Sepertinya aku tahu apa yang kau maksud hyung, pasti gadis yang kau kencani itu bukan anak gadisnya Lee Seojin melainkan pembantunya"
"Yak Minjae! Bisakah kau berkata dengan benar, kekasihku tidak mungkin seorang pembantu seperti apa yang ada di otak udangmu itu" sentak Youngdo tidak terima atas analisis Minjae yang menurutnya tidak masuk akal tersebut.
Dipandangi teman-teman adiknya itu tajam lalu Youngdo menghela napasnya kesal "Yasudah jika kalian tidak percaya dengan apa yang aku katakan, aku menyesal karena sudah meladeni kalian"
Diraihnya remot tv yang berada disamping tubuhnya itu lalu mulai menyalakan televisi yang berukuran 52 inch itu "Memang susah berbicara dengan anak-anak yang memiliki otak dangkal seperti kalian" cibirnya.
"Sepertinya Youngdo hyung memang benar-benar mengencani pembantunya Lee Seojin yang mengaku sebagai anak gadisnya Lee Seojin pfftt" ucap Minjae tidak mau kalah sehingga mengundang tawa dari ketiga temannya itu.
Keempat remaja lelaki itu belum juga menghentikan tawanya membuat Youngdo langsung menutup kedua telinganya setelah mendengar suara teriakan melengking yang berasal dari arah belakangnya.
"YOUNGDO HYUNG, APA INI PACARMU?!!" teriak Donghyuk sambil memperlihatkan bingkai foto yang ia temukan di dalam almari milik kakak lelakinya yang terletak dikamar sang kakak.
Kedua bola mata Youngdo melebar setelah melihat foto seseorang yang ditunjukkan oleh adiknya itu lalu Youngdo segera melompat dari sofa dan merebut kembali bingkai foto yang berada ditangan Donghyuk, Youngdo harus menyembunyikan foto itu sebelum Donghyuk bertanya macam-macam padanya karena foto itu adalah foto antara dirinya dengan seorang gadis yang sengaja Youngdo cetak dan ia pajang di kamar "Darimana kau mendapat foto ini?!" tanyanya sedikit sewot sambil menyembunyikan bingkai foto itu dibelakang tubuhnya.
Donghyuk mengedikkan bahunya "Aku menemukannya di dalam almari-"
"Kenapa kau lancang sekali membuka almari milikku?!"
"Aku tidak bermaksud lancang tapi aku hanya ingin meletakkan baju-baju milikku disana dan saat aku menata baju foto itu terjatuh" Donghyuk melirik sang kakak sekilas lalu membuang pandangannya lagi "Foto itu jatuh saat aku memindahkan baju milikmu hyung karena aku penasaran langsung saja aku membawanya dan menanyakannya padamu, benar bukan Ronjun-a?" tanyanya pada saksi mata yang juga melihat kejadian sesungguhnya, yaitu Ronjun.
Ronjun hanya bisa mengangguk karena apa yang dikatakan oleh Donghyuk itu benar.
Disembunyikan foto tersebut dibelakang tubuhnya membuat keenam lelaki berisik itu tidak bisa melihat foto yang membuat Donghyuk histeris seperti tadi.
"K-kau tidak seharusnya melihat foto ini"
Donghyuk bersandar pada tembok dibelakangnya lalu menatap penuh curiga kearah kakak lelakinya "Atau jangan-jangan gadis didalam foto itu selingkuhanmu, hyung?"
Kedua mata Youngdo memicing kearah Donghyuk "Kenapa kau berkata seperti itu"
"Karena kau menyimpan foto itu didalam almari jika gadis yang ada difoto itu adalah kekasihmu kau pasti akan memajang foto itu di kamarmu, itu artinya kau menyembunyikan keberadaan gadis itu dari semua orang termasuk aku" tunjuk Donghyuk pada dirinya "Apa benar jika gadis itu selingkuhanmu hyung?"
Jantung Youngdo semakin berdebar kencang "Yak! Mana mungkin aku selingkuh, kekasihku bahkan lebih dari kata cantik jadi untuk apa aku berselingkuh darinya"
"Lalu gadis yang ada di foto itu siapa? Jika dia memang benar kekasihmu maka kau tidak akan segugup ini bukan"
"Apa kau belum melihat pacar Youngdo hyung?" tanya Ronjun pada Donghyuk setengah berbisik.
Dibalas gelengan kepala dari Donghyuk "Aku sama sekali belum pernah melihatnya" jawabnya lalu Donghyuk menatap sang kakak lagi "Kenapa kau tidak pernah memberi tahu aku tentang kekasihmu itu-" ucapan Donghyuk terpotong karena Jeno menepuk pundaknya.
"Apa kau tidak tahu jika baru saja Youngdo Hyung" diliriknya seseorang yang baru saja ia sebut namanya itu sebelum melanjutkan perkataannya "Youngdo hyung baru saja berkata bahwa dia memiliki kekasih dan kau tahu kekasih Youngdo hyung adalah anak gadisnya Lee Seojin"
Alis Donghyuk menukik tajam mendengar penuturan Jeno "Jika kau tidak percaya, kau bisa menanyakannya pada mereka bertiga" tunjuk Jeno pada Chonlo, Minjae dan juga Songji yang tadi juga mendengar apa yang Youngdo katakan tentang kekasihnya itu.
"Kau bercanda Hyung?" tanya Donghyuk pada sang kakak "Kau ingin membohongi kami semua dengan bualanmu itu"
Youngdo menghela napasnya kesal lalu meletakkan bingkai foto tersebut dimeja dan sedikit melemparnya, tidak lupa Youngdo juga membaliknya "Baiklah. Aku akan menjelaskan awal mula aku bertemu dengan anak gadisnya Lee Seojin"
"Apa kau tidak mau menyebut nama kekasihmu itu?"
Youngdo menggelengkan kepalanya "Dia adalah anak dari seorang artis jadi aku tidak mau mengatakan siapa namanya, itu bisa membahayakan dirinya dan juga karir ibunya"
"Sekalipun itu kita?" ujar Chonlo "Kita bahkan tidak berniat untuk menyebarkannya hyung, kau tetap tidak percaya"
"Iya, sekalipun itu kalian aku tetap tidak ingin mengatakan siapa namanya"
"Baiklah-baiklah, mulailah bercerita hyung" ujar Songji yang sudah tidak sabar mendengar cerita dari Youngdo tentang kekasihnya tersebut.
"Aku berkencan dengan anak gadisnya Lee Seojin"
Chonlo dan Jeno menghela napasnya jengah "Kau dengar sendiri bukan" ucap Jeno pada Donghyuk.
Lelaki yang memiliki kulit sedikit gelap tapi jika senyum akan terlihat sangat manis itu melipat kedua tangannya didepan dada "Aku tahu kau tidak suka menghayal, hyung. Tapi apa kau harus mengaku dan mengatakan bahwa kau berkencan dengan anak gadisnya Lee Seojin. Bagaimana jika salah satu penggemar Lee Seojin-"
"Termasuk aku" sela Minjae.
"Aku pun juga salah satu penggemar Lee Seojin, hyung pun juga penggemar Lee Seojin bukan" tanya Donghyuk pada sang kakak dan Youngdo langsung menganggukkan kepalanya.
Ronjun membekap mulutnya dengan satu tangannya "Hwahhh pantas saja jika Youngdo hyung berkhayal menjadi kekasih dari anak gadis Lee Seojin ternyata dia salah satu penggemar berat Lee Seojin ckckck"
"Aku tidak berkhayal" sahut Youngdo tidak terima.
"Jika kau tidak mengkhayal lalu apa, hyung. Bahkan kita saja sebagai penggemar Lee Seojin tidak mengetahui bahwa Lee Seojin memiliki anak gadis, benar bukan?" ujar Minjae meminta Donghyuk untuk membenarkan perkataannya.
"Bahkan Lee Seojin punya anak berapa saja kita tidak mengetahuinya" imbuh Donghyuk.
"Aku benar-benar tidak berbohong pada kalian"
"Lalu kau mengetahuinya dari mana jika Lee Seojin memiliki anak gadis dan tunjukkan pada kami jika kau tidak sedang berbohong, hyung" tuntut Donghyuk meminta kejelasan atas apa yang dikatakan oleh kakak lelakinya yang menurutnya sangat melantur itu.
Donghyuk menatap kakaknya lagi "Apa kau minum semalam sehingga bicaramu sedikit melantur?"
"Untuk apa aku minum"
"Karena skripsimu tidak kunjung kelar maka dari itu kau memutuskan untuk minum dan berakhir dengan bicaramu yang melantur" sahut Donghyuk dengan cepat.
Sepertinya Youngdo harus memutar otak untuk memberikan bukti pada anak-anak DREAM itu agar mereka mempercayai ucapannya dan tidak berkata bahwa dia mengkhayal.
"Kalian bisa bertanya pada resepsionis dibawah, apartement nomor 127 ini dibeli atas nama siapa. Dengan begitu kalian akan mempercayai perkataanku"
"Memangnya ini bukan apartement milikmu, hyung?" tanya Donghyuk.
Youngdo menggelengkan kepalanya "Membayangkan untuk tinggal disini saja aku tidak berani apa lagi untuk memiliki apartement mewah ini"
"Namun kenyatakaannya kau bisa tinggal disini" sahut Jeno yang sedari tadi diam.
Youngdo menoleh pada lelaki yang memiliki hidung sangat mancung itu malas "Maka dari itu aku menyuruh kalian untuk bertanya pada resepsionis tentang apartement yang sekarang kalian injak ini"