Chereads / Terjebak di Antara Dua Hati / Chapter 15 - Kak Wan, Barusan Suamimu Menelepon!

Chapter 15 - Kak Wan, Barusan Suamimu Menelepon!

Dalam ponselnya, Chi Wan memberi nama kontak Feng Yihang sebagai 'suami'. Tentu orang yang melihat itu akan sangat gampang mengetahuinya.

Sayangnya, Chi Wan tidak menjawab pertanyaan Jiang Xin dan malah bertanya, "Apa kamu memperkenalkan dirimu?"

"Aku hanya menjelaskan bahwa aku adalah temanmu."

Chi Wan tersenyum dan berkata, "Baiklah, aku akan menghubunginya setelah ini."

Setelah itu, Jiang Xin yang memahami keadaan Chi Wan berkata, "Kamu pasti sudah lapar, ya? Aku akan pergi belikan makanan untukmu!"

Jiang Xin keluar dari ruangan dan menutup pintu itu perlahan.

Chi Wan pun menghubungi Feng Yihang. Ia dengan suara yang lembut dan manja berkata, "Suami…," Akan tetapi, sambutannya itu tidak membuat Feng Yihang terdengar senang. Walaupun beda benua, ia masih bisa merasakan bahwa suaminya itu sedang tidak senang, "Kenapa begitu tidak hati-hati?"

Chi Wan seperti seorang anak kecil yang melakukan kesalahan, "Maaf…"

Setelah hening beberapa detik, seketika terdengar, "Sudah lapor ke polisi?"

"Sudah."

"Nanti aku akan menyelesaikannya."

"Bu…."

Kata 'bukan' masih belum selesai diucapkan, tetapi Feng Yihang sudah mematikannya. Pria ini seakan memaksa Chi Wan menjadi tidak berdaya.

Ah... oh…. Pemilih mobil audi, kamu sepertinya terlalu awal berterima kasih….

Setidaknya, pelaku penabrakan tadi tidak membuat Chi Wan untuk harus berada di rumah sakit lebih lama. Ia masih bisa keluar lebih cepat.

Pada saat ini, sebenarnya perusahaan tempat Chi Wan bekerja sedang sangat sibuk. Banyak pekerjaan telah menumpuk dan sangat kacau. Jiang Xin pun terpaksa harus kembali ke perusahaan dengan cepat. 

Chi Wan pun memahaminya dan membiarkan temannya itu kembali. Setelah membereskan barangnya sebentar, ia pun langsung pulang ke rumahnya.

Hari ini Chi Wan sama saja sedang mendapatkan izin.

Saat pulang ke rumah, Chi Wan sebetulnya sudah mendapat pengasuh baru untuk Chi Xiaobai. Pengasuh itu sedang ada di dalam dapur untuk memasak makan malam.

"Bibi Zhang, apakah Xiaobai tampak baik-baik saja di rumah?" Saat masuk ke rumah, Chi Wan bertanya tentang keadaan anaknya.

"Sangat baik." Bibi Zhang juga tidak menoleh ke arahnya, "Dia adalah anak yang paling penurut yang pernah aku rawat. Tidak hanya pengertian, tetapi juga sangat pintar. Saat mengetahui ibunya sibuk bekerja, ia juga tidak terus mencari ibunya." 

Namun saat Bibi Zhang menoleh ke arah Chi Wan, ia pun langsung bertanya khawatir, "Aduh, Nona Chi. Apa yang terjadi dengan dahimu?"

Chi Xiaobai yang sedang mengerjakan tugasnya langsung mengangkat kepala dan melihat dahi ibunya telah dibungkus kain kasa. Sambil mengerutkan keningnya, ia berkata, "Ibu, apakah kamu terjatuh lagi?"

"Ha…."

Ini semua salah Chi Wan yang meremehkan otak Chi Xiaobai. Setiap kali terluka, ia pasti malas membuat alasan dan memilih untuk berbohong dengan seperti itu. Ia biasanya cukup mengatakan bahwa dirinya sedang terjatuh dan anaknya pun tidak akan menanyakannya lagi. Dengan demikian, Chi Wan juga tidak akan ditanyai lagi.

Bibi Zhang perlahan-lahan mengambil sayur, "Nona Chi, kamu harus berjalan dengan hati-hati sekarang. Untungnya hanya terluka di dahi saja."

"Iya, waktu itu tidak melihat jalan dengan benar lalu terjatuh. Ya, hanya mengalir sedikit darah." Walau sebenarnya Chi Xiaobai tidak percaya, namun Chi Wan tetap membohonginya dengan kemampuan berbohong yang sangat jelek.

Melihat Chi Xiaobai mengerutkan keningnya, Chi Wan langsung terbengong.

Dilihat dari sudut pandang ini, sangat mirip dengan seseorang….

"Nona Chi, Xiaobai begitu penurut dan baik. Kenapa ayahnya bisa tidak menginginkannya?" Tanya Bibi Zhang.

Chi Wan tertegun sebentar.

Chi Xiaobai membenarkan, "Dia sudah mati."

"Ah…." Bibi Zhang merasa terkejut dan dengan ekspresi bersalah berkata, "Maaf…."

Chi wan yang mendengar itu hanya tertegun dan bingung. Ia pun hanya bisa terdiam setelah mendengar anaknya berkata demikian.

Tuan Feng, maaf ya….

Kalau kamu adalah ayahnya!

Kembali mengingat tentang pekerjaannya terkait penyelidikan mengenai Jiang Chengxi, tampaknya hal itu sudah tidak terlalu menghebohkan lagi. Sejak awal, semua orang hanya penasaran dengan pacar misterius itu.

Untungnya dengan berita yang dituliskannya sebelum ini, sekarang majalah edisi Xing Feng yang terbaru sudah terjual dengan sangat besar. Hasil penjualan pun sangat menghebohkan.

Sejak Chi Wan terluka, ia baru masuk ke kantor sekarang. Namun kembalinya perempuan ini, ia langsung mendapat penghormatan dari rekan-rekan lainnya.

Berbeda dengan Jiang Chengxi. Saat perjalanan pulang, ia mendapatkan berita itu dari manajernya. Setelah membacanya, ia langsung marah, "Sialan, dasar Chi Wan! Perempuan itu keterlaluan!"

Ya, berita mengenai dirinya ditulis dengan cara yang sangat menyebalkan!

******

Kembali ke Perusahan Xing Feng.

"Kak Wan, kamu memang hebat sekali!" Zhouzhou sangat kagum dan akhirnya mengerti alasan Jiang Xin begitu percaya dengannya.

Ya, pekerjaan Chi Wan tidak membuat mereka kecewa!

Kali ini, divisi dari edisi A bisa mendapatkan pengakuan dari orang lain.

Melihat majalah Xing Feng yang ada di atas meja, membuat Chi Wan merasa rendah hati, "Sayang tidak bisa memotret wajahnya."

Walaupun Jiang Chengxi menghancurkan kameranya, tetapi Chi Wan masih memiliki cara lain untuk melengkapi bukti informasinya. Dalam keadaan seperti itu, Chi Wan menggunakan kamera ponselnya untuk membuat cadangan data lainnya.

Awalnya, Chi Wan merasa bahwa hasil laporan dan buktinya itu hanya digunakan sebagai pertimbangan penerbit. Akan tetapi, ia tidak menyangka bahwa tulisannya itu menjadi berita utama edisi ini.

Sama halnya dengan ucapannya tadi, cukup disayangkan bagi Chi Wan karena tidak bisa memotret wajah perempuan misterius itu.

Meski demikian, Chi Wan masih bisa mendapatkan wajah Jiang Chengxi yang tampan dan indah itu. Setidaknya foto itu sudah cukup baginya.

"Kak Wan, bagaimana caramu bisa melakukannya! Kenapa bisa mengikuti Jiang Chengxi sampai ke rumahnya!" Semua jurnalis junior itu langsung mengelilinginya.

"Aku bertanya kepada kalian, apakah kalian bisa berhasil melakukannya jika aku beri tahu caranya? Jadi belajarlah perlahan-lahan untuk mengetahui caranya!" Jiang Xin seketika datang dan memukul ringan para jurnalis junior itu, "Hey, apa kalian masih tidak segera bekerja?" Tambahnya.

Mereka pun langsung buru-buru keluar dan melakukan pekerjaan mereka.

Setelah itu, Jiang Xin duduk disamping Chi Wan dan bertanya, "Kak Wan, sejujurnya kamu mendapatkan foto wajah perempuan itu, kan?"

"Tidak ada."

Sebenarnya Chi Wan memang melihat wajahnya, tetapi tidak bisa memotretnya.

Akan tetapi, hal ini sudah cukup untuk membuat majalah edisi B merasa tidak senang. Walaupun sudah mendapatkan hasilnya, namun divisi majalah tersebut juga tidak bisa memberikan komentar apapun. Mereka hanya bergosip dan membicarakan sesuatu yang tidak baik.

"Dao Xin, Jiang Xin, Chi Wan, kalian masuk kesini sebentar!" Xiang Ran berdiri di depan ruang pertemuan dan memanggil mereka bertiga.