Chereads / Terjebak di Antara Dua Hati / Chapter 14 - Dia Merasa Sangat Pantas

Chapter 14 - Dia Merasa Sangat Pantas

Chi Xiaobai meletakkan susunya ke atas meja dan memanjat ke kursi sambil melihat wajah samping ibunya yang tertidur lelah. Ia pun memberikannya ciuman ringan dan tidak ingin membangunkannya.

Tidak perlu melakukan hal yang mencolok. Meski tidak saling terlihat, akan tetapi tidak bisa diragukan lagi bahwa mereka sudah saling menyayangi.

Tepat pukul 8, Chi Wan mendengar ponselnya berdering. Ia langsung bangun.

Ya, dering ini merupakan penanda alarm yang dibuatnya sendiri.

"Susunya sudah dingin, aku pergi panaskan lagi." Chi Xiaobai yang sudah mengenakan baju seragam sekolahnya dan duduk dengan tenang di atas sofa pun perlahan mulai berdiri.

"Tidak perlu, aku sendiri saja." Sambil menepuk wajahnya sendiri, Chi Wan mulai berdiri dan memeluk Chi Xiaobai. Kemudian, ia pun memberikan ciuman di keningnya, "Tunggu sebentar, ya! Ibu akan makan dengan sangat cepat dan menyelesaikannya sesegera mungkin."

Selama Chi Wan tertidur, kelihatannya Chi Xiaobai sudah dengan tenang menyelesaikan sarapan paginya sendiri.

Chi Wan memang merasa terlalu lelah. Saat sekali menyentuh meja, kesadarannya seakan dengan cepat menghilang dan langsung tertidur pulas.

Setelah sarapan dan bersiap mengantar Chi Xiaobai masuk ke sekolah, anak ini masih khawatir dengan keadaan ibunya. Walau demikian Chi Wan sudah terlihat mampu mengendarai mobil ke sekolah.

Mobil Buick adalah mobil milik Chi Wan sendiri. Sudah tentu bukan termasuk barang milik Feng Yihang.

Pada tahun pertama, ia sangat menghemat uangnya. Kemudian saat menyadari bahwa Feng Yihang tidak tertarik memperhatikannya, pria itu pun tidak memeriksa pengeluaran istrinya. Sejak saat itu, Chi Wan perlahan-lahan semakin berani dan membeli mobil ini.

Sesungguhnya, Chi Wan takut bila Feng Yihang mengetahuinya. Suaminya itu pun juga tidak tahu bila Chi Wan juga memiliki surat izin mengemudi!

Chi Wan sebenarnya tidak memiliki keinginan untuk memiliki sebuah mobil dan sama sekali tidak tertarik untuk membeli mobil. 

Namun saat menjemput Chi Xiaobai, ia menyadari bahwa rata-rata setiap keluarga datang sambil mengendarai sebuah mobil ketika menjemput dan mengantar anaknya. Melihat hal itu membuat Chi Wan memiliki keinginan untuk membeli mobil.

Chi Wan sudah membuat Chi Xiaobai tidak mendapatkan rasa kasih sayang dari seorang ayah. Ia tentu juga tidak ingin bila anaknya malah dianggap sebagai anak yang aneh diantara teman-temannya. Alhasil, beberapa waktu yang lalu ia akhirnya memutuskan untuk membeli mobil Buick ini.

Mengeluarkan uang sebanyak seratus lima puluh ribu yuan tentu sesuatu yang mudah bagi suaminya, Feng Yihang. Sayangnya, tidak demikian bagi Chi Wan. Satu-satunya cara baginya untuk dapat membeli mobil adalah dengan menggunakan kartu kredit.

Ditambah dengan pajak dan asuransi, Chi Wan harus membayar uang mukanya sebesar tujuh puluh ribu yuan. Sisanya, ia harus mencicilnya selama tiga tahun.

Walau demikian, Chi Wan sebenarnya berhasil menabungkan uangnya di bank selama beberapa tahun terakhir sebelum membeli mobil. Ia bisa saja membeli mobil itu secara langsung. Setelah menghitung semua anggarannya, Chi Wan sebenarnya cukup menambahkan sepuluh ribu yuan saja. 

Akan tetapi, Chi Wan berpikiran bahwa masih banyak kebutuhan yang harus dipenuhinya untuk waktu yang akan datang. Ia pun akhirnya memilih untuk membayar mobil itu dengan cara mencicilnya setiap bulan. Hal itu setidaknya mampu memberikan jalan keluar bila suatu ketika mendapat masalah kedepannya..

Saat mengingat kembali langkahnya saat itu, Chi Wan bersyukur dengan langkahnya yang tidak gegabah. Andai saat itu ia menghabiskan uangnya, saat ini pun dirinya akan memohon kepada Feng Yihang untuk tidak menceraikannya. 

Chi Wan memang tidak menyesal untuk membeli mobil itu. Ia melakukan itu semata-mata demi Chi Xiaobai dan dirinya merasa sangat pantas di lingkungan masyarakat kelas biasa.

Jarak antara Sekolah Huahua dengan Kantor Xing Feng hanya berbeda beberapa jalan saja dan jaraknya juga tidak jauh. Namun saat lampu lalu lintas di perempatan paling terakhir sudah menyala hijau, mata Chi Wan tiba-tiba merasa tidak baik. 

Mobil dari belakang sudah mulai membunyikan klaksonnya dan membuat Chi Wan langsung tersadar. Ia pun langsung menginjak gasnya.

Kemudian dari kiri, tiba-tiba ada sebuah mobil yang berjalan dengan cepat….

"Boom!!!"

Semua mobil di sekitar perempatan ini pun langsung berhenti dan semua orang yang ada di dalam mobil pun turun untuk melihat keadaan.

Ya, sebuah mobil audi merah menabrak mobil Buick merah. Kepala mobil sudah berubah bentuk dan ada beberapa uap asap keluar dari bagian mesin mobil. Pada bagian bawah juga terdapat tetesan cairan yang sedang keluar. Tampaknya itu adalah kotak air yang hancur.

Kebetulan, pemilik mobil audi telah terlindung oleh kantong udara mobil. Ia pun tidak mendapat luka yang parah. Saat melepaskan sabuk pengaman, ia langsung memeriksa perempuan pemilik mobil Buick tersebut. 

Untungnya tidak ada luka yang parah, tetapi ketakutannya yang luar biasa sungguh terlihat dari wajahnya. "Astaga, mati ini…. Ada yang meninggal!" Ucap pemilik mobil Audi merah tersebut

Pemilik mobil Audi ini memang tidak menaati lampu lalu lintas!

Mobil ambulan datang dengan sangat cepat, dahi Chi Wan tampak mengucurkan darah dan terlihat tidak sadarkan diri saat dibopong ke dalam mobil ambulan. Pihak polisi pun masih mengurus lokasi kejadian.

Chi Wan mengatur pin rahasia di ponselnya. Sayangnya, hal ini membuat pihak rumah sakit tidak bisa menghubungi keluarganya. Kebetulan waktu itu dari pihak perusahaannya datang menghubunginya dan pihak rumah sakit mengatakan Chi Wan mengalami kecelakaan. Mendengar hal itu, Jiang Xin dengan cepat datang dan membayar semua uang rumah sakit.

Setelah Chi Wan bangun, pihak polisi meminta penjelasannya.

"Kak Wan! Kamu membuatku sangat ketakutan! Kamu pingsan dan belum sadar dalam waktu yang lama. Aku sampai mengira bahwa dokter-dokter di rumah sakit ini semuanya bodoh!"

Dahi Chi Wan masih bengkak, samar-samar terlihat ada noda darah di kain kasa itu. Chi Wan menyandar dan merasa bersalah.

Em .... kalau dibilang masih belum sadar, maka akan lebih tepat bahwa Chi Wan masih sangat mengantuk. Alhasil, ia pun masih belum bangun saat sudah mendapat penanganan dokter.

Alasan ini juga terlalu aneh!

"Untung dia orang yang bertanggung jawab. Kalau tidak, pasti aku akan membuatnya bangkrut!"

Namanya kecelakaan, bukan dia yang salah, paling tidak uang perbaikkan mobil tidak perlu dikeluarkannya!

Tidak lama kemudian, pemilik mobil audi datang membawa buah-buahan. Tidak hanya dirinya, istrinya juga membawakan sup ginseng untuk menjenguknya. Kemudian, mereka berdua meminta maaf berkali-kali.

Chi Wan orang yang tidak suka melakukan sesuatu yang merepotkan. Menyadari bahwa dirinya tidak dirugikan sama sekali, ia pun menerima uang perbaikan mobilnya dan memintanya untuk tidak usah membayar biaya rumah sakit.

Pemilik mobil Audi itu merasa sangat berterima kasih, ia sempat khawatir bila dirinya akan disuruh membayar uang yang amat banyak.

"Oh iya! Kak Wan barusan suamimu menghubungimu! Aku takut dia akan khawatir dan langsung menjawabnya. Aku memberitahunya bahwa kamu sedang mendapat suatu masalah. Dia menyuruh kamu untuk segera menghubunginya saat sudah bangun." Kata Jiang Xin. 

Kemudian dengan tatapan yang sangat penasaran, Jiang Xin pun menambahkan, "Kak Wan! Ternyata itu bukan rumor. Kamu benar-benar telah menikah, ya? Siapa suamimu itu? Dari suaranya terdengar sangat merdu! Orangnya pasti juga tampan, kan?"