Chereads / Terjebak di Antara Dua Hati / Chapter 12 - Aku Ingin Memukul Wanita Jalang Itu!

Chapter 12 - Aku Ingin Memukul Wanita Jalang Itu!

Chi Wan dengan begitu mengenakan kembali sepatu hak tingginya. Ia pun menekan pin rahasia dan dengan terang-terangan masuk ke dalam apartemen itu! 

Akan tetapi, sikapnya itu membuat para penjaga di sana merasa kebingungan. Mereka dalam hati sampai berpikir, 'apakah artis jaman sekarang memiliki kehidupan yang sangat berantakan, ya?'

Langkah ini dapat dilakukan Chi Wan karena ia masih ingat dengan pin rahasia itu. Saat itu, Jiang Chengyun pernah mengatakan bahwa pin rahasia itu sama dengan tanggal ulang tahunnya.

Saat sudah sampai di lantai 8.

Chi Wan ingat bahwa apartemen ini memiliki kamar tersembunyi. Setelah Jiang Chengxi masuk ke dalam, perempuan ini pun kembali kelihatan lebih tenang. Ia tidak menunggu masuk dan bergegas ke depan pintu. Ia sudah mengetahui keberadaan perempuan misterius itu.

Mengetahui bahwa kondisi di dalam terlihat sama seperti informasi yang didapatnya, Chi Wan pun semakin yakin bahwa Jiang Chengxi memiliki seorang kekasih!

Wow, kabar ini tentu akan menjadi berita pertama paling panas yang didapatkannya. Kalau bisa menerbitkannya, maka majalah Xing Feng edisi minggu depan pasti akan terjual banyak!

"Woi, kamu yang bersembunyi di sana, sedang apa!"

Chi Wan sama sekali tidak menyangka bertemu dengan sekumpulan satpam yang sedang berkeliling. Ia pun langsung memanggil Jiang Chengxi.

Chi Wan seketika langsung diamankan oleh salah seorang satpam. "Tuan Jiang, dia kemungkinan adalah paparazi yang masuk ke dalam dan memotret Anda! Apakah mau dilaporkan ke polisi?"

Jiang Chengxi langsung menatapnya. Tidak lama kemudian, ia menyipitkan mata dan seketika berkata, "Chi Wan."

Chi Wan tersenyum dan tidak memperlihatkan rasa canggung sedikitpun. Dengan percaya diri ia menyapa, "Hai, sudah lama tidak bertemu."

Sebaliknya, Jiang Chengxi tidak merespon sapaannya terlebih dahulu. Dalam diam, ia mendadak mendekatinya dan tiba-tiba mengambil kamera di tangannya. Dengan sekali lemparan ke lantai, ia menginjak kamera itu beberapa kali dengan kekuatan yang luar biasa.

Kamera itu sungguh dihancurkan Jiang Chengxi, semuanya terlepas dan tampaknya tidak bisa digunakan. Kemudian, ia menatapnya sambil tersenyum, "Sudah lama tidak bertemu."

Chi Wan yang melihat sikap serampangan itu hanya bisa terdiam.

Ya, sikapnya terlalu kasar!

Lelaki ini adalah pria yang dianggap banyak orang semanis anak kecil dan tidak terlihat memiliki sifat jahat sedikitpun. Namun tampaknya ia telah salah menilai setelah melihatnya bersikap seperti ini.

Walau demikian, ototnya juga tidak perlu diragukan lagi. Otot itu sungguh memiliki tenaga yang besar!

"Tuan Jiang?" Tegur si satpam.

"Tidak masalah, aku mengenalnya." Jiang Chengxi berkata begitu agar satpam tersebut tidak lagi mempersulitnya dan pergi.

"Kebetulan sekali."

"Kebetulan?" Jiang Chengxi menatap Chi Wan.

"Kebetulan aku lewat sini, lalu melihat kamu dan ingin menyapamu sebentar." Jawab Chi Wan.

"Kamu masih tetap sama, Cara berbohongmu juga tampak jelek sekali! Kedengaran sudah jelas bahwa ucapanmu itu hanya tipuanmu saja. Melihatmu seperti ini, siapa yang bersedia menjadi orang bodoh dan percaya denganmu? Oh… kakakku!"

Chi Wan melihat ke samping dan menatap perempuan itu. Perempuan yang bersama Jiang Chengxi malah tampak tersenyum dan berkata, "Pacarmu ya?"

"Hei Chi Wan! Mengingat kamu adalah mantan pacar dari kakakku, aku ampuni kamu kali ini saja. Kalau terjadi lagi, aku juga tidak akan sungkan lagi denganmu!" Jelas-jelas perempuan itu sengaja mengganti topik pembicaraan dengan Jiang Chengxi, tetapi Jiang Chengxi sengaja berkata seperti itu.

Chi Wan merasa direpotkan dan tidak senang. Ia pun berkata, "Sekarang kamu sudah menghancurkannya. Jadi, aku sudah boleh pergi?"

Tidak mendapatkan jawab, Chi Wan juga tidak terus berdiam disana. Ia pun membalikkan badan dan pergi.

Jiang Chengxi menggigit giginya dan tidak tahan bertanya, "Chi Wan! Apakah kamu mengetahui kakakku telah mencarimu begitu lama? Waktu itu, mengapa kamu meninggalkannya begitu saja?"

Chi Wan membalikan badan dan tersenyum menatapnya sebentar, "Hm, siapa yang tahu."

Setelah selesai, Chi Wan masuk ke dalam lift dan menekan tombol ke bawah.

Melihat wajah perempuan itu menghilang membuat Jiang Chengxi merasa bingung. Ia pun jadi semakin kesal terhadap kemunculan perempuan itu.

"Perempuan ini! Dia saja tidak tahu, lalu siapa lagi yang tahu?"

Perempuan di samping Jiang Chengxi merangkul tangannya dan tersenyum, "Menurutku, kakak itu kelihatannya sangat imut!"

"Ini juga namanya imut? Jangan tiru dia, itu namanya menjijikan!" Ancam Jiang Chengxi.

Beberapa tahun lalu, kakaknya yang ditinggalkan Chi Wan telah menelusuri hampir seluruh kota ini. Kakaknya telah lama mencarinya. Malahan, Jiang Chengyun pun tampak terlalu terobsesi untuk mencari gadis itu. Sebagai adiknya, Jiang Chengxin pun mengetahui usaha kakaknya itu.

Jujur saja, Jiang Chenyun dan Chi Wan merupakan pasangan kekasih terindah saat itu. Sayangnya sejak putus, Jiang Chengxin pun merasa bahwa perempuan hanya cocok dijadikan sebagai kekasih saja.

Saat ini Jiang Chengxin dan perempuan di sampingnya telah bersiap untuk masuk ke dalam lift. Saat bunyi 'ding' lift terdengar, pintu seketika terbuka.

"Chengxi?"

"Kakak? Kamu tadi…." Jiang Chengxi terbengong sebentar.

Tidak bertemu dengan Chi Wan?

Oh iya, Chi Wan menuju ke bawah, sedangkan kakaknya itu baru saja turun ke bawah. Tentu keduanya tidak mungkin bertemu.

Jiang Chengxin pun merasa bingung. Ia ragu untuk memberitahukan kabar ini kepada kakaknya!

Empat tahun yang lalu, malahan hampir lima tahun lalu, Jiang Chengyun yang tidak mampu menemukan Chi Wan pun pada akhirnya menyerah. Ia memutuskan untuk pergi dan bersembunyi di luar negeri agar dapat melupakan Chi Wan. Sebagai adik, Jiang Chengxi pun tidak tahu berbagai macam cobaan yang dilewati kakaknya itu

Hal yang diketahui Jiang Chengxin hanyalah kabar bahwa keadaan kakaknya baik-baik saja. Kabar itupun juga baru didengarnya saat kakaknya sudah pulang.

Sekarang, Chi Wan telah kembali. Mengingat ini, apakah seharusnya Jiang Chengxin mengungkit ini di depan kakaknya?

Jiang Chengyun melihat perempuan yang menggandeng tangan adiknya. Ia tidak menanyakan hal lain, dan hanya bertanya tentang barang yang ada di lantai. "Apa yang terjadi?" 

Tidak ada yang menejawab ucapannya, Jiang Chengyun tiba-tiba melihat suatu barang dan kemudian tampak bingung.

Jiang Chengyun mengambil gantungan kunci sepatu kristal dari pecahan itu dan berdiri dengan pelan. Seakan tersadar akan sesuatu, ia pun berkata, "Siapa yang tadi datang?"

Jiang Chengxi mengetahui dirinya tidak bisa menyembunyikan apapun dan mulai mengaku, "Chi Wan, dia barusan turun…."

Perkataannya masih belum selesai, namun Jiang Chengyun langsung bergegas turun menggunakan lift.

Melihat angka yang semakin turun, Jiang Chengxi mengangkat pundak.

Ah, kelihatannya tebakannya tidak salah. Kelihatannya, kakaknya masih belum bisa melupakan mantan kekasihnya itu. Kemungkinan besar, suasana hatinya tidak akan membaik belakangan ini!