"Jangan kamu berbohong kepadaku! Chi Wan, kamu tidak bisa menggodanya terlalu lama! Semua perempuan juga ada waktu kadaluarsanya. Tunggu saja saat dia sudah bosan denganmu. Kita akan lihat apakah gayamu masih sama seperti sekarang!!!"
Aduh….
Apakah ucapannya tadi ada yang salah? Bagaimana Chi Wan bisa bergaya di depannya?
"Aku akan menantikannya." Mau bagaimanapun, Chi Wan hanya bisa berkata demikian dengan wajah tersenyum.
Lagi pula, ia sudah akan bercerai dengan lelaki itu.
"Banyak sekali perempuan yang ada di dunia ini. Jadi, kamu dan aku sama-sama hanyalah sekuntum bunga di taman bunga! Pihak yang benar-benar menang adalah perempuan yang akan menjadi istri dari Feng Yihang!" Dengus Lan Youyou.
"Oh? Iya, ya?" Balas Chi Wan menyetujui ucapan Lan Youyou.
Walau Lan Youyou terkesan cukup angkuh namun ia masih tahu diri terkait hal ini. Perempuan itu masih menganggap dirinya sebagai bunga liar di taman bunga.
Namun kalau menurut perkataannya, Chi Wan sekarang masih menjadi istri Feng Yihang. kalau begitu, Chi Wan masih dianggap sebagai bunga Peony, ratunya para bunga.
"Kamu tunggu saja!" Kemudian Lan Youyou segera berdiri dan pergi dari tempat itu.
"Ah maaf, macchiato Anda…." Dengan tidak berdaya, pelayan itu melihat pelanggannya sudah keluar dari kafe kopi itu. Namun melihat masih ada satu pelanggannya menunggu di meja, pelayan ini berkata, "Kopi hitam Anda tanpa gula."
"Terima kasih."
Melihat keramahan pelanggannya satu ini, pelayan itu pun merasa lega dan berkata, "Ah, Anda yang bayar ya?"
'Haah, kalau tahu begitu, aku yang seharusnya marah dan pergi duluan!' Ucap Chi Wan dalam hati.
Kalau begini siapa yang menang?
Chi Wan pun berpikir sejenak sambil mengambil cangkir kopi dan mencicipi aroma kopi yang pahit itu.
Chi Wan memang suka aroma kopi hitam, semakin pahit maka semakin mudah baginya merasakan rasa manis setelah meminumnya.
Badannya bersandar ke kursi dan tersenyum, "Orang yang menang…. Em, siapa yang tahu."
******
Pada hari senin, Feng Yihang pamit untuk keluar kota.
Sebelum naik pesawat, Feng Yihang telah mengirimkan pesan kepada Chi Wan bahwa akan keluar kota selama seminggu. Mengenai masalah perceraiannya, Chi Wan dimintanya menunggu sampai dirinya pulang nanti dan baru membahasnya.
Terkait hal ini, Chi Wan pun juga tidak memiliki solusi lagi. Ia meletakkan ponselnya dengan malas setelah melihat isi pesan tersebut.
Sebelum ini, Chi Wan sempat melihat di salah satu halaman Weibo. Di sana terdapat kabar bahwa ada salah satu pemilik akun yang lumayan terkenal memaksa seseorang untuk makan kotoran.
Akan tetapi, orang yang dipaksa itu malah menghilang dan tidak memberi balasan. Setelah itu, tidak ada orang yang berani memberikan prediksi di Weibo.
Walau demikian, ada pihak yang membalas berita tersebut. Pihak itu dikenal sebagai Xing Feng, salah satu PO resmi mingguan.
Xing Feng telah mempublikasikan satu gambar dan sebuah berita. Gambar yang diambil dari samping itu memperlihatkan sosok Feng Yihang yang ada di bandara. Sedangkan beritanya, ia mengabarkan bahwa Direktur Feng sama sekali tidak ada waktu untuk bercerai!
PO resmi 'Xing Feng' memang memiliki reputasi yang sangat bagus di dunia perfilman. Perusahaan tersebut memiliki tingkat kepercayaan yang sangat tinggi bagi orang-orang di dunia maya saat ini.
Saat rumor perceraian ini tampak telah selesai, banyak orang tidak lagi memaksa dan menginginkan akun penantang itu memakan kotoran. Orang-orang di dunia maya pun sudah paham bahwa pemilik akun tersebut hanya mencari perhatian saja.
Ah! Kasihan… padahal Chi Wan hampir saja mendapatkan uang 100 yuan itu!
Setelah memikirkan hal itu, kemudian Chi Wan melihat sekelilingnya. Ia dengan wajah tidak berdaya pun hanya bisa menghela napas.
Ya, barang yang harus dikemasinya masih sangat banyak.
Chi Wan sejujurnya paling benci mengurus pindah rumah. Awalnya, ia mengira bahwa barang yang dimilikinya tidak terlalu banyak. Namun saat mengurusnya sedikit demi sedikit, nyatanya ia memiliki banyak barang. Barang-barang itu pun masih berantakan di sekitarnya.
Bila diingat kembali, Chi Yan sudah hidup di sini selama empat tahun. Walau tidak merasakannya, namun perlahan barang-barangnya juga sudah bertambah banyak.
Sudahlah, toh Feng Yihang akan keluar kota selama seminggu. Ia pun tidak perlu terburu-buru untuk pindah!
Saat jam sudah menunjukkan pukul sebelas siang, Chi Wan membawa makanan ke apartmen yang disewanya. Ia membuka pintu dan melihat Chi Xiaobai sedang duduk bersandar di sofa. Anak itu kebetulan sedang menonton film kartun.
"Xiaobai, kamu bukannya pernah mengejek bahwa orang yang menonton film kartun adalah anak-anak?"
"Membosankan." Jawab Chi Xiaobai singkat.
"Kamu akan pergi ke sekolah beberapa hari lagi. Saat masuk ke taman kanak-kanak nanti, kamu tidak akan merasa bosan lagi! Sudah, ayo kita makan!" Ajak Chi Wan.
Memikirkan itu, Chi Wan pun merasa bahwa dirinya juga akan lebih santai setelah Chi Xiaobai mulai pergi ke sekolah.
Chi Xiaobai pun mematikan televisinya dan memanjat ke kursi untuk mengomeli Chi Wan, "Ibu!!! Aku sudah sangat lama tidak makan makanan buatanmu sendiri."
Sepasang mata yang jernih itu jelas-jelas membawa perasaan yang sedih.
"Aduh! Apakah kamu terburu-buru menginginkannya? Ibu berjanji kepadamu, malam ini akan masak masakan yang mewah untukmu! Selain itu, aku akan selalu menemanimu selama seminggu ini."
Walaupun tidak suka makanan dari luar, tetapi Chi Xiaobai masih makan dengan lahap.
Tiba-tiba Chi Xiaobai dengan mulut yang penuh makanan bertanya, "Apa karena Feng Yihang sedang keluar kota?"
"Bagaimana kamu bisa tahu?"
"Sekali melihatnya di internet juga tahu, semua gerak-geriknya bisa dilihat di internet."
"Hei… anak kecil jangan terlalu sering bermain dengan iPad, nanti matamu sakit loh!"
Chi Xiaobai yang makan dengan lahap pun menganggukkan kepala.
Sebenarnya Chi Xiaobai tidak terlalu tergila-gila dengan video gim. Ia adalah anak yang sangat penurut, terutama saat mendengar perkataan Chi Wan.
Selain itu, Chi Xiaobai tidak diperbolehkan untuk bermain dengan iPadnya lebih dari dua jam setiap hari. Walau demikian, permainan yang dimainkan Chi Xiaobai dengan anak kecil yang lain pun juga tidak sama.
Pada iPadnya, banyak permainan yang melatih otak seperti cara kabur dari ruang tertutup dan juga ada beberapa aplikasi aneh. Chi Wan pun tidak terlalu memperhatikannya satu-persatu.
Mengenai beberapa permainan yang tidak lazim dimainkan anak kecil, Chi Wan juga tidak terlalu memperdulikannya. Namun hal yang terpenting adalah anaknya, Chi Xiaobai, bisa bahagia!
Lagi pula, akan lebih baik bila ada kemungkinan bisa membantu perkembangan otak anak ini.
"Ibu, aku sudah lama tidak bertemu dengan nenek."
Gerakan tangan Chi Wan berhenti, dengan cepat ia berkata, "Baiklah… Beberapa hari lagi, aku akan bawamu pergi menemui nenekmu."
"Ke mana kita akan pergi?"
Setelah makan, Chi Wan baru ingin keluar namun Chi Xiaobai berlari ke depan dan menarik bajunya.
"Aku mau pergi mencari pekerjaan! Sekarang aku sudah akan bercerai. Kedepannya, kita tidak bisa memanfaatkan Feng Yihang yang kaya raya itu untuk merawat kita berdua. Jadi, bukankah aku lebih baik mencari pekerjaan sekarang?" Chi Wan menunduk dan tersenyum menjelaskan kepada Chi Xiaobai.