Chereads / Bini Gue Mantan Preman / Chapter 26 - Tas couple

Chapter 26 - Tas couple

Jam sepuluh malam mereka baru sampai dirumah, suara deru mobil mobil membuat Benni  yang sedang menonton acara tv bangun dari duduknya untuk membukakan pintu, jam seperti ini biasanya Resti sudah memilih untuk masuk kamar.

"Malam Pah," Pelita mengecup pipi m ketika sampai.

"Gimana jalan-jalannya,  menyenangkan ?" Tanya Benni, sambil duduk di sofa ruang tengah.

"Lumayan Pie, tapa asyik juga liat kota paris dimalam hari," kata Pelita menjatuhkan tubuhnya sofa di samping Benni, ayahnya.

" ooogh ya kalian sampai ke Paris juga?" Tanya Benni seperti tidak yakin. Peita menganggukan kepalanya meyakinkan ayahnya. Mereka mengobrol, tak terasa jam sudah menunjukan pukul satu malam.

"Pi aku mengantuk aku tidur duluan ya," pintanya Pelita pada ayahnya sambil mengecup Pipi ayahnya

"Ya sudah kamu juga Bang kalau mengantuk lebih baik istirahat kalau besok mau jalan-lagi ya gpp," kata Benni sambil menepuk bahu Kevin.

***

Tak terasa liburan sangat cepat berlalu dua hari lagi mereka akan kembali ke Indonesia, Pelita tampaknya sedikit bersedih dia  sedari tadi memeluk ibunya terus.

"Kamu kenapa jadi seperti bayi, sejak kapan kalau Mami i dan Papi pergi kamu seperti ini Biasanya juga cuek aja, malah terlihat senang,"  kata Benny menyindir pada Pelita.

"Ya Allah,  Pi aku ini anakmu satu-satunya. Apa kau tidak menginginkan aku lagi? Jangan pernah berharap ya akan memberikan Adik baru untukku," kata Pelita sambil memanyunkan mulutnya dan melipat tangannya didada.

"Kamu tuh kalo ngomong suka asal aja, kamu tuh harus sudah Mandiri, dewasa. Papi sengaja menitipkan kamu kepada Om  Jason agar kamu menjadi anak yang mandiri tidak seperti ini, gantilan saja terus sama mamimu.  kamu nggak malu sama Abangmu?" Tanya Benny sambil menuju Kevin dengan dagunya dan tersenyum penuh arti.

"Kenapa malu, orang aku gelendotan sama mami, sendiri bukan sama orang lain,"  kata Pelita masih dengan wajah yang cemberut.

"Sudah begini saja sebagai hadiah karena kamu sudah memberikan Papi nilai yang bagus, maka Papi akan mengajakmu untuk berbelanja ke mall.  Kau boleh memilih barang tapi tidak boleh lebih dari harga yang nanti mami tentukan," kata Benny sambil melihat ke arah istrinya.

"Ya Mami sudah ditentukan Harganya tidak boleh lebih dari 50," kata Riska sambil menatap putrinya.

"Serius Mam 50 juta," katanya Pelita dengan wajah berbinar, sambil menatap senang pada wajah ibunya.

"Siapa bilang 50 juta,"  jawab Riska tertawa terbahak-bahak, wajah Pelita langsung ditekuk, menampakan wajah yang sangat kesal sementara Kevin yang melihatnya hanya tersenyum-senyum saja.

"Mau beli apaan duit Rp50.000 disini, kecuali 50.000 nya itu pound sterling, kalau  50 ribu rupiah mah Paling juga bisa beli gunting kuku satu," katanya masih sambil cemberut 

"Ya sudah Mami izin kan kamu membeli 1 buah tas tapi tidak boleh lebih dari harga 500 Poundsterling ya," kata Riska menatap kepada putrinya .

"Ya sudah lumayanlah daripada tidak," kata Pelita sambil memakan sereal yang dibuatkan oleh Riska tadi pagi.

"Jadi jam berapa kita akan pergi  beli tasnya Pi?" Tanya dengan sangat antusias.

"Nantilah setelah makan siang baru kita jalan-jalan, jadi kan irit. Tidak perlu makan di luar, mana makan kamu banyak banget," kata Benny meledek Pelita sambil tertawa terbahak-bahak.

"Parah banget nih, punya orang tua duitnya banyak tapi pelitnya minta ampun. Padahal anaknya cuma satu, mana imut banget lagi. Kalau punya anak banyak, Aku paling dikasih jajan Rp10.000 sehari," kata Pelita sambil menatap kedua orang tuanya bergantian.

"Hush di negeri orang kita harus irit, jangan sampai nanti pertengahan bulan, Papi musti kasbon ke kantor," kata Benny sambil tertawa kembali

"Ya ampun Pi, aku ke sini gak tiap bulan masa jauh-jauh,  terus  di kasih makan sereal sama roti gandum mulu, kasihan banget sih. Aku baru tahu kalau bapak  ini ternyata sangat lah pelit. Ya Tuhan kasihanilah hambamu ini, bisa tidak aku tukar tambah Papiku dengan Papi yang baik dan tidak pelit seperti ini," kata Pelita sambil menengadahkan tangannya seperti sedang berdoa namun tak lama dia mengaduh karena Beni menggetok kepalanya dengan centong nasi yang ada di depannya.

"Dasar anak kurang ajar kamu tuh ya, kamu tuh harusnya bersyukur punya Papi ganteng kayak begini, kamu kebayang nggak Kalau Mami mu tidak kawin dengan Papi dan nikah dengan pacarnya yang bulat seperti gentong empal Cirebon. Kamu bakal seperti apa bentuknya?" kata Benny meledek Pelita Sambil tertawa terbahak-bahak.

"Mami…!" Teriak Pelita pada ibunya yang sedang berada di dalam kamar karena tadi setelah selesai Membuat sarapan ia bergegas untuk pergi mandi.

"Kamu jangan begitu, Tutup mulut kamu  gak usah teriak-teriak,  nanti  Papi tambahin deh buat beli tasnya," kata Benny sambil menutup mulut anaknya dengan tangannya, yang membuat Kevin hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat kelakuan anak dengan bapaknya ini.

Jm menunjukan jam 1 sesuai janji Benni akan mengantar Pelita membeli oleh-oleh untuk sahabat-sahabat dekatnya.  Benni sengaja membawa ke Saint-Ouen Flea Market disini mereka bisa belanja barang berupa fashion item vintage, unik dan murah, Saint-Ouen Flea Market bisa menjadi tempat yang tepat untuk mencari barang branded dengan harga miring. Bahkan jika kita beruntung kita juga bisa mendapatkan harga Sale dengan Barang berkualitas

"Aku belikan mereka kaos saja deh, setelah melihat ukuran yang sekiranya pas buat lima sahabatnya, Pelita melihat Tas pinggang yang bisa di selempang di dada dan  salah satu merek lumayan terkenal.

"Abang beli ini yuk, biar samaan aku coklat abang hitam, keren Bang buat kalau main," pinta Pelita dan kebetulan tasnya sedang didiskon lumayan besar 40% dan kalau dirupiahkan harganya tidak sampai satu juta.

"Boleh tapi Abang yang bayar kamu simpan uangnya buat beli tas yang kamu mau," kata Kevin dengan nada menekan.

"Tapi Bang…" belum selesai Pelita berkata Kevin sudah menatap wajah Pelita.

"Ikuti perintah Abang atau gak usah beli," katanya dengan nada yang menekan yang membuat Pelita pasrah.

"Setelah membayar Riska membawa Pelita ke sebuah butik, pelita nyaris bergidik serem melihat gaun-gaun cantik di depannya.

"Kita mau apa Mam?" Tanyanya menarik lengan ibunya.

"Gaun untuk kamu, kita akan makan bersama di  Restoran Jules Verne. Jadi ayahmu mengajak Kevin ke tempat langganan Jas Ayahmu dan kita membeli gaun disini." Antara malas dan ingin menikmati dari atas menara eiffel pemandangan kota Paris membuat Pelita Akhirnya menurut.

Setelah mencoba beberapa gaun, akhirnya Pelita menemukan gaun yang sesuai dengan usianya, gaun terusan selutut dengan sedikit bergelombang bawahnya sementara atasnya tanpa lengan dengan leher tinggi menjadi pilihannya.

Mereka lalu berjalan menuju parkiran sesuai janji yang sudah disepakati antara Benni Dan Riska, tak lama Benni dan Kevin sudah sampai ditempat dimana  Pelita dan Risna menunggu, dan Kevin sempat terdiam sejenak melihat Pelita mengenakan gaun  cantik diatas lutut berwarna biru muda.