"Ayo, kita pergi makan dulu. Kalau tidak, kamu akan terkena maag nanti. Ingat, penyakitmu itu mudah kambuh!" Ucap Lin Qianyi mengingatkan.
Su Xiaoqing tersenyum dengan lebar dan memeluk tangan Lin Qianyi, "Aku sudah tahu bahwa hanya Qianyiku saja yang paling menyayangiku. Ayo pergi, aku sudah sangat kelaparan."
Kemudian, Su Xiaoqing menarik lengan Lin Qianyi dengan tidak sabar ke arah kantin universitas.
Mereka berdua baru saja masuk ke pintu masuk kantin. Akan tetapi, malah bertemu dengan orang yang paling tidak ingin mereka temui.
Lin Qianyi langsung mengerutkan kening ketika melihat Jiang Yijie dan Xia Baizhi keluar dari kantin kampus. Ia pun tidak menunjukkan reaksi yang lain.
Berbeda halnya dengan sahabatnya ini. Su Xiaoqing malah menunjukkan reaksi yang berlebihan.
"Wow, hari ini kenapa begitu sial ya! Di siang yang terik ini kita malah bertemu dengan sepasang kekasih yang tidak tahu malu itu. Sungguh merusak pemandangan saja!"
Su Xiaoqing sengaja berbicara dengan sangat nyaring, lalu diikuti dengan tatapan yang sangat menjijikan kepada Jiang Yijie dan Xia Baizhi.
Sebagai teman paling baik Lin Qianyi dari kecil sampai sekarang, Su Xiaoqing tentu tidak akan rela ada orang lain yang berani menyiksa Lin Qianyi.
Sebenarnya, Su Xiaoqing sejak dulu tidak begitu menyukai Jiang Yijie. Sekarang, setelah mengetahui Jiang Yijie telah menyelingkuhi temannya, tentu ia semakin tidak sungkan lagi untuk mencibirnya.
"Su Xiaoqing apa maksud dari perkataanmu tadi itu?!"
Xia Baizhi mendengar perkataan Su Xiaoqing, wajahnya langsung berubah. Sepasang matanya langsung menatap tajam dan benci kepada Lin Qianyi.
Berbeda dengan Jiang Yijie yang ada di sampingnya, ia tidak bersuara. Lelaki itu hanya melihat Lin Qianyi sebentar. Ekspresi dan raut wajahnya perlahan berubah dan tidak susah menebak maksud dibaliknya.
Akan tetapi, kebencian dalam tatapan itu masih cukup mudah untuk dilihat orang lain.
"Hei, sepasang kekasih yang menjijikan. Bahasa manusia saja sudah tidak mengerti!"
Setelah menghina mereka, kemudian Su Xiaoqing tidak lagi menatap ke arah Xia Baizhi dan langsung membawa Lin Qianyi masuk ke dalam kantin.
Mendapat cibiran seperti itu, Xia Baizhi tidak tahan dan berlari ke arah depan mereka.
"Su Xiaoqing! Kamu berani-beraninya menghinaku?! Jangan mengira aku tidak berani melawanmu, ya!"
Suara Xia Baizhi terdengar dalam, ucapannya itu terasa sangat hina serta penuh kebencian.
Lin Qianyi langsung menatap dingin saat mendengar ancaman dari Xia Baizhi. Sebenarnya, perempuan ini tidak terlalu peduli dengan hal yang orang lain katakan. Namun saat hinaan itu mengarah pada orang yang dipedulikannya, maka Lin Qianyi tidak akan sungkan.
"Apa maksudmu, hah! Hanya menuduh orang untuk membuat masalah dengan kamu? Atau, masih ingin menggunakan cara lain untuk melukai kami?"
Lin Qianyi langsung melangkah maju satu langkah dan mendekati Xia Baizhi dengan senyuman dingin.
Nada bicara dan tatapan yang dingin itu membuat Xia Baizhi langsung bingung, hatinya pun jadi meragu dan muncul perasaan tertekan dari Lin Qianyi.
"Kamu!" Sepasang mata Xia Baizhi terbelalak dan tidak sadar melangkah mundur.
"Aku kenapa?" Lin Qianyi kembali menantangnya dan memelototinya dengan tajam.
"Bahkan di depan orang yang kamu sukai pun masih tidak menutupi sifat aslimu. Aku merasa sangat kasihan terhadapmu."
Mendengar Xia Baizhi berkata seperti itu, Lin Qianyi tersenyum menatap gadis itu. Kemudian, ia pun menatap ke arah Jiang Yijie yang tampak suram.
Sebenarnya masih ada satu kalimat yang ingin Lin Qianyi katakan, 'Lebih menyedihkan lagi adalah orang yang kamu sukai juga suka berpura-pura.'
Xia Baizhi yang menatap dengan tatapan membenci pun berkata, "Bukankah kamu cemburu karena pada akhirnya Yijie memilihku! Benar, kamu hanya cemburu denganku!"
Sepertinya semua orang mengira Lin Qianyi masih memiliki perasaan dengan Jiang Yijie. Oleh sebab itu Xia Baizhi berani mengatakannya secara terang-terangan.
Lin Qianyi tersenyum ketika mendengar perkataan Xia Baizhi. Ia sebenarnya juga tidak terlalu menyukai Jiang Yijie. Jadi, bagaimana bisa cemburu dengan Xia Baizhi?
"Cuih! Dasar tidak tahu malu. Hanya kamu lah yang akan menyukai pria seperti Jiang Yijie, sungguh perempuan tidak tahu malu. Temanku, Qianyi, juga tidak mungkin tertarik dengan sampah seperti itu!"
Su Xiaoqing berteriak tanpa rasa sungkan, bahkan orang yang baru lewat juga bisa mendengarkannya dengan jelas.