Lin Qianyi yang merasa bersalah dan memberanikan diri menarik tangan besar Di Yanmo. Ia pun seketika tersenyum dan menatap suaminya itu.
"Kita mandi bersama, kemudian pergi makan sarapan."
Sudut mulut Di Yanmo terangkat ketika melihat tangan besarnya dipegang oleh tangan kecilnya, "Iya."
Lin Qianyi melihat di cermin. Di sana terlihat bayangan seorang pria sedang menggosok perempuan di hadapannya. Pemandangan ini membuat Lin Qianyi merasa dirinya sudah menjadi pasangan tua bersamanya.
Setelah mandi dan ganti baju, Di Yanmo dengan alami berjalan ke samping Lin Qianyi dan merangkul pinggangnya untuk berjalan keluar.
Pertama Lin Qianyi merasa agak kaku, tetapi dengan sangat cepat berubah menjadi santai dan mengikut langkah pria itu.
Saat sampai di lantai bawah, Lin Qianyi menyadari sepasang mata Paman Chen yang tampak terpukau kepadanya. Menyadari hal ini membuat wajah Lin Qianyi merasa agak aneh dan ingin bertanya tentang alasannya sampai memandang seperti itu. Akan tetapi saat mau membuka mulut, Paman Chen sudah pergi dari pandangannya.
Lin Qianyi masih merasa aneh dengan pandangan Paman Chen tadi sampai dirinya selesai menghabiskan sarapannya. Kemudian, ia pun diantar Di Yanmo yang mengendarai mobil itu sendiri. Mereka pun berhenti agak jauh dari pintu besar universitas kota A.
Setelah berpamitan dengan Di Yanmo, Lin Qianyi berjalan beberapa meter untuk masuk ke wilayah universitas. Selama perjalanan menuju kampus, ia sama sekali tidak menyadari bila ada tatapan yang penuh kebencian sedang memperhatikannya melangkah.
Ya, tatapan itu tampak sedang memelototinya sejak Lin Qianyi turun dari mobil.
Di mobil, Di Yanmo memperhatikan Lin Qianyi dari belakang. Tatapan dinginnya itu hanya menatap ke satu arah dan berhenti sebentar di situ. Setelah beberapa detik, ia pun segera meninggalkan tempat itu.
Lin Qianyi baru memasuki sekolah, Su Xiaoqing langsung muncul di depannya secara mengagetkan sampai membuatnya terkejut.
"Astaga, Su Xiaoqing. Kemampuanmu yang seperti hantu telah berkembang, ya?!" Ucap Lin Qianyi sambil memutar mata tanpa daya, namun tidak marah padanya.
"Haha, aku sedang sangat bersemangat sekarang."
Su Xiaoqing menjawab sambil menjulurkan lidahnya. Pipinyanya yang agak gembul itu tampak merah merona karena berlari terlalu cepat.
"Apa? Kenapa bersemangat?"
Lin Qianyi bertanya karena tidak mengerti dan melihat orang di samping sedang mengambil ponselnya.
"Tentu saja karena aku telah mendapatkan berita yang besar! Padahal aku baru saja diterima magang, namun sudah mendapatkan berita investigasi yang sebaik ini. Setelah magang, aku pasti akan menjadi karyawan tetap! Hahaha..."
Su Xiaoqing berkata demikian dengan sangat bersemangat, wajah yang agak gembul itu tersenyum bagaikan bunga yang baru mekar.
Lin Qianyi tidak berdaya tersenyum, "Berita yang menghebohkan seperti apa sampai membuatmu begitu bersemangat."
Su Xiaoqing tersenyum misterius lalu melihat sekeliling dan berbisik tepat di daun telinga Lin Qianyi.
"Aku kemarin mengikuti Jia Huiqing satu hari satu malam. Akhirnya, aku mengetahui bahwa dia memiliki pacar misterius dan orang tersebut adalah wakil direktur dari perusahaan Hai Ming. Pria itu sudah berkeluarga, anaknya sudah hampir tamat dari SMA!"
Su Xiaoqing dengan sangat serius menghina orang itu, "Jia Huiqing juga artis yang sudah lumayan terkenal, pasti ada alasan yang membuatnya melakukan perbuatan yang begitu jelek dan mau menjadi kekasih gelap orang itu"
Lin Qianyi tidak bereaksi terlalu berlebih mendengar berita ini. Baginya, satu pukulan dari berita ini tidak akan membuat suara yang gaduh di dunia ini.
Selain itu, penilaian berita perselingkuhan semacam ini juga merupakan keputusan pribadi setiap orang, bukan?
Jadi asal Lin Qianyi tidak menemukan orang yang suka membahas atau memikirkan permasalahan ini, ia juga tidak akan terlalu banyak membahas berita ini. Lin Qianyi pun juga tidak akan mau ikut-ikutan untuk menghinanya.
Su Xiaoqing pun sebenarnya juga memiliki latar belakang keluarga yang kaya raya. Masalah seperti ini pun juga sudah banyak terjadi di sekitarnya. Hanya saja, ia merasa tidak tahan untuk menyampaikan kekesalannya bila menemukan kejadian semacam itu.
"Membuntutinya selama satu hari satu malam? Apakah kamu barusan mendapatkan berita ini dan langsung datang ke sekolah?"
Lin Qianyi langsung tersenyum saat menyadari hal ini.
Lin Qianyi sama sekali tidak bisa mengerti. Ia tahu bahwa Su Xiaoqing jelas-jelas seorang putri dari salah satu keluarga kaya. Lalu, kenapa bisa perempuan seperti ini suka menjadi jurnalis dan masih sangat bersemangat sampai rela mau bekerja keras?
"Iya."
Su Xiaoqing menganggukkan kepala dan menyipitkan mata, "Kamu mengira berita seperti ini sangat gampang didapatkan?"