Chereads / Suamiku Dingin.. Oh, Suamiku Imut / Chapter 26 - Bagaimanapun Boleh Ya?

Chapter 26 - Bagaimanapun Boleh Ya?

"Aku adalah suamimu. Jadi… kamu jangan takut denganku, ya?"

Kali ini, nada suara Di Yanmo sangat lembut dan halus. Suaranya itu mampu membuat Lin Qianyi yang mendengarnya jadi merasa terharu.

Namun saat Lin Qianyi mendengar nada bicara Di Yanmo itu, seketika ia mengenang sesuatu yang tidak asing. Ya, ia seperti mengingat nada dan gaya bicara Di Yanmo sebelumnya. Gaya bicaranya itu sangat tidak asing baginya.

Akan tetapi…. Lin Qianyi sama sekali tidak bisa mengingatnya.

Lin Qianyi dengan cepat mengontrol suasana hatinya dan memberikan senyuman yang sangat tulus kepada wajah yang tampan itu, "Baik, kamu adalah suamiku. Kalau aku disiksa, apakah kamu akan membantuku untuk membalasnya?"

Di Yanmo memandang sepasang mata Lin Qianyi dengan tulus. Kemudian, ia tampak tersenyum dan menjawab, "Tentu saja."

"Kalau aku ingin menyiksa orang lain, kamu bisa membantuku?"

"Bisa."

"Bagaimanapun, kamu harus menurutinya, ya?!" Minta Lin Qianyi lagi dengan tatapan yang agak licik dan nakal.

"Ya." Jawab Di Yanmo tanpa berpikir lagi.

Senyuman Lin Qianyi semakin melebar. Melihat hal itu, kedua mata Di Yanfeng pun terasa disilaukan oleh kejadian yang tidak biasa ini.

Melihat mereka berdua tampak berhubungan dekat, Di Yanfeng yang masih melajang ini pun semakin merasa tersiksa. Ia sampai merasa menyesal telah berkunjung ke kantor kakaknya hari ini. Ah, sungguh menyebalkan sekali!

Di Yanfeng diam-diam mendengus. Kemudian, ia perlahan-lahan menoleh ke arah lain agar tidak melihat interaksi di antara kakak dan kakak iparnya.

"Kalau begitu, apakah aku boleh masuk ke industri perfilman Keluarga Di?"

Saat bertanya seperti itu, Lin Qianyi seketika mengedipkan matanya dengan nakal. Ia berharap Tuan Keempatnya yang dingin ini bisa memperbolehkan keinginannya itu.

Anehnya, kali ini Di Yanmo tidak berbicara. Ia hanya menatap hangat ke arah Lin Qianyi.

Memperhatikan tatapan pria ini, Lin Qianyi jadi merasa agak bersalah kepadanya. Namun demi impiannya, ia juga harus memberanikan diri untuk memperjuangkannya. Lin Qianyi pun tetap tersenyum dengan kaku dan menatapnya.

Di Yanfeng yang kembali menoleh ke arah mereka, dalam hati merasa kakak iparnya itu sangat berani. Kakak iparnya ini adalah perempuan pertama yang berani menghadapi kakaknya yang dingin dengan pintar. Cara Lin Qianyi untuk mendapat perhatian Di Yanmo itu sungguh membuat Di Yanfeng merasa kagum!

Akan tetapi, bagaimana cara kakaknya memperlakukan kakak iparnya? Ia sangat penasaran. Andai boleh bertanya, Di Yanfeng pun akan bertanya,'seberapa penting kakak iparnya itu bagi Di Yanmo sendiri?'.

Namun, Di Yanfeng memutuskan untuk mendengarkan obrolan mereka berdua. Ia ingin mendengarkan semua jawaban itu melalui interaksi yang terjadi antara dua orang ini dengan jelas.

Namun setelah beberapa detik berlalu, Di Yanmo masih tidak memberikan jawabannya. Bibir tipisnya yang seksi itu tetap tertutup dan mengucapkan satu komentar pun. Hal ini tentu membuat Lin Qianyi merasa sangat heran.

Pada akhirnya, Lin Qianyi pun tidak bisa menahan untuk bertanya lagi, "Apa kamu tidak suka jika aku dekat dengan orang lain?"

"Iya." Di Yanmo menjawab dengan sangat cepat.

"Aku baru saja mengatakan pada waktu itu bahwa ada orang lain yang mencariku untuk bermain dalam filmnya. Akan tetapi aku menolaknya, apa kamu ingin tahu alasan dibalik penolakanku?"

Lin Qianyi pun menatap Di Yanmo dalam-dalam. Ya, lelaki ini adalah suaminya. Jadi, ia pun harus menghargainya meski tidak terlalu menyukai sikapnya.

Selain itu, Lin Qianyi juga ingin mendapatkan dukungan dari suaminya. Lagi pula mereka sudah mendapatkan buku pernikahan dan ia pun tidak ingin bercerai dari pria ini.

Ya, tidak ada yang bisa menyetujuinya selain Di Yanmo. Lagi pula bila permintaannya itu ditolak oleh suaminya pun, Lin Qianyi juga akan tetap baik-baik saja. 

"Iya." Di Yanmo menjawab pertanyaan Lin Qianyi tadi dengan sikap yang sama singkatnya dengan jawaban sebelumnya. Walau demikian, tetapi sepasang matanya fokus melihat Lin Qianyi.

Sudut mulut Lin Qianyi terangkat dan menggerakkan tangan kecilnya yang ditahan pria itu. Kemudian, ia dengan lembut menyentuh wajah tampan pria itu.

"Saat itu, aku diminta untuk beradegan intim dengan lawan mainku. Aku tidak mau melakukannya, namun orang itu tetap tidak setuju. Akhirnya aku menolaknya!"

Mendengar alasan itu, mata Di Yanmo langsung memandang lembut. Seketika suasana di sekitarnya juga lebih tenang, kedinginannya juga perlahan-lahan berubah menjadi lebih hangat.

"Apa? Kakak Ipar, kamu menolak semua adegan yang intim? Mengapa? Kalau begitu, kenapa kamu masih mau masuk ke dunia perfilman?"

Belum sempat Di Yanmo membuka mulut, Di Yanfeng tiba-tiba memotong interaksi di antara keduanya. Ia sungguh terkejut atas alasan Lin Qianyi dan sepasang matanya menatap ke arah Lin Qianyi dengan tatapan yang tidak percaya.