Dari tatapan Lin Qianyi, seketika muncul sepercik kelicikan dan menunggu Di Yanfeng untuk menjawab pertanyaannya tadi. Mengenai karakter yang dimiliki Di Yanfeng ini, tampaknya Lin Qianyi lebih tahu cara untuk memancing agar Di Yanfeng mau memberi tahu latar belakang kakaknya.
Mulut Di Yanfeng seketika tampak mengkerut ketika melihat tatapan dari kakak iparnya ini. Ia jadi merasa diremehkan olehnya dan hal itu terlihat sangat menyebalkan baginya!
Di Yanfeng yang merasa sangat terhina, kemudian menoleh ke arah kakaknya untuk menghiburnya. Sayangnya, kakaknya hanya menolehkan sebagian wajahnya yang tampan dan sangat menggoda itu.
Di Yanfeng dalam hati mengejek penampilan kakaknya yang sempurna itu, kemudian ia melihat kearah kakak iparnya lagi.
"Tentu saja tahu! Apakah kamu menganggapku orang bodoh?" Di Yanfeng pun memutuskan masuk ke alur obrolan yang diarahkan kakak iparnya. Dengan sangat angkuh, ia pun menggosok kepala belakangnya.
Tidak lama kemudian, Lin Qianyi tetap tidak menunjukkan reaksi apapun. Di Yanfeng diam-diam memperhatikan Lin Qianyi dan menyadari bahwa kakak iparnya sama sekali tidak mempedulikannya.
Di Yanfeng terdiam sejenak, ia masih menunggu kakak iparnya bertanya lebih dulu. Dengan begitu, ia bisa mendapatkan kesan yang baik di depan kakak iparnya. Lagi pula, Di Yanfeng bisa mendapatkan dukungan dari kakak iparnya jika lain kali menemui masalah dengan kakaknya.
Dengan kepedulian kakaknya terhadap kakak iparnya. Tampaknya, hanya perkataan kakak ipar yang bisa membantu kesulitannya saat menghadapi kakaknya? Benar, kan?
Di Yanfeng berpikir seperti itu, ia pun sudah siap memberikan semua informasi yang dibutuhkan oleh Lin Qianyi.
"Kami dikenal sebagai keluarga Di. Keluarga kami adalah keluarga yang ternama di kota A. Kalau Kakak Ipar merasa tidak senang dan sewaktu-waktu membuat keonaran di kota A, aku yakin hal itu tidak akan berpengaruh apapun. Semuanya akan ditangani kakakku yang terkenal bisa menyelesaikan apapun di kota ini..." Ucap Di Yanfeng.
Melihat kakak iparnya mulai mendengarkannya, Di Yanfeng pun menambahkan, "Akan tetapi, Kakak Ipar juga harus hati-hati dan jangan sampai melukai diri sendiri. Bisa saja, nanti kakakku pasti akan marah."
Di Yanfeng berbicara seperti sedang mengajar anak kecil yang bodoh dengan ekspresi wajah yang sangat angkuh, benar-benar sangat hebat, kan?!
"Lalu?" Mendengar penjelasan Di Yanfeng itu, Lin Qianyi langsung bisa memastikan bahwa keluarga Di ini adalah keluarga Di yang pernah didengarnya.
Lin Qianyi tidak ingat jelas cerita mengenai keluarga ini, tetapi dalam hatinya tentu merasa sangat terkejut. Ia sama sekali tidak menyangka bahwa orang yang diajaknya menikah secara sembarangan ini, ia malah mendapat pria lajang terbaik di kota A. Malahan, lelaki ini juga tampak seperti orang yang sangat misterius.
Kalau ada orang dari kota A yang mengetahui bahwa Lin Qianyi mendapatkan suami dari salah satu orang yang berkuasa di kota A, apa yang akan mereka pikirkan, ya?
Ah, namun hal yang paling penting adalah orang misterius, pemilik kekuasaan, serta jabatan nomor satu di Kota A ini telah menikah dengannya. Di Yanmo adalah suaminya!!!
Bila hal ini tidak nyata, maka Lin Qianyi benar-benar mengira dirinya telah gila!
Setelah terkejut, Lin Qianyi menatap ke arah Di Yanmo dengan tatapan yang sangat aneh. Lin Qianyi pernah mendengar bahwa anggota keluarga Di yang meneruskan kekuasaannya di Kota A ini adalah Tuan Keempat.
Tuan Keempat katanya adalah seorang pria yang sangat sempurna, tetapi hanya ada satu kekurangan. Ya, hal itu adalah… sikapnya yang sangat dingin! Tidak ada pria atau perempuan yang berani mendekatinya!
Tuan Keempat yang berkuasa ini, apakah dia adalah suaminya sendiri?
Namun saat memikirkan hal yang terjadi pada pagi hari ini, hal itu membuat detak jantung Lin Qianyi berdebar cepat dan bisa dipastikan bahwa suaminya sendiri yang mendekati dirinya.
Jadi, karakter dingin yang menjadi bahan pembicaraan banyak orang itu tentu saja bukan suaminya ini!
Di Yanfeng melihat Lin Qianyi begitu tenang dan langsung memutuskan untuk memberikan informasi yang lebih mengemparkan lagi agar kakak iparnya itu semakin terkejut.
"Keluarga Di ini telah menguasai dua perlima dari seluruh perekonomian di kota A. Semua ini dikuasai oleh penerus keluarga Di yang sekarang, yaitu kakak kandungku. Dia adalah direktur utama dari perusahan Di."
Di Yanfeng menunjuk kakaknya sendiri dengan angkuh, sepasang matanya tidak berkedip dan menatap Lin Qianyi dengan harapan untuk dapat melihat ekspresi terkejutnya.