Di Yanfeng mau tidak mau menghela napas setelah melihat keajaiban cinta itu. Rasa cinta telah membuat kakaknya berubah menjadi lebih manusiawi dan lebih hangat. Pada akhirnya, akankah pria sedingin gunung es itu dapat meleleh dan berubah menjadi pria yang super hangat?
Mengingat bahwa Di Yanmo belum pernah memperlakukannya dengan lembut, membuat Di Yanfeng langsung merasa merinding. Ia menggelengkan kepalanya dengan keras dan bulu kuduk di tubuhnya seakan terus berdiri.
"Kenapa?"
Melihat Di Yanmo ada di sampingnya, Lin Qianyi kebingungan menatapnya. Dalam hati ia bertanya, 'Bukankah seharusnya dia sibuk mengerjakan sesuatu?'
"Kamu suka berakting?"
Di Yanmo tidak menjawab dan malah bertanya dengan tatapan yang fokus dan lurus ke arah Lin Qianyi. Dengan tatapan seperti itu, ia pun menunggu Lin Qianyi menjawabnya.
Lin Qianyi seketika mengedipkan mata dengan bingung. Walaupun tidak mengerti penyebab pria itu menanyakan hal seperti ini, namun pria itu adalah suaminya. Tentu suaminya itu berhak untuk mengetahui hal ini.
Dengan begitu, Lin Qianyi menganggukkan kepalanya dan menjawab, "Iya, aku dari dulu suka berakting. Aku suka membayangkan tokoh-tokoh dalam berbagai cerita dan kepribadian mereka yang berbeda."
Setiap kali mengungkit tentang film, ekspresi Lin Qianyi berubah jadi lebih antusias. Ia seolah-olah sedang membicarakan sesuatu yang sakral dan penting.
Tatapan Di Yanmo tampak serius melihat wajah Lin Qianyi yang tersenyum itu. Alis tebalnya agak mengkerut seakan ingin tetap mendengarkannya. Tidak jarang bibir tipisnya yang seksi itu bergerak-gerak tipis, tetapi tetap tidak berbicara.
Merasa bahwa wajah tampan suaminya ini tampak tidak bahagia, Lin Qianyi pun menatapnya dan bertanya. "Yanmo, apakah kamu tidak menyukaiku memasuki dunia perfilman?" Tanyanya dengan nada khawatir.
Melihat raut wajah istrinya yang sedikit gelisah, Di Yanmo mengerutkan wajah tampannya dan menjawab dengan nada mengeluh, "Kamu adalah istriku, aku tidak suka orang lain dekat denganmu."
Lin Qianyi sedikit terkejut, ternyata ia mendengar ada keluhan dan tingkah manja dari perkataan suaminya!!! Oh Tuhan, apakah Lin Qianyi sedang berkhayal? Atau, jangan-jangan ada yang salah dengan telinganya?
Lin Qianyi tampak bingung menatap wajah tampan Di Yanmo yang tampak ketus itu. Ia ingin memahami perasaan yang tergambar dari ekspresinya. Namun setelah beberapa saat, ia benar-benar melihat ada keluhan di matanya.
Jantung Lin Qianyi itu berdetak dengan kencang. Pada saat yang sama, detak jantungnya seakan memunculkan suatu perasaan! Wajah yang dingin dengan ekspresi sedih itu… sungguh menggemaskan!
Aduh….! Tuan Keempatnya itu sangatlah imut!!! Lin Qianyi sangat menyukainya, seperti ingin mencubit pipinya!
Saat memikirkan hal ini, tangan kecilnya seketika bergerak dan meremas wajah dingin pria itu begitu saja tanpa keraguan.
Setelah meremas, Lin Qianyi merasakan perasaan yang nyaman dari tangannya. Kemudian kembali meremas lagi.
Lin Qianyi mengerutkan bibirnya dan muncul keinginan untuk mencium lelaki ini sebentar. Namun tiba-tiba ia tersadar dan merasa bahwa suasananya tidak tepat.
Lin Qianyi yang terus bertatapan dengan sepasang mata itu langsung membuat dirinya merasa tegang dan malu.
Di Yanfeng yang melihat adegan itu, seketika terkejut sampai membuka mulutnya lebar-lebar. Mulutnya yang terbuka lebar itu bahkan bisa dimasukkan satu butir telur bebek.
Lin Qianyi yang menyadari sikapnya ini baru merasa bahwa telah melakukan hal yang bodoh, lalu perlahan-lahan meletakkan tangannya. Namun, tiba-tiba di tengah gerakan itu ada satu tangan besar memegangnya.
Lin Qianyi sangat terkejut, dalam hatinya merasa agak ketakutan, 'Ah, apakah Tuan Keempat ini akan memarahinya karena gerakan tangannya itu?'
O..ow, Lin Qianyi tidak mau menerima tatapan buruk darinya! Ia sudah mengakui bahwa dirinya salah!
Di Yanfeng yang sedang duduk di sofa tepat di depan mereka pun melihat gerakan Di Yanmo itu. Ia tentu sangat terkejut dan mengira kakaknya akan memperlakukan Lin Qianyi dengan kasar
Ah, padahal kakaknya telah bersusah payah mendapatkan seorang kakak ipar untuknya. Kalau membuat kakak ipar ketakutan dan kabur, maka ia pun akan ikut merasa susah!
Namun, apakah kakak Di Yanfeng tidak begitu bisa memperlakukan seorang gadis dengan lebih lembut? Perempuan itu adalah kakak iparnya!
Ketika Di Yanfeng ingin melangkah ke depan untuk mencegah adegan yang sebentar lagi akan kacau ini. Tiba-tiba Di Yanmo bersikap tidak seperti biasa dan membuat Di Yanfeng serta Lin Qianyi tampak kebingungan.
Ya, Di Yanmo memegang tangan kecil Lin Qianyi dengan lembut dan meletakkannya secara perlahan di wajah tampannya. Kemudian, ia menatap Lin Qianyi dengan tulus.