Chereads / Sutradaraku Ganteng / Chapter 10 - Nama Samaran, Kaisar!

Chapter 10 - Nama Samaran, Kaisar!

Mau laki-laki ataupun perempuan, Jun Ci sama sekali tidak peduli.

Dia sendiri tidak terlalu memikirkan perubahan identitasnya.

Bagaimanapun juga, dia dibesarkan sebagai anak laki-laki sejak masih kecil. Dia juga merasa tidak cocok menjadi anak perempuan dalam beberapa aspek.

Dia akan tetap melanjutkan hidupnya sebagai Jun Ci sang putra mahkota, karena tubuh ini sebenarnya memiliki paras yang cantik dan sempurna, baik sebagai laki-laki maupun perempuan! 

Gulu, yang selama ini tidak pernah mengutarakan pendapatnya tentang tubuh Jun Ci yang ini, tiba-tiba berkata, "Keluarga Zhang sungguh keterlaluan."

Jun Ci sedikit menekan bibirnya, "Lebih dari sekedar keterlaluan. Kamu masih belum melihat semuanya. Tapi, kini semuanya telah berakhir."

Mulai sekarang, Jun Ci tak akan segan-segan menguliti siapapun yang berani menyentuh rambutnya.

Karena dia adalah Jun Ci, sang putra mahkota yang akan melakukan apapun yang dikehendakinya.

Tidak peduli sejak kapan dia hidup di tubuh ini, di dalam hatinya, dia tetaplah putra mahkota yang angkuh dan tak terkalahkan.

"Yang Mulia, saya telah mendaftarkan informasi Anda di situs literatur Luodu. Saya juga telah mendaftarkan informasi kartu tanda penduduk Anda di catatan sipil pemerintah. Jadi, tidak akan ada masalah."

Meskipun Jun Ci memiliki tempat tinggal tetap yang sudah terdaftar di sistem pemerintah, tapi dia belum memiliki KTP.

Untuk mengajukan pengurusan pembuatan KTP, dia memerlukan biaya penanganan sebesar puluhan ribu yuan.

Mana mungkin Zhang Changming mau membayarnya untuk Jun Ci? 

Bahkkan Zhang Changming tidak akan membiarkan Jun Ci bersekolah jika bukan karena Jun Ci membayar biaya sekolahnya sendiri dari hasil beasiswa.

Oleh karena itu, KTP Jun Ci tidak pernah diurus.

Gulu langsung menyusup ke dalam sistem pemerintah untuk mengurus KTP Jun Ci.

Tapi, seketika Jun Ci terpikir akan hal yang lebih serius. "Bagaimana dengan fotoku? Foto mana yang akan kau pakai?"

"Foto wajah Anda yang tanpa bintik-bintik hitam. Jika Yang Mulia harus muncul di depan umum, maka bintik-bintik hitam itu harus dihilangkan secepat mungkin. Sebenarnya kita bisa mendapatkan obatnya terlebih dulu dan mengganti uangnya nanti."

Gulu mencetuskan ide yang jahat.

Jun Ci mulai bimbang memutuskan mana yang lebih penting, menjunjung prinsipnya sebagai putra mahkota atau menghilangkan bintik-bintik di wajahnya sesegera mungkin.

Akhirnya, dia menutupi dahinya dan menjawab dengan berat hati, "Sembuhkan wajahku dulu. Jangan lupa, segera tebus uang itu setelah kita mendapat uang nanti."

Ini adalah perbuatan berdosa!

Seorang putra mahkota yang bermartabat benar-benar melakukan hal seperti itu.

"Baik!"

Suara Gulu jelas terdengar sangat senang, karena dia melakukan hal semacam ini tanpa tekanan apa pun.

Bagaimanapun juga, dia adalah cahaya otak, yang tidak memiliki emosi seperti manusia.

Perawatan wajah juga membutuhkan waktu tertentu selama tahap pemulihan. Jika Jun Ci  ingin memproduksi film, maka dia perlu turun langsung dalam mengarahkan para kru film, jadi dia tak bisa menyembunyikan wajahnya

Gulu bergerak sangat cepat. Dia dapat langsung menyerang bagian sistem internal sebuah apotek, kemudian obatnya dikirim melalui pos kilat pada hari ini juga. Dan untuk menyiasati pembayarannya, dia memanfaatkan celah perbedaan harga dari bagian internal apotek tersebut. Dengan begini, Gulu sama saja dengan membantu pihak internal apotek tersebut menyelesaikan masalah ini. Masalah pun selesai!

Hal itu setara dengan pembayaran obat yang diambilnya.

Akan tetapi, sebagai seorang putra mahkota, tetap saja Jun Ci tidak boleh melakukan hal seperti ini. Gulu tetap akan membayar obatnya begitu Jun Ci sudah punya uang nanti. 

Siapa lagi yang bisa membuat tuannya sangat bangga kalau bukan Gulu.

Tetapi, karena terlahir kembali ke dalam tubuh ini, Jun Ci harus merendah jika memang diperlukan.

"Gulu sudah memesankan obat. Obatnya akan diantarkan ke sekolah. Gulu akan mengingatkan Yang Mulia untuk mengambilnya begitu obatnya tiba nanti. KTP Anda juga akan datang bersamaan dengan obatnya. Informasi identitas sudah lengkap semuanya dan tidak ada satu pun yang salah. Tapi, Gulu tetap menyarankan Yang Mulia untuk pindah dari sini secepat mungkin. Gulu pandai dalam memindahkan informasi tentang tempat tinggal."

Tampaknya Gulu benar-benar tidak suka dengan Keluarga Zhang. Terlebih lagi, dia tidak tahan melihat tuannya hidup menumpang dengan mengandalkan belas kasihan keluarga ini.

"Sudah sepantasnya."

Jun Ci mengangguk-anggukkan kepalanya. Dia pasti tidak akan mengalami kehidupan yang seburuk ini lagi. Jika suatu hari nanti Jun Ci sangat membutuhkan obat, namun tidak punya uang sama sekali, dia tidak akan pernah mendapatkan obat dengan cara seperti ini lagi.

Sekarang dia tidak memiliki uang sepeser pun. Jun Ci harus pindah dari sini setelah naskah pertamanya terjual, meskipun hanya seharga beberapa ratus yuan. 

"Gulu sedang mendaftarkan nama samaran Yang Mulia di situs web. Apa nama samaran yang Yang Mulia inginkan?"

Nama samaran...

Jun Ci mengusap-usap dagunya sambil berpikir. Beberapa detik kemudian, sorot matanya berbinar-binar. Sepertinya ia mendapat ide bagus. "Kaisar!" jawab Jun Ci dengan bersemangat.

Di kehidupannya yang dulu, Jun Ci gagal menjadi seorang kaisar. Setidaknya di kehidupan ini dia harus dipanggil dengan sebutan Kaisar. Ini pasti akan membuatnya merasa sangat puas.