Setiap kali ingin memukul Jun Ci, biasanya Zhang Changming akan langsung menamparnya.
Namun, kini mata Jun Ci lebih gesit. Dia langsung menggenggam tangan Zhang Changming sebelum tamparan pria itu mendarat di wajahnya.
Zhang Changming sontak tertegun, begitu juga dengan Zhang Nian dan Fu Cuihua. Mereka semua tercengang melihat tindakan Jun Ci ini.
"Dasar kau bajingan! Kau pikir apa yang kau lakukan? Lepaskan tanganku!"
Zhang Changming merasa tangannya dicengkeram oleh kekuatan yang sangat besar hingga membuatnya tidak bisa melawan.
Tidak bisa melawan, Zhang Changming pun merasa dipermalukan. Tindakan Jun Ci ini membuatnya semakin tersulut emosi dan mengumpat-umpat. Dia mengangkat tangannya yang lain untuk menampar Jun Ci lagi.
Sudut mulut Jun Ci dipenuhi dengan senyuman jahat, dan detik berikutnya, dia pun mengangkat kaki panjangnya!
'Buak!'
Ekspresi wajah Zhang Changming seketika tampak sangat terkejut begitu tendangan Jun Ci mengenai perutnya.
Tubuhnya langsung terpental, dengan diikuti teriakan kesakitan.
Zhang Changming berteriak kesakitan sambil memegangi perutnya. Satu tendangan Jun Ci saja berhasil membuatnya tidak bisa bangun lagi.
"Aaaaaaaaa!!"
Zhang Nian berteriak keras, dan Fu Cuihua memandang Jun Ci sambil menutup mulutnya. Fu Cuihua bahkan tidak dapat berteriak saking terkejutnya!
Ya Tuhan, sampah ini berani memukul Zhang Changming!
Selain itu, bintik-bintik hitam di wajah Jun Ci semakin membuat senyumannya tampak begitu menakutkan seperti monster, hingga membuat orang lain gemetar melihatnya.
Jun Ci meletakkan jari telunjuk di bibirnya, mengisyaratkan Zhang Nian dan Fu Cuihua untuk diam.
"Zhang Changming, apakah kau masih ingin… memukulku?"
Jun Ci sama sekali tidak memberi lawannya kesempatan untuk mengeluarkan sepatah kata pun, seperti kebiasaannya selama hidup sebagai putra mahkota dulu. Dia kembali berbicara sebelum Zhang Changming sempat menjawabnya.
"Kau kira kau masih bisa memperlakukanku seperti dulu? Kalau kau berani menggerakkan satu jariku saja, maka aku tak akan segan memukulmu hingga terkapar di lantai!"
Sebagai putra mahkota yang mulia, Jun Ci tidak boleh mengucapkan kata-kata kotor, tetapi kata-kata yang keluar dari mulutnya penuh dengan kekuatan yang membuat lawannya tak berani melawan.
Awalnya Jun Ci masih ingin menahan diri, tetapi Zhang Changming tahu bahwa Jun Ci baru saja bangun, jadi kekuatannya masih belum pulih sepenuhnya. Zhang Changming pun langsung berusaha memukulnya lagi.
Akhirnya Jun Ci sudah tidak bisa bersabar lagi.
Lebih baik aku keluar dari rumah busuk ini.
Dia lebih suka tidur di jalan daripada harus berurusan dengan orang tak tahu malu yang tidak memiliki sedikit pun rasa hormat pada dirinya!
"Beraninya kau memukul ayahku!"
Zhang Nian berjongkok untuk membantu Zhang Changming. Dia melihat ayahnya yang terus berteriak kesakitan.
Seketika, mata Zhang Nian memerah menahan tangis dan menatap Jun Ci. "Menjauhlah dariku! Kau itu hanyalah sampah yang mencemari penglihatanku! Ini adalah rumahku. Mulai sekarang, kau tidak diizinkan tinggal di sini lagi. Keluar kau dari sini!"
Zhang Nian berteriak dengan suara parau, seolah-olah tangisannya akan pecah.
Dengan begini, mereka sama saja seperti membunuh Jun Ci.
Kebencian Jun Ci semakin menumpuk, dan hatinya dipenuhi amarah yang menggunung.
Namun, ada cahaya kebajikan yang terendam dan terlintas di mata Jun Ci. Dia punya prinsip tidak memukul seorang wanita.
Jun Ci mengalihkan pandangannya dari Zhang Changmin yang terkapar kesakitan di lantai dan berbalik pergi menuju kamarnya yang kecil dan tak layak huni untuk mengambil beberapa barang pribadinya
Awalnya, Jun Ci masih ingin mencoba bertahan di rumah ini. Tetapi dengan situasi sekarang ini, Jun Ci tidak mau lagi mendengar hujatan dan makian semua orang di sini.
Dia tidak mungkin bisa tinggal di sini dengan tenang.
Dia tidak punya banyak barang, hanya buku dan beberapa pakaian sederhana.
Benda-benda lain miliknya tidak ada bedanya dengan setumpuk sampah yang tidak layak untuk dibawanya pergi.
Jun Ci yang asli telah bekerja keras dan menjadi pembantu untuk Keluarga Zhang selama bertahun-tahun. Dia sudah banyak membalas budi pada Keluarga Zhang, bahkan jauh melampaui belas kasih yang mereka berikan saat mengasuhnya.
Dia sama sekali tidak merasa bersalah meninggalkan Keluarga Zhang.
Jun Ci mengenakan masker, lalu melirik Zhang Changming dan Zhang Nian di lantai dengan jijik.
Kemudian, dia berbalik pergi dari rumah Keluarga Zhang dengan bebas, tanpa beban sama sekali.
Bahkan sekarang dia berjalan dengan punggung yang sangat tegak, meskipun sebenarnya dia sedang mengalami kesulitan.
Seperti seorang raja yang pergi dengan bangga.
Fu Cuihua ingin memanggil Jun Ci untuk menghentikannya, namun seketika dia tertegun saat melihat postur tubuh Jun Ci.
Mengapa dia tidak tahu kalau Jun Ci bisa berdiri dengan tegak seperti ini? Padahal biasanya anak itu selalu berjalan dengan punggung yang bungkuk.
Mereka semua melihat aura kuat yang terpancar dari seluruh tubuh Jun Ci.
Sungguh seperti seorang raja!