Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

DEVILISH

Blueside
--
chs / week
--
NOT RATINGS
110.2k
Views
Synopsis
(WARNING! terdapat unsur 18+ yaitu berupa kekerasan, darah, dan sebagainya.) Bercerita tentang sepasang kekasih yang saling mencintai satu sama lain dan saling menguatkan, serta saling melengkapi. Mereka saling mencintai seolah-olah karena di pertemukan oleh sebuah takdir, dari rasa kehilangan yang sama-sama mereka rasakan. Semuanya berjalan dengan begitu indah nya. Kehidupan hingga hubungan mereka terus berjalan dengan cinta yang mereka miliki. Sang wanita sangat yakin akan rasa cintanya kepada sang pria. Sang wanita juga sangat mengenal sang pria yang sangat ia cintai dengan sepenuh hatinya. Namun, benar kah sang wanita mengenal sepenuhnya sang pria seperti apa yang ia katakan? Dan saat itulah semuanya berubah.
VIEW MORE

Chapter 1 - LOVERS

Semua di mulai dari sini...

Salah satu dari sekian banyak desa yang berada di Korea Selatan, tepatnya sebuah desa bernama Daegu.

Hiduplah sepasang kekasih yang saling mencintai, menyayangi, membutuhkan, dan melengkapi.

Suara kicauan burung membuat suasana di desa itu semakin terasa damai. Langit terlihat masih sedikit gelap, namun seorang wanita terlihat dari sana yang berjalan dengan sebuah paper bag yang ia bawa.

Wanita itu melihat jam pada ponselnya, yang memperlihatkan pukul empat pagi.

Wanita itu berjalan menyusuri jalan yang masih sangat sepi itu, lalu muncul lah sebuah senyuman pada wajah nya saat melihat seorang pria yang berada di depan sana.

Pria itu memakai topi hitam dan baju kaos berwarna putih.

Ia segera berlari kecil untuk menghampiri pria itu. "CHAGI!" teriak nya.

Pria itu langsung berbalik begitu mendengar panggilan itu. Dan ia melihat wanita cantik yang berlari ke arah nya.

Kini wanita itu telah berada di hadapan sang pria, dengan senyuman lebar yang menghiasi wajahnya.

"Hana..." ucap pria itu dengan lembut.

Kim Hana. Nama wanita berdarah Korea itu, berumur kan dua puluh dua tahun. Memiliki paras yang cantik, dengan mata bulat nya, dan rambut panjang berwarna hitam legam.

Ia juga memiliki senyuman yang cantik dan juga di kenal akan keceriaannya.

Hana meletakkan paper bag yang ia bawa. Ia berdiri di hadapan pria yang lebih tinggi dari nya itu dan memiliki wajah yang sangat tampan.

"Kenapa kau kemari hmm?" tanya pria itu dengan lembut.

Hana menjulurkan tangan nya, ia mengusap keringat yang mengalir pada pelipis pria itu. "Aku ingin menemani mu," jawab Hana.

Pria itu pun tersenyum. Mereka kemudian duduk di salah satu kursi kayu yang ada di samping ladang itu.

"Apa yang kau bawa honey?" tanya pria itu sambil tersenyum.

"Tunggu..." Hana lalu mengeluarkan sesuatu dari paper bag yang ia bawa.

Sebuah kotak makan dan sebotol air mineral ia keluarkan dari paper bag itu. Hana membuka tutup kotak makan plastik itu.

"Aku membawakan bekal untuk mu. Kau belum sarapan bukan chagi?" ucap Hana sambil tersenyum.

"Chagi" adalah bahasa Korea yang berarti sayang bagi sepasang kekasih. Dan Hana menggunakan itu untuk memanggil kekasihnya.

Pria dengan senyuman yang sangat mempesona itu dan wajah yang sangat tampan, mengusap surai Hana.

"Kau menyusul ku kemari pagi-pagi sekali hanya untuk memberikan ku ini honey?" ucapnya.

Hana mengangguk. "Iya, itu karena kau belum sarapan sama sekali chagi. Jadi sekarang kau makan yah..." ucap Hana dengan manisnya.

Sang kekasih mengangguk. Tangan nya mengambil kotak bekal itu, dan ia langsung di sajikan dengan kimbap yaitu makanan khas Korea.

Tanpa berkata-kata, ia langsung memakan kimbap buatan kekasihnya. Dan rasanya, tidak perlu di jelaskan lagi, tentu saja sangat enak.

Masakan kekasihnya memang tidak pernah mengecewakannya, selalu terasa enak.

"Ini sangat enak honey," puji kekasih Hana.

Hana tersenyum cerah, tangan nya kemudian terulur mengusap bibir kekasihnya yang sedikit belepotan. "Gomawo chagi..."

"Oh iya, hari ini kau akan menanam apa?" tanya Hana.

Kekasih Hana meletakkan sumpit yang ia pegang. "Aku akan menanam strawberry, karena kau sangat menyukainya bukan?"

Hana mengangguk, ia langsung merangkul tangan kekasihnya. "Chagi... aku mencintaimu," ucapnya.

Sang kekasih mengerutkan alisnya. "Ada apa ini? Kenapa kau tiba-tiba mengucapkan kata cinta pada ku hmm?"

Hana terkekeh. "Kenapa? Memangnya tidak boleh, kau kan kekasih ku..." ucap Hana dengan imutnya.

Tidak kah mereka terlihat sangat manis? Layak nya sepasang kekasih yang saling mencintai, dan juga saling menyayangi.

Sang kekasih tersenyum dengan tampan nya. Ia merasa gemas akan ucapan Hana, yang selalu terdengar manis baginya.

"Ya... semua orang di desa ini juga tahu kalau aku adalah kekasih mu honey," ucap kekasih Hana.

Hana mendongak menatap wajah tampan kekasihnya. Yang selalu ia tatap setiap paginya, saat ia pertama kali membuka matanya.

Ia tidak pernah bosan melihat wajah pria yang sangat di cintai nya itu. Yang selalu bersamanya selama ini.

Sang kekasih yang merasa di tatap kemudian menunduk melihat wajah Hana. "Honey berhentilah menatap ku. Lebih baik kau tunggu aku di rumah."

"Supaya aku bisa bekerja sekarang untuk menanam strawberry itu honey," ucap nya.

Hana tidak menjawab ia malah diam saja dengan senyuman yang masih menghiasi wajah nya. Dan itu membuat kekasihnya kebingungan.

"Honey, apa kau dengar yang ku kat--"

CHUP

Bibir semanis cherry itu menempel tepat pada bibirnya. Mengecup bibir sang kekasih dengan cukup lama.

Lalu memberikan jarak di antara bibir mereka, menyisakan rasa manis pada bibir yang di kecup olehnya.

"Hehehe... morning kiss?" ucap Hana.

Sang kekasih yang bibirnya baru saja di kecup mengedipkan matanya, lalu tertawa kecil karena ulah manis kekasihnya itu.

"Pulang lah, sepertinya kau memang ingin membuat ku jantungan," ucap kekasih Hana.

Hana melepaskan rangkulan tangan nya pada sang kekasih. Ia kemudian berdiri dari duduknya.

"Baiklah aku akan pulang... bye bye chagi," ucap Hana.

Sang kekasih mengangguk. Ia pun juga ikut berdiri dari duduknya. "Bye honey..." balas nya.

Hana pun berjalan pergi dari sana, meninggalkan kekasihnya yang berdiri dan menatap punggungnya yang mulai menjauh dari nya.

Namun tiba-tiba Hana menghentikan langkahnya, dan itu membuat kekasihnya keheranan. Ada apa? Apakah Hana melupakan sesuatu?

Hana berbalik, ia melambaikan tangan nya. "AKU AKAN MENUNGGU MU DI RUMAH CHAGI!" teriak nya yang langsung berlari dari sana.

Sang kekasih yang mendengarkan teriakan kekasihnya, langsung menggeleng-gelengkan kepalanya. Tingkah unik Hana memang selalu berhasil membuatnya tertawa dan tersenyum.

Ia kemudian berbalik, mengambil cangkul yang ia letakkan di sana. Matahari memang belum terbit dengan sempurna.

Tapi di sini, ia sudah akan bekerja di perkebunan miliknya.

Perkebunan? Yah, kekasih Hana memiliki pekerjaan yaitu seorang farmer dan ia juga lah yang memiliki perkebunan itu.

Di desa ini ia membangun perkebunan miliknya mulai dari nol hingga sebesar ini.

"Hyung!" teriak seorang pria.

Kekasih Hana langsung berbalik, dan ia melihat seorang pria yang lebih muda darinya. "Kau kemari?" ucap nya.

Pria dengan rambut berwarna coklat itu, kulit putih, dan juga mata hitam miliknya melangkah ke arah kekasih Hana.

Pria bernama Park Woosik itu telah berada di depan kekasih Hana. "Tentu saja! aku kemari untuk membantu mu hyung!"

"Apa hyung lupa kalau aku bekerja disini untuk membantu mu hyung?" ucap Woosik mengingatkan kekasih Hana itu.

Kekasih Hana tertawa kecil. Yah, Woosik memang bekerja bersama nya di perkebunan miliknya. Dan tentu saja ialah yang memperkerjakan nya.

"Sudahlah, sekarang bantu aku," ucap kekasih Hana. Woosik pun segera membantu nya.

Dan di sinilah semuanya di mulai... dari sang pemilik perkebunan yang akan membuat sebuah kisah baru di desa ini.

Juga hubungan asmaranya bersama dengan sang kekasih, Kim Hana...