Woosik dan Leon berdiri di depan pintu berwarna cokelat itu, mereka lalu saling menatap satu sama lain.
Saat tangan Leon terangkat ingin membuka pintu itu, suara Woosik menahan nya.
"Leon-ah tunggu!" ucap Woosik dengan tiba-tiba.
Leon menghentikan tangan nya itu di udara. "Ada apa Woosik-ah?" ucap Leon.
Terlihat sebuah raut wajah keraguan dari wajah Woosik. "A-apa kau yakin, tidak apa-apa jika kita masuk ke dalam?" khawatir Woosik.
Yah, saat ini tengah merasa khawatir kalau mereka berdua masuk ke dalam ruangan itu.
Bagaimana pun juga mereka berdua kan bukan mahasiswa di universitas ini, jadi bagaimana kalau mereka tidak boleh masuk ke dalam?
Leon tersenyum kecil. "Percaya padaku, tidak apa-apa," ucap Leon dengan yakin.
Woosik yang mendengar jawaban Leon teman nya itu langsung terlihat berpikir.
"Bagaimana, kau ingin masuk atau tidak? Kau ingin melihat nya bukan?" tanya Leon.