"Kakak tidak perlu khawatir, aku akan pergi menyusul ayah dan ibu ke Amerika, dengan begitu kakak bisa lebih tenang bersama Marlyna."
Andra masih terdiam dengan wajah kesalnya, hubungan kakak beradik yang dia jalani bersama Jino selama ini memang tidak pernah berjalan baik. Terlebih karena selalu aja perdebatan yang terjadi diantara mereka, dan sekarang situasi pun terasa semakin buruk karena kehadiran Marlyna diantara mereka berdua. Andra yang tidak pernah suka untuk mengalah harus berperang melawan Jino yang terus mendekati gadis yang dia cintai.
Entah mengapa sejak dulu mereka memang selalu terjebak dalam satu wanita yang sama, apa itu takdir? Andra tidak pernah tahu. Yang jelas, kepergian Jino sekarang adalah anugerah terindah yang dia rasakan saat ini.
"Kau memang harus pergi jika tidak ingin terus menerus mengganggu hidupku." ucap Andra lirih.