Marlyna memukul bahu Andra beberapa kali, dia juga menjambak rambut kekasihnya itu karena kesal. "Kenapa kau kemari hah? pergi sana!"
"Kenapa kau marah? aku hanya pergi ke klub untuk melihat keramaian. Disana itu tempat yang penuh dengan kehangatan, aku bebas melakukan apapun yang aku sukai. Tidak seperti dirumah, disana rasanya sepi sekali." gumam Andra sembari memeluk kembali tiang disampingnya.
"Apa yang kau katakan hah? aku akan memanggil taksi dengan begitu kau bisa pulang. Perilaku mu buruk sekali jika mabuk!" ucap Marlyna.
Andra menarik lengan kekasihnya itu, dia merengek hanya karena Marlyna hendak pergi ke dalam rumah. "Jangan pergi, aku tidak ingin sendirian lagi. Aku tidak ingin makan sendiri, tidur sendirian, atau bahkan hidup seorang diri seperti ini. Hey Marlyna! kenapa kau terus menolak ajakkanku untuk pergi...."
"Astaga lelaki ini benar-benar!" guman Marlyna.