"Boss kita mau kemana?!"
"Ke tempat sepi !"
"Hah tempat sepi? hey Boss jangan mengada-ada kita masih dikantor!"
Andra tidak menghiraukan ucapan Marlyna, dia terus menyeret gadis itu ke lantai paling tinggi di gedung ini. Ada satu ruangan khusus yang Andra miliki disana, tempatnya cukup nyaman untuk sekedar bersantai dan menghilangkan penat.
"Dimana kunci itu astaga."
"Kunci apa hah?!"
Andra merogoh-rogoh saku celana dan jasnya, namun dia tidak menemukan kunci yang sempat dia ambil dari loker pribadinya itu. Tidak kehabisan akal, Andra meminta Marlyna untuk menyingkir kemudian mendobrak pintu yang terkunci itu dengan sekuat tenaga.
Gubrakk !
Andra tersungkur ke lantai setelah berhasil membuka pintu yang terkunci itu, karena merasa malu lelaki tampan ini langsung buru-buru bangun dan terlihat sok keren seperti tidak terjadi apa-apa. Sementara Marlyna menahan tawa karena jidat kekasihnya itu membekas merah karena benturan ke lantai.
