Malam kian larut, karena Marlyna menolak ajakan kencan dari Andra gadis itu pergi ke sebuah kedai daging bersama sahabatnya. Firda memesan sebuah daging sapi untuk menemani minum santai mereka. Hari ini wajah Marlyna penuh dengan beban, mungkin seharian bekerja diperusahaan besar itu membuatnya lelah. Belum lagi dengan kondisi yang sudah mulai tidak nyaman memperkeruh suasana hati gadis cantik ini.
Belum lagi dengan Andra yang sedari tadi tidak menjawab telpon darinya, jika dekatMarlyna ingin sekali mencolok kuping lelaki itu dengan sumpit. Atau melemparnya jauh ke laut untuk dijadikan makanan hiu.
"Ah sialan!" umpat Marlyna kesal.
"Kau kesurupan lagi? pergi sana!" ucap Firda.
"Andra tidak mengangkat telpon dariku, apa dia begitu marah? arghh!" gerutu Marlyna resah.
"Hey kadal mesir lagi pula kenapa kau tidak pergi dengan pacar tampanmu itu hah? apa kalian bertengkar?" tanya Firda sembari membalikan daging panggang dihadapannya.